Kucing, dengan pesonanya yang menyenangkan dan bulunya yang lebat, telah menjadi teman setia manusia selama berabad-abad. Namun, di antara beragam kucing yang ada, satu kucing yang benar-benar mencuri perhatian, yaitu kucing Sphynx. Mereka memikat hati banyak pecinta hewan bukan karena bulu, melainkan karena ketiadaannya. Apa yang membuat kucing Sphynx tidak memiliki bulu? Mari kita menjelajahi lebih dalam mengenai misteri ini.
Sejarah Unik Kucing Sphynx
Awalnya dikenal sebagai Canadian Hairless, kucing Sphynx pertama kali muncul di Toronto pada tahun 1966. Sebuah kejadian yang tidak biasa terjadi di mana seekor kucing rumahan melahirkan anak kucing yang tidak berbulu, yang kemudian ditentukan sebagai mutasi genetik alami. Anak kucing yang diberi nama ‘Prune’ menjadi perintis dalam program pemuliaan kucing tak berbulu.
Menurut Charlotte Corney, seorang penjaga kebun binatang dan pendiri The Wildheart Trust, mutasi genetik yang menyebabkan ketiadaan bulu pada kucing Sphynx terjadi karena kelainan pada gen keratin 71 (KRT71). Gen ini memiliki peran kunci dalam pertumbuhan bulu dengan protein keratin saat bulu tumbuh dari folikel.
Membedah Peran Gen Keratin 71 (KRT71)
Gen KRT71 bukanlah sembarang gen; ia memiliki peran penting dalam pembentukan rambut. Sebagai anggota keluarga keratin tipe II, gen ini hadir dalam sel epitel mamalia. Mutasi resesif pada gen KRT71 menyebabkan kucing Sphynx kehilangan bulu. Menariknya, variasi pada gen yang sama dapat menghasilkan jenis bulu tertentu pada hewan lain, seperti anjing dan tikus.
Proses Pemuliaan Selektif
Seiring berjalannya waktu, pemuliaan memetik menjadi kunci dalam menghasilkan trah kucing Sphynx yang kita kenal sekarang. Corney mencatat bahwa mutasi genetik yang mungkin terjadi secara alami pada kucing, telah diarahkan dan ditingkatkan melalui pembiakan seleksi sejak tahun 1960-an. Hasilnya, kami sekarang memiliki kucing Sphynx yang benar-benar botak tanpa bulu, meskipun ada beberapa yang memiliki bulu halus pendek atau di area terpencil di tubuh mereka.
KRT71 dan Fenotipe Lain
Peran gen KRT71 tidak hanya terbatas pada kucing Sphynx. Penelitian sebelumnya telah menunjukkan bahwa gen ini juga bertanggung jawab atas fenotipe bulu keriting atau mengonversi pada anjing dan tikus. Hal ini menunjukkan bahwa gen yang sama dapat memiliki dampak yang berbeda pada organisme yang berbeda, menciptakan keanekaragaman dalam dunia genetika.
Tips Merawat Kucing Sphynx
Bagi para pecinta kucing yang tertarik memelihara Sphynx, perawatan khusus diperlukan. Kirsten Kranz, pendiri Specialty Purebred Cat Rescue di Wisconsin, memberikan wawasan penting mengenai perawatan kucing Sphynx. Menurutnya, perawatan dimulai dari pola makan.
Kranz pentingnya memberikan makanan berkualitas tinggi untuk mengurangi produksi minyak oleh kulit kucing Sphynx. Semakin baik kualitas makanan, semakin sedikit minyak yang dihasilkan, mencegah masalah kulit yang berkelanjutan, masalah telinga, dan risiko infeksi.
Mandi menjadi ritual yang tak terhindarkan dalam perawatan kucing Sphynx. Namun, proses ini perlu dilakukan dengan hati-hati. Gunakan sampo khusus kucing yang lembut, bebas sabun, dan terbuat dari bahan alami seperti minyak kelapa. Memandikan Sphynx, menurut Kranz, mirip dengan memandikan bayi yang memiliki cakar, sehingga dilakukan dengan lembut.
Setelah mandi selesai, pengeringan menjadi langkah penting. Segera keringkan kucing dengan handuk lembut dan hangat untuk mencegah kulitnya pecah-pecah. Kucing Sphynx tidak perlu terlalu sering mandi, karena hal ini dapat membuat kulitnya lebih kering.
Keunikan dan Perawatan Kucing Sphynx
Mengapa kucing Sphynx tidak memiliki bulu menjadi lebih dari sekedar keunikan genetik; hal itu menciptakan kucing yang membutuhkan perhatian khusus dalam perawatan. Pemahaman mendalam mengenai gen KRT71 dan pemilihan bijak dalam perawatan menjadi kunci menjaga kesehatan dan kenyamanan kucing Sphynx.
Seiring dengan berjalannya waktu, misteri di balik ketiadaan bulu kucing Sphynx semakin terpecahkan, memberikan kita wawasan yang lebih mendalam tentang keajaiban genetika dan bagaimana manusia, dengan pemahaman mereka yang berkembang, dapat membentuk dan merawat keberagaman dalam dunia hewan peliharaan. Jadi, bagi para pecinta kucing, khususnya yang terpesona oleh pesona tak biasa kucing Sphynx, mari kita terus menjaga dan merawat mereka dengan penuh kasih sayang.