Sering mengalami mimpi buruk ketika tidur pasti sangat tidak enak. Apalagi memimpikan hal yang kamu benci atau terbayang-bayang dari tayangan film horror, membuat tidurmu menjadi tidak nyaman.
Namun, mimpi buruk tidak terjadi begitu saja tanpa sebab. Ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan seseorang mengalami mimpi buruk saat tidur. Berikut ini penyebab terjadinya mimpi buruk saat tidur.
Mengalami stres
Seseorang yang mengalami stres dapat memengaruhi kualitas tidur dan menyebabkan terjadinya gangguan fase tidur. Mengutip dari Sleep Doctor, mencatat bahwa ketika seseorang mengalami stres, otaknya tetap aktif untuk memproses dan mengatasi tekanan yang dirasakan, yang dapat memicu terjadinya mimpi karena emosi negatif yang terbawa ke dalam tidur.
Melansir dari Psychiatric Times, emosi negatif yang terkait dengan stres, seperti kecemasan, ketegangan, atau ketidaknyamanan, dapat menciptakan dampak pada konten mimpi. Tingkat stres yang tinggi dapat mengganggu tidur dan menghasilkan konten mimpi yang negatif, yang bahkan dapat menyebabkan peningkatan kecemasan ketika seseorang terbangun.
Pengaruh obat
Mimpi buruk dapat terjadi sebagai respons terhadap penggunaan beberapa jenis obat tertentu. Melansir dari GoodRx Health, sejumlah obat diketahui memiliki potensi untuk memicu mimpi buruk. Salah satunya adalah obat-obatan yang digunakan untuk mengatasi gangguan tidur, seperti obat tidur atau pil tidur.
Meskipun tujuan dari obat-obatan tersebut adalah untuk meningkatkan kualitas tidur, namun pada beberapa individu, efek samping yang muncul bisa berupa mimpi buruk yang intens atau mengganggu. Selain itu, penggunaan obat-obatan psikotropika seperti antidepresan, antipsikotik, dan obat penenang juga dapat memengaruhi isi dan intensitas mimpi buruk selama tidur
Mengalami pengalaman traumatis
Seseorang yang pernah mengalami pengalaman traumatis seperti kecelakaan atau kekerasan fisik akan menyebabkan terjadinya mimpi buruk. Menurut Sleep Foundation, keberadaan mimpi buruk dalam situasi ini dapat menjadi indikator dari reaksi psikologis terhadap trauma yang dialami.
Seringnya mengalami mimpi buruk secara terus menerus setelah mengalami peristiwa traumatis bisa menandakan terkena PTSD atau gangguan stres pasca trauma. PTSD merupakan kondisi kesehatan mental yang muncul setelah mengalami atau menyaksikan peristiwa traumatis. Oleh karena itu, mimpi buruk dalam konteks PTSD berhubungan dengan riwayat pengalaman traumatis dan menyebabkan terjadinya kecemasan.
Jika kamu mengalami mimpi buruk yang terkait dengan pengalaman traumatis, penting untuk mencari bantuan dari profesional kesehatan mental karena hal ini bisa menjadi tanda adanya dampak psikologis yang memerlukan penanganan yang sesuai.
Menonton Film Horror
Sering menonton film horror dapat menyebabkan tingkat stres bahkan kecemasan bertambah. Apalagi kamu masih membayangkan adegan dalam film horror yang menghantui saat hendak tidur. Melansir dari The Daily Mirror, paparan terhadap konten menakutkan memicu otak untuk memproses informasi tersebut, menciptakan ilusi ketegangan yang dapat menyebabkan stres dan kecemasan, yang pada gilirannya dapat mempengaruhi tidur.
Film horor sering kali dirancang untuk menimbulkan emosi yang intens dan dapat berkontribusi pada timbulnya mimpi buruk saat tidur. Untuk menghindari kemungkinan ini, disarankan untuk memberikan waktu yang cukup bagi pikiran untuk bersantai sebelum tidur setelah menonton tayangan atau membaca cerita horor.
Pengaruh makanan dan minuman sebelum tidur
Mimpi buruk bisa terjadi karena makanan atau minuman yang kamu konsumsi lho. Hal ini dikarenakan dapat memengaruhi aktivitas otak dan metabolisme tubuh. Misalnya, konsumsi minuman yang mengandung kafein, seperti kopi atau minuman berenergi dapat merangsang sistem saraf pusat dan meningkatkan aktivitas otak yang mungkin menyebabkan mimpi yang lebih hidup dan intens, termasuk mimpi buruk.
Beberapa jenis makanan dapat menyebabkan reaksi alergi atau intoleransi pada beberapa orang. Reaksi alergi semacam itu dapat mempengaruhi kualitas tidur dan mimpi yang dialami. Misalnya, makanan seperti produk susu yang dapat menyebabkan reaksi alergi atau masalah pencernaan dapat mengganggu tidur dan menyebabkan isi mimpi yang tidak nyaman.