in

Mengungkap Rahasia Teknik Pembalap MotoGP Menghadapi Tikungan Ekstrim

Ilustrasi. Foto: Hrc_motogp (Instagram)

Dunia MotoGP tidak hanya dikenal karena kecepatan dan persaingan yang ketat, tetapi juga karena berbagai preferensi yang dimiliki oleh pembalap terkait arah tikungan di lintasan. Pada musim 2021, hanya empat dari 18 balapan yang digelar di rentang dengan tikungan dominasi kiri, seperti Sachsenring, Aragon, Austin, dan Valencia. Dalam artikel ini, kami akan mengupas lebih lanjut mengenai mengapa beberapa pembalap MotoGP memiliki preferensi yang jelas terkait arah tikungan, dan bagaimana faktor-faktor seperti pengalaman pribadi, teknik berkendara, gaya motor, dan desain lintasan memainkan peran kunci dalam menentukan pilihan mereka. Berikut, rahasia teknik pembalap MotoGP saat menghadapi tikungan ekstrem

Marc Marquez

Salah satu pembalap yang mendapatkan preferensi dengan tikungan kiri yang jelas adalah Marc Marquez, juara dunia enam kali MotoGP. Marquez mengungkapkan bahwa ketertarikannya pada tikungan kiri berasal dari masa kecilnya, di mana ia tumbuh dengan mengendarai motor di trek tanah yang selalu memiliki tikungan kiri. Ini memberikan kemampuan untuk mengontrol slide dengan lebih baik. Namun cedera lengan pada tahun 2020 membuatnya mampu menahan tantangan di tikungan kanan. Marquez menegaskan, preferensi ini tidak hanya bergantung pada pengalaman pribadi, tetapi juga dipengaruhi oleh teknik berkendara dan gaya motor tertentu.

Ilustrasi. Foto: Hrc_motogp (Instagram)

Faktor Desain Motor dan Preferensi

Marquez bukanlah satu-satunya pembalap yang menemukan preferensi tergantung pada desain motor. Misalnya, rem belakang tidak bisa digunakan dengan baik saat berbelok ke kanan, karena pengendara tidak bisa menjangkau tuas rem dengan kaki tertekuk. Marquez juga menegaskan bahwa banyak hal bergantung pada motor dan karakteristiknya. Ini membuka diskusi mengenai bagaimana desain motor dapat mempengaruhi preferensi pengemudi terkait tikungan.

Fabio Quartararo

Sementara Marquez memiliki preferensi untuk tikungan kiri, juara dunia MotoGP 2021, Fabio Quartararo, memiliki pandangan berbeda. Quartararo mengaku sebagai penggemar tikungan kanan dan menyatakan bahwa ini terkait dengan gaya balap dan perasaan pembalap pribadi. Hal ini menunjukkan bahwa preferensi tidak hanya bergantung pada faktor teknis, tetapi juga dipengaruhi oleh aspek-aspek psikologis dan emosional pembalap.

Johann Zarco

Johann Zarco. Source: Pramac Racing
Johann Zarco. Source: Pramac Racing

Beberapa pembalap, seperti Johann Zarco, mengalami kesulitan menentukan preferensi mereka antara tikungan kiri atau kanan. Zarco mencatat bahwa pengalaman masa muda, di mana ia sering berlatih di lintasan berlawanan arah jarum jam, membuatnya memiliki keahlian khusus di tikungan kiri. Namun, ia menyadari bahwa preferensi ini dapat berubah seiring waktu dan pengalaman.

Analisis Kejutan dalam Data

Francesco Bagnaia, pembalap Ducati, memberikan perspektif menarik dengan menyatakan bahwa meskipun sebenarnya dia lebih suka tikungan kiri, dia terpaksa memilih lebih banyak tikungan ke kanan. Bagnaia menyalahkan masalah ergonomi pada motor setang sebagai faktor utama dalam keputusannya. Kejutan muncul ketika Enea Bastianini mengungkapkan bahwa meskipun ia memiliki perasaan lebih baik di tikungan kiri, data menunjukkan bahwa ia lebih cepat di tikungan kanan. Fenomena ini menunjukkan bahwa terkadang preferensi pembalap tidak selalu sesuai dengan kinerja faktual mereka di lintasan.

Tikungan sebagai Preferensi Pribadi

Dalam menggali lebih lanjut mengapa pembalap MotoGP memiliki preferensi yang jelas terkait arah tikungan, dapat disimpulkan bahwa faktor-faktor seperti pengalaman pribadi, teknik berkendara, gaya motor, dan desain lintasan memainkan peran penting. Setiap balap memiliki latar belakang unik dan pengalaman yang membentuk preferensi pribadinya terkait tikungan. Meskipun terdapat tren umum, seperti Marquez lebih suka tikungan kiri dan Quartararo lebih suka tikungan kanan, pembalap MotoGP tetap individu dengan preferensi mereka yang unik. Dalam balapan yang serba cepat dan penuh tantangan, preferensi ini menjadi bagian integral dari identitas dan gaya masing-masing pembalap.