Kehidupan miliuner seringkali terlihat misterius dan sulit dicapai oleh orang biasa. Namun, Patrick Rush, seorang perencana keuangan yang memiliki klien dengan kekayaan melimpah, membagikan lima kebiasaan sukses yang umum dilakukan oleh para kliennya. Menariknya, kebiasaan-kebiasaan ini bisa diterapkan oleh siapa pun untuk meraih kesuksesan finansial di masa depan.
1. Punya rencana keuangan dan komitmen tinggi
Setiap klien Patrick Rush memiliki komitmen tinggi terhadap rencana keuangan mereka. Menurut Rush, rencana keuangan tidak hanya sebatas menabung dan berinvestasi, melainkan juga mencakup pemahaman mendalam tentang arus kas keluarga, manfaat asuransi, dan rencana distribusi kekayaan. Orang-orang kaya di Amerika Serikat tidak ragu untuk mencari bantuan profesional dalam mengelola aspek-aspek ini, menunjukkan komitmen yang tinggi untuk tetap berpegang pada rencana keuangan mereka.
Mereka sadar bahwa kesuksesan finansial tidak hanya bergantung pada besarnya pendapatan, tetapi juga pada kemampuan untuk mengelola dan mengalokasikan uang dengan bijak.
“Anda perlu mengetahui rincian arus kas keluarga, manfaat asuransi dan rencana pembagian aset,” ucap Rush.
Hal ini menunjukkan pentingnya memiliki pemahaman menyeluruh tentang kondisi keuangan pribadi.
2. Tidak terlalu memakai investasi jangka pendek
Berbeda dengan anggapan umum, orang-orang kaya tidak selalu memandang pengelolaan investasi aktif atau trading jangka pendek sebagai kunci keberhasilan finansial mereka. Para klien Rush cenderung menerapkan strategi investasi jangka panjang.
“Kami tidak berusaha membentuk portofolio yang bisa mengalahkan pasar. Kami membantu mereka memanfaatkan kekuatan pasar untuk memberikan peluang kesuksesan,” ungkap Rush.
Pendekatan ini menyoroti pentingnya kesabaran dan kepercayaan pada pertumbuhan jangka panjang sebagai faktor utama dalam mencapai kekayaan. Mereka tidak berpikir untuk terlibat dalam taktik-taktik spekulatif yang bisa memberikan keuntungan cepat, tetapi juga membawa risiko tinggi. Sebaliknya, fokus pada investasi jangka panjang memberikan stabilitas dan pertumbuhan yang berkelanjutan.
3. Peduli dengan pensiun
Pentingnya masa pensiun seringkali diabaikan, namun bagi orang-orang kaya, hal ini menjadi perhatian utama. Mereka menggunakan perhitungan pensiun dengan angka harapan hidup mencapai 96 tahun, mengingat ada kemungkinan bahwa sebagian besar klien mereka akan hidup hingga usia tersebut. Semakin lama hidup, semakin besar kebutuhan dana pensiun, dan ini memengaruhi target dana pensiun mereka.
Kepedulian terhadap pensiun bukan hanya sebatas perhitungan matematis. Mereka benar-benar memprioritaskan hal ini dalam kehidupan sehari-hari. Sebagian besar orang cenderung menunda persiapan pensiun, namun miliuner memiliki kebijakan untuk menyisihkan sebagian pendapatan mereka untuk dana pensiun. Dengan demikian, mereka dapat menikmati masa pensiun dengan nyaman tanpa kekhawatiran finansial yang berlebihan.
4. Selalu cari cara untuk mengurangi pajak
Pajak adalah aspek yang signifikan dalam keuangan seseorang, dan menguranginya bukanlah hal ilegal. Orang-orang kaya cenderung mencari cara legal untuk mengurangi beban pajak mereka. Hal ini dapat berkisar dari memilih sarana investasi dengan pajak rendah hingga perencanaan pajak perusahaan.
Mengurangi pajak bukan hanya menjadi strategi finansial, tetapi juga bagian dari perencanaan keuangan yang matang. Mereka memahami bahwa pajak adalah kewajiban yang harus dipenuhi, namun juga dapat dielakkan dengan memilih strategi pajak yang cerdas. Dengan memahami hukum pajak dan memanfaatkan berbagai insentif pajak yang tersedia, mereka berhasil mengoptimalkan pengeluaran mereka.
5. Merencanakan amal dalam perencanaan keuangan
Keberhasilan finansial tidak hanya diukur dari kekayaan pribadi, tetapi juga dari kemampuan untuk memberikan kembali kepada masyarakat. Para klien Rush tidak hanya merencanakan masa depan pribadi dan keluarga, tetapi juga segala bentuk amal dan donasi dengan struktur yang baik. Selain memberikan manfaat sosial, amal dan donasi ini juga dapat membantu mengurangi beban pajak mereka sebagai warga negara.
Di Indonesia, konsep serupa juga dapat diterapkan terutama dalam hal zakat. Segala pengeluaran yang berkaitan dengan zakat tidak hanya berdampak positif pada kehidupan masyarakat, tetapi juga dapat mengurangi beban pajak bagi individu yang aktif beramal. Melalui perencanaan keuangan yang bijak, mereka tidak hanya mencapai kesuksesan pribadi tetapi juga memberikan kontribusi positif pada masyarakat.