in

Bahayakah Jika Siklus Menstruasi Berkurang dari Biasanya?

Ilustrasi Wanita Mengalami Siklus Menstruasi Lebih Singkat Dari Biasanya (Freepik)

Mengalami siklus menstruasi yang berkurang dari biasanya bahkan hanya mengalami tiga hari saja tentu membuat pikiran menjadi cemas. Lalu, normalkah jika mengalami kondisi ini dan apa penyebab terjadinya hal tersebut?

Jangan khawatir, cobalah untuk memperhatikan gejala lain yang mungkin muncul dan pantau lagi jadwal siklus menstruasi kamu. Berikut adalah beberapa penyebab terjadinya siklus menstruasi yang lebih singkat dari biasanya.

Penyebab Siklus Menstruasi Lebih Singkat

Periode menstruasi tiap wanita memang berbeda-beda. Biasanya siklus menstruasi berlangsung sekitar 21-35 hari dengan rentan waktu 2-7 hari. Namun, berbeda dengan siklus menstruasi yang bisa terjadi dengan cepat, seperti kurang dari 21 hari. Hal ini bisa terjadi karena hormon estrogen dalam tubuh mengalami ketidakseimbangan sehingga menyebabkan siklus menstruasi lebih pendek dan tidak teratur.

Tak hanya itu, hormon ini juga membantu mempersiapkan dinding rahim sebelum proses perlekatan dengan embrio. Produksi hormon estrogen bisa menjadi tidak normal dan menyebabkan siklus menstruasi lebih pendek. Berikut ini beberapa penyebab singkatnya siklus menstruasi.

Mengalami stres

Ilustrasi Mengalami Stres (Freepik)

Pengaruh beban kerja yang tinggi dapat menyebabkan seseorang stres. Stres memiliki kemampuan untuk mempengaruhi berbagai sistem tubuh, termasuk menghambat produksi hormon estrogen. Dampaknya dapat terlihat pada siklus menstruasi yang mungkin menjadi lebih singkat daripada yang seharusnya.

Selain mengganggu siklus menstruasi, stres juga dapat menyebabkan berhenti menstruasi selama beberapa bulan. Perubahan waktu menstruasi yang terjadi secara mendadak mungkin menandakan bahwa kamu sedang mengalami stres. Gejala umum stres meliputi kelelahan, kecemasan yang berkelanjutan, masalah tidur, dan penurunan berat badan.

Perimenopause

Perimenopause adalah fase sebelum mencapai menopause, di mana produksi estrogen secara bertahap menurun, mengakibatkan ketidaklancaran menstruasi. Selama periode ini, siklus menstruasi dapat menjadi lebih pendek dari biasanya.

Kondisi ini sering kali disertai dengan gejala lainnya, seperti perdarahan tidak normal selama menstruasi bahkan tidak menstruasi sama sekali selama beberapa bulan, sehingga jumlah menstruasi dalam setahun tidak mencapai 12 kali. Selain itu, gejala lain dari perimenopause termasuk mengalami kesulitan tidur di malam hari, berkeringat berlebihan pada malam hari dan kekeringan vagina. Semua ini dapat menunjukkan bahwa seseorang sedang mengalami perimenopause.

Penggunaan KB hormon

KB atau kontrasepsi hormonal mengandung progesteron dan estrogen yang memiliki dampak langsung pada siklus menstruasi. Salah satu efek yang umum terjadi saat memulai penggunaan kontrasepsi hormonal adalah perubahan pada durasi menstruasi yang dapat menjadi lebih singkat dari sebelumnya.

Perubahan tersebut juga bisa terjadi ketika beralih dari satu jenis KB hormon ke jenis lainnya, contohnya dari metode suntik ke pil. Efek samping yang dialami dari penggunaan kontrasepsi hormonal meliputi munculnya bercak darah sebelum menstruasi, nyeri perut, dan sakit kepala.

Pola makan

Ilustrasi Pola Makan Tidak Sehat (Freepik)

Penyebab yang lain adalah pola makan yang tidak teratur. Bagi seseorang yang mengalami gangguan makan seperti anoreksia atau bulimia dapat memengaruhi siklus menstruasi menjadi lebih singkat. Terjadinya penurunan berat badan secara mendadak dapat mengganggu keseimbangan hormon di dalam tubuh.

Hal ini menyebabkan tubuh kekurangan kadar hormon yang cukup untuk mengatur menstruasi secara normal dan teratur, sehingga siklus menstruasi menjadi lebih singkat. Konsumsi kafein dalam jumlah berlebihan juga dapat menyebabkan penyingkatan siklus menstruasi.

Sindrom ovarium polikistik (PCOS)

Sindrom Ovarium Polikistik (PCOS) adalah gangguan ovarium yang meningkatkan produksi hormon seks laki-laki dalam tubuh. Kondisi ini menyebabkan penurunan jumlah estrogen secara signifikan, yang pada gilirannya mempengaruhi siklus menstruasi secara keseluruhan. Seseorang yang menderita PCOS umumnya mengalami menstruasi yang tidak teratur, siklus menstruasi yang lebih singkat, atau bahkan tidak mengalami menstruasi dalam beberapa periode tertentu.

Endometriosis

Endometriosis terjadi ketika pertumbuhan jaringan endometrial terjadi di luar rahim, menempel pada ovarium atau saluran tuba. Hal ini dapat mengakibatkan perdarahan dan mempercepat siklus menstruasi. Selain itu, menstruasi juga dapat disertai dengan kram dan nyeri sebelum serta selama masa menstruasi.

Menyusui

Ilustrasi Menyusui (Freepik)

Wanita yang sedang menyusui juga bisa mengalami siklus menstruasi berubah menjadi lebih pendek. Selama menyusui, hormon prolaktin membantu dalam produksi ASI. Namun, hormon ini juga memengaruhi siklus menstruasi dengan menghambat ovulasi, yaitu pelepasan sel telur dari ovarium. Tanpa ovulasi yang cukup, siklus menstruasi dapat menjadi lebih pendek dari biasanya. Selain itu, gejala lain yang mungkin dialami termasuk berhentinya menstruasi selama beberapa bulan dan adanya bercak darah di luar masa menstruasi.

Penyakit radang panggul

Penyakit radang panggul disebabkan oleh infeksi bakteri pada sistem reproduksi wanita, sering kali karena kurangnya penanganan penyakit menular seksual dengan baik. Bakteri penyebab penyakit ini dapat memasuki vagina dan menyebar ke rahim serta saluran kelamin bagian atas. Hal ini dapat menyebabkan gejala seperti siklus menstruasi yang tidak teratur, perdarahan yang berat dari vagina, bau tidak sedap pada vagina, dan nyeri pada panggul.