in

7 Pembalap F1 Legendaris yang Kembali Beraksi di Sirkuit Setelah Pensiun

Ilustrasi. Foto: Fernandoalo_oficial (Instagram)

Kehebatan sebuah comeback di dunia balap Formula 1 (F1) tidak bisa diabaikan, terutama ketika pembalap-pembalap hebat mampu kembali ke turnamen ini setelah menjalani masa pensiun.

Berbicara tentang comeback, tidak sedikit pembalap F1 yang berhasil meraih gelar juara dunia setelah memutuskan untuk kembali beraksi di lintasan. Mereka tidak hanya membuat kejutan, tetapi juga menorehkan sejarah dengan prestasi luar biasa. Inilah kisah 7 pembalap F1 yang berhasil meraih kejayaan setelah kembali dari masa pensiun mereka.

1. Fernando Alonso: Kembali bersama renault pada tahun 2021

Fernando Alonso, nama yang selalu identik dengan kemampuan mengemudi yang luar biasa, membuat keputusan mengejutkan dengan kembali ke F1 bersama tim Renault Sport pada tahun 2021. Pada usia 38 tahun, Alonso memilih untuk membela kembali tim yang pernah membawanya meraih dua gelar juara dunia pada 2005 dan 2006. Pensiun pada akhir 2018 membuat banyak penggemar bersedih, namun kegembiraan mereka tidak terbendung ketika Alonso mengumumkan kembali ke dunia balap yang telah membesarkan namanya.

Keputusan Alonso untuk kembali ke Renault, tim yang telah menjadi saksi kesuksesannya di masa lalu, menciptakan aura nostalgia bagi para penggemar F1. Tak hanya sekedar kembali, Alonso tampil dengan performa yang memukau, membuktikan bahwa hasratnya terhadap F1 masih tetap berkobar. Bagi para pembalap muda, Alonso adalah inspirasi hidup yang menunjukkan bahwa usia bukanlah penghalang untuk bersaing di level balap mobil tertinggi dunia.

2. Niki Lauda: Comeback bersama McLaren pada tahun 1984

Sejarah balap F1 mencatat Niki Lauda sebagai salah satu pembalap paling ikonik pada era 1970-an. Rivalitasnya dengan James Hunt menjadi legenda tersendiri. Lauda meraih gelar juara dunia bersama Scuderia Ferrari pada tahun 1975, namun kemudian memutuskan untuk pensiun pada tahun 1979. Bagi banyak orang, Lauda telah menyelesaikan babak kompetisi di F1.

Namun, Lauda membuktikan bahwa cerita seorang juara tidak berakhir begitu saja. Pada tahun 1984, dia membuat comeback yang mengejutkan bersama tim McLaren. Meski tidak meraih gelar juara dunia pada comeback-nya, Lauda berhasil menunjukkan bahwa keberanian dan tekad seorang juara tidak luntur seiring berjalannya waktu.

3. Alan Jones: Kembali untuk sebuah balapan pada 1983 dan musim 1985-1986

Pembalap asal Australia, Alan Jones, menciptakan kisah comeback yang unik dalam kariernya di F1. Setelah meraih gelar juara dunia bersama tim Williams Racing pada tahun 1980, Jones memilih untuk pensiun pada akhir tahun 1981. Namun, hasratnya terhadap dunia balap membuatnya kembali ke F1 pada tahun 1983 untuk satu balapan saja sebelum benar-benar kembali pada musim 1985-1986.

Keputusan Jones untuk kembali ke lintasan setelah masa pensiunnya adalah bukti nyata bahwa panggilan balap dalam diri seorang pembalap adalah sesuatu yang sulit untuk diabaikan. Meski tidak meraih gelar juara lagi, partisipasinya memberikan nuansa dramatis di sirkuit F1.

4. Alain Prost: Comeback juara dunia bersama Williams pada tahun 1993

Alain Prost, salah satu pembalap bertalenta yang pernah ada dalam sejarah F1, dikenal karena rivalitas sengitnya dengan Ayrton Senna. Setelah meraih tiga gelar juara dunia, Prost memilih untuk pindah ke McLaren pada tahun 1990. Namun, ketidakpuasannya dengan performa mobil Ferrari membuatnya terpaksa pensiun pada akhir tahun 1991.

Tetapi, hasratnya untuk menjadi juara dunia sekali lagi membawa Prost kembali ke lintasan. Pada tahun 1993, Prost bergabung dengan tim Williams dan berhasil meraih gelar juara dunia, membuktikan bahwa keinginan sejati seorang juara tidak dapat dipadamkan begitu saja. Comeback-nya menjadi kisah inspiratif bagi generasi pembalap yang memandang Prost sebagai panutan dalam dunia F1.

5. Nigel Mansell: Dua kali comeback setelah gelar juara dunia 1992

Nigel Mansell, pembalap dengan karisma yang mempesona, mencapai puncak kariernya dengan meraih gelar juara dunia bersama tim Williams pada tahun 1992. Keputusannya untuk pensiun setelah pencapaian tersebut tidak mengherankan, namun Mansell membuktikan bahwa kisahnya belum berakhir.

Setelah pensiun, Mansell membuat comeback pada tahun 1994 dan 1995 sebelum akhirnya mengumumkan pensiun secara definitif pada akhir 1986. Kembalinya Mansell menciptakan momen-momen emosional di F1, terutama ketika dia berhasil meraih kemenangan di Grand Prix Australia pada 1994 setelah comeback-nya. Bagi Mansell, balap adalah cinta sejati yang sulit untuk ditinggalkan.

Ilustrasi. Foto: Michaelschumacher (Instagram)

6. Michael Schumacher: Comeback dengan Mercedes pada 2010-2012

Michael Schumacher, legenda F1 yang mendominasi periode 2000-2004 dengan tujuh gelar juara dunia, memutuskan untuk pensiun pada 2006. Namun, ketika Mercedes-AMG memutuskan untuk kembali ke F1 pada 2010, mereka tidak ragu untuk mengajak Schumacher bergabung.

Comeback Schumacher adalah salah satu yang paling ditunggu-tunggu oleh penggemar balap di seluruh dunia. Meskipun kinerjanya tidak mencapai tingkat kejayaannya di masa lalu, kehadirannya di sepanjang perjalanan dianugerahi penghargaan sebagai seorang legenda. Schumacher membuktikan bahwa semangat balap dan dedikasi terhadap olahraga ini tidak dapat dipisahkan dari dirinya.

7. Kimi Raikkonen: Kembali bersaing di F1 Sejak 2012

Kimi Raikkonen, pembalap dengan karakteristik dingin dan santai, meraih gelar juara dunia bersama Ferrari pada tahun 2007. Meski begitu, Raikkonen dipaksa untuk pensiun oleh Ferrari pada tahun 2009. Setelah beberapa tahun berselancar di ajang reli, Raikkonen membuat kejutan dengan kembali ke F1 pada tahun 2012.

Comeback Raikkonen adalah bukti bahwa gaya uniknya di lintasan dan ketangguhannya sebagai pembalap tetap dicari dan dihargai. Bersaing dengan tim-tim top, Raikkonen terus memberikan performa konsisten yang membuatnya menjadi salah satu pembalap paling dihormati di era F1 modern.

8. Jenson Button: Dua kali pensiun dan Kembali pada 2017

Jenson Button, pembalap yang dianggap sebagai bakat muda sejak debutnya pada tahun 2000, mencapai puncak karir saat membela Brawn GP pada tahun 2010. Setelah itu, dia pindah ke McLaren dan kemudian memutuskan untuk pensiun pada tahun 2016. Namun, hasrat balapnya belum sepenuhnya padam.

Pada tahun 2017, Button membuat kejutan dengan kembalinya masa pensiunnya untuk menggantikan Fernando Alonso di McLaren. Meskipun kembali pensiun setelahnya, kontribusinya dalam dunia balap tetap mengesankan. Button adalah contoh hidup bahwa cinta terhadap balap tidak dapat dihilangkan begitu saja dari hati seorang pembalap.

Setiap comeback pembalap F1 ini memberikan warna dan cerita menarik dalam sejarah olahraga balap dunia, membuktikan bahwa semangat balap dan hasrat untuk meraih gelar juara dunia tidak pernah padam.

Meskipun perjalanan setiap pembalap berbeda, keberanian untuk kembali ke lintasan setelah pensiun adalah bukti nyata dari cinta mereka terhadap dunia balap Formula 1. Melalui kisah-kisah comeback ini, F1 terus menjadi panggung bagi keajaiban dan inspirasi bagi generasi pembalap dan penggemar di seluruh dunia.