Trekking dan hiking seringkali disalahartikan sebagai aktivitas yang serupa, tetapi sebenarnya keduanya memiliki perbedaan yang cukup signifikan dalam hal intensitas, durasi, dan kompleksitas. Baik trekking maupun hiking menawarkan pengalaman di alam terbuka yang memungkinkan orang untuk menikmati keindahan alam, tetapi cara mereka dilakukan serta tujuan dan skala kesulitannya berbeda. Mari kita telaah perbedaan antara trekking dan hiking.
Hiking, atau sering disebut sebagai pendakian ringan, biasanya dilakukan di jalur yang sudah ada dan terpisah dari perjalanan yang lebih panjang. Aktivitas ini umumnya bersifat santai dan tidak memerlukan peralatan khusus selain sepatu hiking yang nyaman dan air minum. Hiking sering dilakukan dalam waktu singkat, mungkin hanya berlangsung beberapa jam, dan dapat dilakukan oleh pemula atau orang-orang dengan tingkat kebugaran yang standar. Tujuan hiking seringkali adalah untuk menikmati pemandangan alam atau mencapai titik tertentu, seperti puncak bukit atau air terjun, tanpa perlu menghabiskan waktu yang lama di alam bebas.
Sementara itu, trekking lebih serius dalam hal durasi, jarak, dan kesulitan. Trekking biasanya melibatkan perjalanan yang lebih jauh dan berlangsung selama beberapa hari atau bahkan minggu. Peserta trekking harus membawa perlengkapan camping dan persediaan makanan yang cukup untuk bertahan hidup di alam terbuka selama periode waktu yang ditentukan. Jalur trekking seringkali melintasi daerah yang sulit dijangkau, seperti pegunungan, hutan belantara, atau gurun, dan memerlukan keterampilan navigasi yang baik serta kekuatan fisik yang cukup. Tujuan utama dari trekking adalah mengeksplorasi alam liar, mencapai tempat-tempat terpencil, dan menantang diri sendiri melalui pengalaman petualangan yang mendalam.
Perbedaan lain antara hiking dan trekking adalah dalam persiapan fisik dan mental yang diperlukan. Meskipun hiking tidak memerlukan tingkat kebugaran yang tinggi, sejumlah kecil persiapan fisik mungkin tetap diperlukan terutama jika rute yang dipilih memiliki elevasi yang signifikan. Di sisi lain, trekking memerlukan persiapan fisik yang lebih intens, termasuk latihan untuk meningkatkan kekuatan, daya tahan, dan ketahanan. Selain itu, trekking juga membutuhkan kesiapan mental untuk menghadapi tantangan yang mungkin timbul selama perjalanan, seperti cuaca buruk, kelelahan, atau kondisi medan yang sulit.
Dalam hal peralatan, baik hiking maupun trekking memerlukan beberapa peralatan dasar seperti sepatu yang nyaman, pakaian yang sesuai dengan kondisi cuaca, sumber air minum, serta perlengkapan navigasi seperti peta atau GPS. Namun, trekking memerlukan lebih banyak peralatan camping, seperti tenda, sleeping bag, kompor portable, dan perlengkapan memasak.
Meskipun trekking dan hiking memiliki perbedaan mendasar dalam hal intensitas, durasi, dan persiapan, keduanya menawarkan pengalaman yang tak ternilai di alam terbuka. Baik itu hiking singkat di sekitar pegunungan lokal atau trekking mendaki gunung tertinggi di dunia, kedua aktivitas ini memungkinkan orang untuk terhubung dengan alam, menantang diri sendiri, dan menciptakan kenangan yang tak terlupakan.