Di antara pusat pariwisata di Pasifik, seperti Fiji dan Vanuatu, Kepulauan Solomon berada di peringkat bawah, hanya menerima 20.000 wisatawan setiap tahunnya. Namun Solomon sesuai dengan namanya: sebuah tambang emas atraksi menanti pengunjung yang penasaran ke kepulauan yang terdiri dari hampir 1000 pulau ini.
Penyelaman kelas dunia, desa tradisional, tempat memancing yang luar biasa, resor mewah dan penginapan ramah lingkungan, situs bersejarah, pantai yang sempurna, dan belum terdapat wifi. Berikut beberapa hal yang dapat dilakukan ketika sedang berlibur ke Kepulauan Solomon.
Diving
Kepulauan Solomon memiliki beberapa tempat menyelam terbaik di dunia. Terdapat terumbu karang yang masih asli, bangkai kapal Perang Dunia II, sejumlah besar kehidupan laut seperti barakuda, ikan kakatua, kipas laut, dan kuda laut kerdil, serta formasi geologi yang luar biasa termasuk tabung lava yang dikenal sebagai Terowongan Kembar di Tulagi dan Leru Cut, sebuah lekukan yang memungkinkan penyelam untuk menyelam.
Belanja di Central Market
Sebagian besar penduduk Kepulauan Solomon tinggal di pedesaan, namun Honiara, di pantai barat laut Guadalkanal, adalah ibu kota yang sedang berkembang dengan populasi sekitar 84.000 jiwa. Untuk merasakan Kepulauan Solomon yang sesungguhnya, pergilah ke Pasar Sentral untuk merasakan pengalaman berbelanja yang wajib dilakukan. Ini adalah supermarket Solomon: penduduk setempat datang ke sini setiap hari untuk membeli makanan segar; ini juga merupakan acara sosial yang penting, pusat aktivitas dan kesibukan.
Private Romance
Saat berada di pulau tropis bersama pasangan, wajib hukumnya menghabiskan setidaknya satu hari berbaring di pasir putih, menyegarkan diri dengan sesekali berenang di laut sejuk dan jernih. Di Tavanipupu Island Resort di Guadalcanal, tidak ada TV atau wi-fi di salah satu dari 10 bungalow jerami, yang ada hanya pantai yang disebutkan di atas, perawatan spa, dan makan malam diterangi cahaya lilin untuk dua orang di dermaga saat matahari terbenam di atas laguna.
Jelajahi Sejarah WWII
Sebagai pos terdepan PD II yang penting, Kepulauan Solomon dipenuhi peninggalan Sekutu dan Jepang, perlahan-lahan direklamasi oleh hutan. Namun, banyak barang yang berhasil diselamatkan dan dipajang di museum-museum menarik seperti Museum Perang Vilu di Honiara dan Museum Perang Dunia II Peter Joseph di Munda, yang namanya diambil dari tag anjing pertama yang ditemukan oleh kurator Alphy Paulsen.
Mengunjungi Pulau JFK Terbuang
Sebelum menjadi presiden, John F. Kennedy ditempatkan di Pulau Lubaria selama Perang Dunia II. Hal inilah yang membuat Pulau Kasolo diganti namanya menjadi Pulau Kennedy untuk menghormatinya. Pulau kecil ini sebenarnya seperti surga kecil yang menawarkan petualangan unik. Pengunjung bisa melakukan beragam aktivitas menyenangkan, seperti tur perahu mengelilingi pulau, melakukan snorkeling, mengunjungi wisata sumber air panas hingga memancing. Selain itu, pengunjung juga bisa melakukan island hopping atau mengunjungi pulau-pulau kecil di sekeliling Pulau Kennedy. Memang pulau ini memiliki banyak pulau kecil lain yang bisa dijelajahi.
Surfing di Solomon
Untuk pengalaman yang mendalam, dipandu oleh para ahli di Surf Solomons. Perusahaan ini menawarkan tur selancar yang bekerja sama dengan desa-desa setempat untuk memberikan pengalaman selancar dan budaya yang dilakukan dengan izin, dan untuk kepentingan masyarakat setempat.
Pulau Tetepare
Pulau Tetepare adalah pulau tropis tak berpenghuni terbesar di Belahan Bumi Selatan dan merupakan lokasi proyek konservasi ambisius. Di sini, beragam tumbuhan dan hewan seperti burung nuri kerdil dan kepiting kelapa hidup di bagian dalam pulau yang berhutan lebat, sementara penyu belimbing, lumba-lumba hidung botol, dan duyung yang terancam punah menjelajahi terumbu karang di sekitarnya. Menginaplah di Tetepare Ecolodge di gubuk daun di tepi hutan hujan dan tertidurlah di pangkuan laguna yang lembut.