Durian merupakan buah tropis yang dikenal karena aroma kuat dan rasa uniknya. Buah durian yang memiliki kulit tebal dan berduri, umumnya tumbuh di daerah-daerah beriklim tropis, terutama di Asia Tenggara, seperti Indonesia, Malaysia, dan Thailand.
Daging buah durian memiliki berbagai warna, mulai dari putih, kekuningan, hingga keemasan. Selain itu, ada juga varietas dengan daging berwarna kemerahan atau hijau.
Beberapa orang menggambarkan rasa daging durian sebagai perpaduan antara keju, kacang almond, bawang putih, dan karamel.
Buah ini seringkali menjadi bahan perdebatan terutama di antara mereka yang memiliki masalah kolesterol. Sebagian orang percaya bahwa mengonsumsi durian dapat meningkatkan kadar kolesterol dalam tubuh, sementara yang lain berpendapat bahwa durian sebenarnya memiliki manfaat yang luar biasa bagi kesehatan.
Lantas, apakah ada dasar ilmiah di balik klaim bahwa durian tidak baik untuk penderita kolesterol?
Sebelum kita membahas lebih jauh, penting untuk memahami komponen utama dalam durian dan bagaimana buah ini dapat memengaruhi kesehatan kita, terutama dalam hal kolesterol. Durian mengandung lemak, karbohidrat, protein, serat, dan sejumlah vitamin dan mineral. Adapun, yang paling penting untuk diperhatikan dalam durian adalah kandungan lemak dalam durian.
Lemak durian bagi penderita kolesterol
Durian mengandung sejumlah lemak, terutama lemak jenuh dan lemak tak jenuh. Mengutip Healthline, lemak jenuh jika dikonsumsi dalam jumlah berlebihan dapat meningkatkan kadar kolesterol LDL (kolesterol jahat) dalam tubuh. Oleh karena itu, ada kekhawatiran bahwa konsumsi durian secara berlebihan dapat memperburuk kondisi kolesterol pada penderita.
Namun, perlu dicatat bahwa durian juga mengandung lemak tak jenuh yang dapat meningkatkan kadar kolesterol HDL (kolesterol baik) dan mengurangi risiko penyakit jantung. Selain itu, durian juga kaya akan serat yang telah terbukti dapat membantu mengurangi kadar kolesterol total dalam tubuh. Durian mampu mengikat kolesterol dalam saluran pencernaan dan membantu tubuh membuangnya.
Jadi, meskipun mengandung lemak yang cukup tinggi, tetapi durian tidak mengandung kolesterol jahat. Kolesterol adalah jenis lemak yang hanya hadir dalam produk-produk hewani seperti daging merah, ikan, unggas, dan telur. Ini berarti bahwa dalam buah-buahan, termasuk durian, kolesterol tidak dapat ditemukan.
Studi ilmiah tentang hubungan antara konsumsi durian dan kadar kolesterol masih terbatas. Sebagian besar penelitian telah dilakukan pada hewan percobaan atau dalam konteks diet bagi masyarakat tertentu. Hasil penelitian cukup sulit untuk menarik kesimpulan yang pasti untuk populasi umum.
Namun demikian, prinsip dasar dari manajemen kolesterol tetap berlaku, penderita kolesterol dianjurkan untuk mengonsumsi durian dengan bijak. Bagi kamu yang memiliki masalah kolesterol, membatasi asupan lemak jenuh secara keseluruhan adalah langkah yang bijak.
Mengonsumsi durian dalam jumlah moderat sebagai bagian dari pola makan seimbang kemungkinan tidak akan menyebabkan masalah, terutama jika dikonsumsi sebagai alternatif untuk camilan yang lebih tidak sehat.
Apakah durian dapat meningkatkan kolesterol?
Banyak orang beranggapan bahwa buah durian dapat meningkatkan kolesterol atau menyebabkan hiperkolesterolemia. Namun, hal ini sebetulnya hanya mitos belaka.
Sebaliknya, durian kaya akan lemak tidak jenuh tunggal. Lemak tak jenuh ini merupakan jenis lemak yang sehat dan menguntungkan bagi kesehatan jantung serta pembuluh darah.
Lemak tidak jenuh tunggal terbukti membantu mengurangi kadar beberapa jenis lemak dalam tubuh, seperti trigliserida dan kolesterol jahat (LDL).
Menurut sebuah penelitian yang dimuat dalam jurnal Foods pada tahun 2019, durian juga dikenal memiliki efek antioksidan yang dapat melindungi tubuh dari kerusakan yang disebabkan oleh radikal bebas. Durian juga memiliki sifat antiaterosklerotik yang membantu mencegah penebalan arteri.
Meskipun durian mengandung lemak jenuh, tetapi jumlahnya tergolong rendah. Namun, mengonsumsi durian dalam jumlah besar secara terlalu sering dapat meningkatkan kadar lemak jenuh dalam tubuh. Hal ini dapat meningkatkan kadar LDL dan meningkatkan risiko penyakit jantung.
Selain itu, durian juga memiliki kandungan kalori dan gula yang tinggi sehingga dapat membawa risiko bagi individu yang menderita diabetes atau sedang menjalani diet untuk menurunkan berat badan.