in

7 Wisata Candi yang Menarik di Yogyakarta Selain Borobudur

Candi Ratu Boko, Candi yang Ada di Yogyakarta Selain Candi Borobudur (ksmtour)

Yogyakarta merupakan kota yang banyak dikunjungi oleh wisatawan karena kaya akan keindahan alam, kuliner lezat, dan candi yang memesona. Candi Borobudur pasti tidak asing lagi kalau berlibur ke Yogyakarta. Namun masih banyak candi lainnya di kota ini yang tak kalah indah dan penuh dengan sejarah yang menarik. Berikut adalah beberapa candi di Yogyakarta yang memiliki daya tarik unik selain Candi Borobudur.

Candi Prambanan

Candi Prambanan (rantinandrovin)

Salah satu candi yang terkenal di Jogja yang sering dikunjungi para pengunjung. Akses untuk menuju ke candi ini cukup mudah baik dengan kendaraan pribadi maupun umum. Candi Prambanan berada di Jalan Raya Solo – Yogyakarta No.16, Kranggan, Bokoharjo, Kecamatan Prambanan, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Candi Prambanan merupakan salah satu kompleks candi Hindu terbesar di Asia Tenggara yang telah diakui sebagai Warisan Budaya Dunia oleh UNESCO. Pembangunan kompleks candi ini dimulai sekitar tahun 850 Masehi pada masa pemerintahan Rakai Pikatan dan Rakai Balitung Maha Sambu.

Bagi para pengunjung yang ingin ke Candi Prambanan bisa membayar tiket masuk Candi sebesar Rp50.000 untuk dewasa dan Rp25.000 untuk anak-anak. Buka setiap hari jam 08.00 sampai 17.15. Waktu terbaik untuk mengunjungi Candi Prambanan adalah pagi-pagi sekali, saat udara masih segar. Harga tiket masuk Candi Prambanan adalah Rp50.000 untuk dewasa, dan Rp25.000 untuk anak-anak.

Candi Ratu Boko

Kondisi Bangunan Candi Ratu Boko (atourin)

Candi ini tidak sepopuler candi yang tidak jauh dari tempatnya yaitu Candi Prambanan. Menurut sejarah, candi ini merupakan bekas dari bangunan istana raja yang didirikan pada masa pemerintahan Rakai Panangkaran berupa reruntuhan keraton pada abad ke-8 hingga 10 Masehi.

Situs Candi Ratu Boko pertama kali terungkap pada tahun 1970 dengan ketinggian 196 meter mdpl dan memiliki luas sekitar 16-25 hektar (ha). Candi Ratu Boko berada di Jalan Raya Piyungan – Prambanan No.2, Gatak, Bokoharjo, Kecamatan Prambanan, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Untuk harga tiket masuknya mulai dari Rp40.000 untuk orang dewasa, sedangkan Rp20.000 untuk anak-anak.

Candi Kalasan

Candi Buddha Tertua di Yogyakarta, Candi Kalasan (budaya.jogjaprov.go.id)

Lokasi Candi Kalasan di Kalibening, Kalurahan Tirtomartani, Kapanewon Kalasan, Kabupaten Sleman. Posisinya yang berada di tengah pemukiman warga menjadikannya salah satu wisata sejarah dan seni yang tidak boleh dilewatkan. Candi Kalasan merupakan candi Buddha tertua di Yogyakarta yang memiliki arca dan relief yang indah hampir di seluruh bangunan candi.

Candi ini didirikan pada masa pemerintahan Raja Rakai Panangkaran dari Kerajaan Mataram Kuno sebagai bentuk penghormatan kepada Dewi Tara, dewi kebijaksanaan dalam kepercayaan Buddha. Selain menawarkan pengalaman belajar sejarah, pengunjung juga dapat mengagumi arsitektur megah dan indah candi serta berfoto di depan latar belakang Candi Kalasan. Untuk harga tiketnya terjangkau, yaitu Rp5.000 untuk wisatawan domestik dan Rp10.000 untuk wisatawan mancanegara.

Candi Plaosan

Kondisi Bangunan Candi Plaosan (wikipedia)

Candi Plaosan adalah sebuah kompleks bangunan kuno yang terdiri dari dua bagian, yaitu kompleks Candi Plaosan Lor dan kompleks Candi Plaosan Kidul. Terletak di Desa Bugisan, Kecamatan Prambanan, Kabupaten Klaten, candi ini berjarak sekitar 1,5 km dari Candi Sewu. Dipercaya bahwa Candi Plaosan, sebuah candi Buddha yang dibangun pada masa pemerintahan Rakai Pikatan dari Kerajaan Mataram Hindu pada awal abad ke-9 Masehi.

Meskipun ada pendapat lain yang menyatakan bahwa candi ini mungkin dibangun sebelum masa pemerintahan Rakai Pikatan. Selain sebagai destinasi wisata sejarah, Candi Plaosan juga populer sebagai lokasi foto dan tempat untuk menikmati panorama matahari terbenam. Untuk masuk dan menjelajahi Candi Plaosan, pengunjung hanya perlu membayar Rp10.000.

Candi Ijo

Suasan Sunset Candi Ijo (wisataid)

Lokasi candi ini di Dusun Groyokan, Desa Sambirejo, Kecamatan Prambanan, Kabupaten Sleman, DIY, dengan waktu tempuh sekitar 40 menit perjalanan. Candi Ijo dikenal sebagai salah satu candi tertinggi di Indonesia karena dibangun di atas bukit hijau atau gumuk ijo dengan ketinggian sekitar 425 meter  mdpl. Candi Ijo adalah salah satu candi Hindu yang diyakini dibangun sekitar abad ke-10 Masehi pada masa pemerintahan Rakai Pikatan dan Rakai Kayuwangi dari Kerajaan Mataram Kuno.

Pemandangan Candi Ijo berbeda dengan candi lainnya karena terletak di atas bukit dan seringkali menjadi destinasi favorit para wisatawan untuk menikmati matahari terbenam. Harga tiket masuk ke Candi Ijo masih terjangkau, hanya sebesar Rp5.000 per orang.

Candi Banyunibo

Candi Banyunibo (atourin)

Letak Candi Banyunibo tidak jauh dari Candi Ratu Boko yang berlokasi di Dusun Cepit, Desa Bokoharjo, Kecamatan Prambanan, Kabupaten Sleman, Yogyakarta. Candi Banyunibo merupakan salah satu candi yang bercorak agama Budha dan didirikan pada masa pemerintahan Kerajaan Mataram Kuno pada abad ke-9 Masehi. Terdapat stupa unik pada bagian atas Candi Banyunibo dan dua relief yang menceritakan Dewi Hariti, dewi kesuburan dalam ajaran Buddha.

Menurut para ahli, candi ini dibangun di persawahan karena untuk menikmati keindahan alam yang memesona dan menikmati matahari terbenam yang memukau. Jadi, datang pada sore hari merupakan waktu yang tepat untuk menikmati pesona Candi Banyunibo. Untuk tiket masuk tergolong murah dikenakan biaya sebesar Rp5000 per orang.

Candi Sambisari

Candi Sambisari (nagantour)

Lokasi Candi Sambisari di Dusun Sambisari, Desa Purwomartani, Kecamatan Kalasan, Kabupaten Sleman, Yogyakarta. Keistimewaan candi ini terletak pada letaknya yang berada 6,5 meter di bawah permukaan tanah yang membedakannya dari candi peninggalan Hindu lainnya. Candi ini dibangun pada awal abad ke-9 pada masa pemerintahan Rakai Garung, seorang Raja Mataram Hindu dari Wangsa Syailendra. Penemuan awal Candi Sambisari terjadi secara tidak sengaja oleh seorang petani yang sedang bekerja di sawah dan menghantam sebuah benda keras saat mencangkul, yang ternyata adalah batu berhias pahatan.

Menurut penelitian yang dilakukan oleh Balai Arkeologi Yogyakarta, lahan tersebut mengandung sisa-sisa sebuah candi yang terkubur oleh pasir dan batu setelah letusan Gunung Merapi pada tahun 1906. Saat ini, area sekitar candi telah digali dan direnovasi menjadi lapangan persegi dengan tangga di keempat sisinya. Untuk mengunjungi Candi Sambisari, pengunjung akan dikenai tiket masuk sebesar Rp6.000 untuk wisatawan domestik dan Rp15.000 untuk wisatawan mancanegara.