in

10 Pembalap MotoGP Terbaik Sepanjang Masa

Ilustrasi. Foto: Valeyellow46 (Instagram)

MotoGP, sebagai ajang balap motor paling bergengsi di dunia, telah menyaksikan lahirnya banyak legenda sepanjang sejarahnya. Dari era klasik hingga zaman modern, banyak pembalap telah memahkotai diri mereka sebagai yang terbaik di lintasan. Dalam artikel ini, kita akan menggali lebih dalam mengenai 10 pembalap MotoGP terbaik sepanjang masa, masing-masing membawa ciri khas dan prestasi yang luar biasa.

1.Valentino Rossi (2000-2021)

Ilustrasi. Foto: Motorsport.com

Valentino Rossi, atau dikenal sebagai “The Doctor,” adalah sosok ikonik yang merajai MotoGP selama lebih dari dua dekade. Melakoni debutnya di kelas premier pada tahun 2000, Rossi segera mencuri perhatian dengan gaya balapnya yang unik dan kemampuannya meraih gelar juara. Dengan 89 kemenangan dari 372 balapan, Rossi layak menduduki posisi teratas dalam daftar pembalap terbaik MotoGP.

Namun, kehebohan yang diciptakan oleh Rossi tidak hanya terbatas pada lintasan. Sikap ramahnya di kamera depan dan dedikasinya dalam mempersiapkan talenta muda melalui VR46 Academy menjadikannya salah satu pembalap paling dicintai. Meskipun Rossi mengumumkan pensiunnya pada tahun 2021, namanya akan selalu terpatri dalam sejarah MotoGP.

2. Giacomo Agostini (1964-1997)

Giacomo Agostini, dengan 15 gelar juara dunia, adalah salah satu legenda sejati MotoGP. Mampu meraih gelar di kelas 350cc dan 500cc pada musim yang sama, Agostini menunjukkan dominasinya di lintasan. Kehebatannya terletak pada konsistensi dan kemampuannya beradaptasi dengan berbagai tipe motor.

Prestasinya tidak hanya mencakup jumlah gelar, tetapi juga minimalnya kecelakaan yang dialaminya. Agostini adalah contoh pembalap yang tidak hanya cepat tetapi juga cerdas dalam menghadapi setiap tantangan yang dihadapinya di lintasan.

3. Marc Marquez (2013-sekarang)

Marc Marquez. Credit image: MotoGP

Marc Marquez, dengan julukan “The Baby Alien,” tampil meyakinkan sejak debutnya di MotoGP. Meraih gelar juara dunia pada musim pertamanya, Marquez mengguncang dunia balap dengan gaya balapnya yang agresif dan tak kenal takut. Delapan gelar yang dimilikinya membuatnya diakui sebagai salah satu pembalap terbaik di era modern.

Namun, kariernya tidak hanya diwarnai oleh kemenangan gemilang. Cedera serius yang dialaminya, terutama cedera mata pada saat penulisan artikel ini, menjadi tantangan besar bagi Marquez. Meskipun begitu, dedikasinya untuk kembali ke lintasan membuktikan kegigihannya sebagai seorang pembalap.

4. Casey Stoner (2006-2012)

Casey Stoner mungkin memiliki karier yang relatif singkat di MotoGP, tetapi warisannya tetap dikenang oleh para penggemar. Kemampuannya mengendalikan motor Ducati Desmosedici GP, terutama pada masa di mana teknologi belum se-advance sekarang, membuatnya unik dan tak terlupakan.

Pensiunnya Stoner pada tahun 2012 meninggalkan pertanyaan besar di antara penggemar, siapa yang dapat menggantikan ketangguhannya? Meskipun karier balapnya mungkin telah berakhir, warisannya tetap hidup dalam kenangan para pecinta MotoGP.

5. Jorge Lorenzo (2008-2019)

Jorge Lorenzo adalah sosok pembalap yang meraih kesuksesan di lintasan dan kegagalan dalam konflik tim. Melakoni debutnya di MotoGP pada 2008, Lorenzo segera menunjukkan potensinya dan menjadi rekan setim Valentino Rossi. Kemenangan dan gelar juara dunia pertamanya datang pada musim 2010, membuktikan kemampuannya bersaing dengan yang terbaik.

Namun, konflik internal dengan Rossi membuatnya memutuskan untuk pindah ke tim lain, termasuk Ducati dan Honda. Sayangnya, hasilnya tidak selalu sesuai harapan, dan Lorenzo akhirnya memutuskan untuk mengakhiri kariernya. Meskipun demikian, prestasinya di atas lintasan tetap menjadi cerminan kecemerlangan dalam dunia MotoGP.

6. Mick Doohan (1989-1999)

Ilustrasi. Foto: Micksdoohan (Instagram)

Mick Doohan, dengan 54 kemenangan grand prix dalam 137 balapan, adalah salah satu pembalap yang meninggalkan jejak besar di MotoGP. Gaya balapnya yang khas, dengan menggantung tubuh bagian bawah ke samping motor saat menikung, menjadi ciri khas yang sulit ditiru oleh pembalap lain.

Karier Doohan yang mencakup lima gelar juara dunia secara beruntun menunjukkan dominasinya di era tersebut. Bahkan setelah pensiun, keterlibatannya dalam dunia balap motor masih terasa kuat, menandakan dampaknya yang abadi.

7. Kenny Roberts (1974, 1978-1983)

Kenny Roberts, dengan tiga gelar juara dunia secara beruntun, adalah sosok yang berjasa dalam mengangkat popularitas MotoGP. Selama 30 tahun kariernya, Roberts tidak hanya meraih kesuksesan sebagai pembalap tetapi juga sebagai manajer yang sukses dengan putranya, Kenny Roberts Jr.

Keberhasilannya melawan rival tangguh seperti Barry Sheene, Freddie Spencer, dan Randy Mamola menjadi bukti ketangguhan Roberts di lintasan. Selain itu, prestasinya dalam ajang Grand National Championships dan Daytona 200 semakin mengukuhkan namanya sebagai salah satu legenda MotoGP.

8. Eddie Lawson (1983-1992)

Eddie Lawson adalah salah satu pembalap pionir dengan gaya balap dan manuver bersih. Memenangkan gelar juara dunia sebanyak empat kali di kelas 500cc, Lawson menjadi pembalap pertama yang berhasil meraih gelar dengan dua pabrikan berbeda.

Bersama Marlboro Agostini Yamaha dan Rothmans Kanemoto Honda, Lawson menunjukkan konsistensinya di lintasan. Meskipun tujuan untuk meraih gelar dengan tiga pabrikan tidak sepenuhnya tercapai, tetapi Lawson mewariskan warisan sebagai pembalap yang cerdas dan mampu beradaptasi.

9. Mike Hailwood (1958-1967)

Mike Hailwood, atau yang dikenal sebagai “Mike-the-Bike,” adalah salah satu pembalap legendaris dengan prestasi gemilang di berbagai kelas. Dengan sembilan gelar di tiga kelas berbeda (250cc, 350cc, 500cc), Hailwood menunjukkan kemampuannya dalam menguasai lintasan.

Kemenangan di Isle of Man TT dan total 76 kemenangan di grand prix membuat Hailwood dikenal sebagai salah satu yang terbaik. Meskipun mencoba peruntungan di balap Formula 1, kecelakaan tragis pada tahun 1974 mengakhiri kariernya di dunia balap.

10. John Surtees (1952-1960)

John Surtees, satu-satunya pembalap yang memenangkan gelar juara dunia di kelas premier balap motor dan mobil, adalah sosok yang penuh prestasi. Dengan total 38 kemenangan dari 45 podium, Surtees meninggalkan jejak yang sulit diikuti.

Setelah sukses bersama tim ikonik Norton dan MV Augusta, Surtees beralih ke dunia Formula 1 dan memenangkan gelar pada tahun 1964. Prestasinya sebagai pembalap lintasan ganda menunjukkan keunikan dan kecakapan yang jarang terlihat di dunia balap.

Dengan menggali lebih dalam sejarah dan prestasi 10 pembalap MotoGP terbaik sepanjang masa, kita menyaksikan bagaimana mereka tidak hanya sekedar menjadi peserta lintasan, tetapi mengukir nama mereka dalam buku sejarah balap motor dunia. Dari gaya balap yang unik hingga dominasi yang tak terbantahkan, setiap pembalap meninggalkan warisan berharga yang akan terus diingat oleh para pecinta MotoGP di seluruh dunia.