in

Sering Terburu-Buru? Tanda Mengalami Hurry Sickness

Ilustrasi Hurry Sickness (Freepik)

Hurry sickness adalah keadaan di mana seseorang merasa terdorong untuk menyelesaikan tugas dengan cepat dan memanfaatkan setiap kesempatan yang berlalu dengan cepat. Tekanan untuk bergerak cepat di dunia modern yang cepat membuat banyak orang mengalami hurry sickness.

Semakin banyak pekerjaan yang harus diselesaikan, semakin keras dan cepat kita ingin menyelesaikannya. Terburu-buru dalam semua aspek kehidupan dapat berdampak negatif pada kesehatan fisik dan mental. Jadi, apa sebenarnya hurry sickness itu? Berikut adalah penjelasan detail mengenai hurry sickness.

Apa itu Hurry Sickness

Ilustrasi Hurry Sickness (Freepik)

Hurry sickness merupakan kondisi psikologis yang ditemukan oleh ahli jantung Meyer Friedman dan Ray Rosenman, yang kemudian ditulis dalam bukunya Type A Behavior and Your Heart.

Mereka menemukan bahwa banyak pasien merasa ditekan oleh waktu. Sebagai hasilnya, orang yang menderita hurry sickness merasa perlu terus-menerus berupaya untuk mencapai lebih banyak hal, atau melakukan banyak hal dalam waktu singkat.

Seseorang dapat mengalami hurry sickness akibat sikap yang terlalu berhati-hati berlebihan dan kecenderungan untuk bekerja keras. Orang-orang yang terus berusaha tanpa memperhatikan batasan diri mereka cenderung rentan terhadap hurry sickness. Ini menyebabkan mereka menghabiskan lebih banyak waktu dari yang seharusnya mereka alokasikan untuk pekerjaan.

Selain itu, hurry sickness juga bisa mempengaruhi mereka yang mengalami FOMO (Fear of Missing Out), seperti kekhawatiran bahwa orang lain akan marah jika mereka tidak segera merespons pesan, takut untuk mengambil cuti, atau tidak berani menolak tugas tambahan.

Gejala Hurry Sickness

Ilustrasi Hurry Sickness (Freepik)

Selain merasakan harus terburu-buru harus menyelesaikan pekerjaan secepatnya, ada juga beberapa gejala lain dari kondisi hurry sickness, yaitu:

  • Melakukan segala hal dengan terburu-buru, mulai dari makan, berbicara dan mengendarai kendaraan
  • Kesulitan berkonsentrasi karena pikiran terbagi dengan tugas lain.
  • Sering membuat kesalahan dalam berbagai tugas, bahkan hingga harus mengulangnya dari awal.
  • Selalu berusaha untuk menghemat waktu.
  • Merasa frustrasi atau marah saat menghadapi situasi yang memperlambat pekerjaan.

Jika kamu mengalami gejala hurry sickness dalam jangka waktu yang lama, kamu perlu berhati-hati. Karena ini bisa memiliki dampak negatif pada kesehatan mental, termasuk memicu stres dan bahkan gangguan kecemasan. Apabila tidak diatasi, stres dan gangguan kecemasan dapat menyebabkan kelelahan, gangguan tidur, perubahan nafsu makan, sakit kepala, dan bahkan meningkatkan penyakit berbahaya seperti tekanan darah tinggi.

Cara Mengatasi Hurry Sickness

Untuk mencegah dampak negatif dari hurry sickness terhadap kesehatan seperti yang telah disebutkan sebelumnya, kamu perlu mengatasinya dengan metode yang sesuai. Berikut adalah beberapa cara yang dapat dicoba untuk mengatasi hurry sickness.

1. Penting membuat skala prioritas

Kalau kamu punya kebiasaan mengerjakan semua hal dalam sekali waktu, lebih baik mengubah metode kerja agar lebih efektif. Salah satu metode yang bisa kamu coba adalah menerapkan skala prioritas harian. Mulai dari sekarang, coba pisahkan tugas harianmu ke dalam empat tingkatan prioritas, yaitu penting-mendesak, tidak penting-mendesak, penting-tidak mendesak, dan tidak penting-tidak mendesak.

2. Kenali batasan diri

Sebagian orang mungkin secara tidak sadar sering melakukan kebiasaan untuk menyenangkan orang lain (people pleaser). Tanda ini paling mudah dikenali melalui kesulitan dalam menolak permintaan dari orang lain yang sebenarnya memberatkan atau bahkan diluar kemampuan kita. Pada akhirnya, kebiasaan ini dapat menyebabkan munculnya hurry sickness pada diri sendiri.

Maka dari itu, penting bagi kita untuk dapat mengenali dan menetapkan batasan-batasan untuk diri sendiri. Sebagai contoh, ketika kita diminta bantuan oleh rekan kerja padahal kita sendiri memiliki banyak pekerjaan, kita dapat dengan baik menolaknya.

3. Prioritaskan kesehatan tubuh

Kondisi hurry sickness juga bisa membuat kita mengesampingkan kesehatan tubuh. Padahal, tubuh yang sehat sangat penting agar kita dapat beraktivitas dan bekerja dengan baik. Oleh karena itu, terlepas dari sebanyak apa pun tugas dan pekerjaan yang harus diselesaikan, kita harus ingat bahwa kesehatan tubuh, baik secara fisik maupun mental, adalah aspek yang paling penting dan harus diutamakan.

Oleh karena itu, mulai sekarang, penting untuk menjaga kesehatan tubuh dengan mengonsumsi makanan yang seimbang, memenuhi kebutuhan cairan harian, rutin berolahraga, menerapkan teknik relaksasi, dan memastikan istirahat yang cukup. Dengan begitu, kamu akan dapat menjalani kegiatan dan pekerjaan sehari-hari dengan efektif dan optimal.