in

Sejarah Kejuaraan Bulu Tangkis Beregu Asia, Digelar Sejak 2016

Ilustrasi wakil Indonesia di Malaysia Open 2021. Foto: Pool

Kejuaraan Bulu Tangkis Beregu Asia atau Badminton Asia Team Championships (BATC) adalah salah satu acara paling penting dalam kalender olahraga bulu tangkis Asia. Turnamen ini tidak hanya menjadi panggung bagi para atlet untuk saling adu keahlian di lapangan, tetapi juga mewakili warisan panjang dan prestise dalam sejarah olahraga bulu tangkis benua Asia.

Penyelenggaraan Kejuaraan Bulu Tangkis Asia dilatarbelakangi oleh keinginan untuk menguatkan hubungan antara negara-negara Asia melalui olahraga. Sekaligus memberikan wadah bagi atlet-atlet bulu tangkis Asia untuk bersaing secara intensif dan berebut gelar juara.

Meskipun usianya baru delapan tahun, turnamen yang populer dengan nama BATC ini memiliki akar yang kuat yang berasal dari Badminton Asia Championship (BAC) yang pertama kali diadakan pada tahun 1962. Awalnya, BAC diadakan setiap tahun dan menyatukan para pemain terbaik di Asia dalam sebuah kompetisi yang diselenggarakan oleh Badminton Asia.

Perkembangan Kejuaraan Bulu Tangkis Beregu Asia

Di Asia, terdapat tiga jenis turnamen kontinental yang menjadi ajang kompetisi bulu tangkis, yaitu BAC, BATC, dan Badminton Asia Mixed Team Championship (BAMTC). Meskipun awalnya hanya terdapat turnamen individu, akhirnya pada tahun 2016, turnamen BATC dan BAMTC yang melibatkan pemain bulu tangkis di sektor ganda resmi dibentuk.

Sejak awal penyelenggaraannya, Kejuaraan Bulu Tangkis Beregu Asia telah mengalami perkembangan yang signifikan dalam hal skala, reputasi, dan dampaknya terhadap olahraga bulu tangkis di tingkat regional dan internasional.

Pada tahun 2016, Konfederasi Bulu Tangkis Asia menjadi tuan rumah BATC pertama di Stadion Indoor GMC Balayogi di Hyderabad, India. Kemudian, pada tahun 2018, turnamen tersebut diadakan di Stadion Sultan Abdul Halim di Alor Setar, Malaysia.

Edisi kedua dari BAMTC diadakan di Hong Kong pada tahun 2019. Sedangkan turnamen BATC pada tahun 2020 diadakan di Manila. Meskipun terdapat 24 tim yang berpartisipasi, namun karena pandemi Covid-19, Cina dan Hong Kong memilih untuk mundur dari kompetisi.

Turnamen ini menjadi ajang unggulan bagi para atlet top Asia untuk menunjukkan kebolehan mereka sekaligus mendapatkan pengalaman berharga dalam persiapan menuju kejuaraan tingkat dunia.

Adapun, sektor yang dipertandingkan meliputi beregu putra, ganda putra, dan beregu putri. Turnamen ini diadakan setiap dua tahun sekali dan menjadi salah satu kompetisi kualifikasi untuk Piala Thomas dan Piala Uber.

Partisipasi Indonesia di Kejuaraan Bulu Tangkis Beregu Asia

Pada kategori putra dan putri, Indonesia dan Jepang berhasil meraih gelar juara bertahan sejak tahun 2018. Namun, pada tahun 2022, dominasi Indonesia dan Jepang terhenti.

Tim putra Indonesia harus menerima medali perak setelah dikalahkan oleh tuan rumah Malaysia, sementara tim putri Indonesia berhasil mencatatkan sejarah dengan meraih gelar juara untuk pertama kalinya dalam sejarah turnamen.

Pada edisi 2024, BATC tidak hanya menjadi ajang kualifikasi untuk Piala Thomas dan Piala Uber, tetapi juga menjadi seleksi untuk Olimpiade 2024.

Seiring berjalannya waktu, Kejuaraan Bulu Tangkis Beregu Asia telah menyaksikan dominasi beberapa negara dalam olahraga bulu tangkis, termasuk China, Indonesia, Korea Selatan, dan Jepang.

Para pemain dari negara-negara ini sering kali menjadi pusat perhatian dengan rivalitas yang ketat dan pertandingan yang mendebarkan, menciptakan momen-momen epik yang dikenang dalam sejarah olahraga.

Sepanjang sejarahnya, Kejuaraan Bulu Tangkis Beregu Asia juga telah mengalami transformasi signifikan dalam hal format, aturan, dan teknologi. Perubahan ini bertujuan untuk meningkatkan daya tarik acara, meningkatkan kualitas pertandingan, dan mengikuti perkembangan dalam dunia olahraga modern.