in

Berbagai Macam Suplemen dan Rempah yang Bisa Mengatasi Depresi

Ilustrasi Minum Suplemen (Freepik)

Mengalami perasaan terpuruk dan tidak ada minat untuk menjalankan hidup, mungkin tanda terkena gejala depresi. Depresi dapat diobati dengan berbagai pengobatan dan terapi psikologis. Selain itu, perubahan gaya hidup seperti menjaga pola makan yang sehat termasuk mengonsumsi suplemen atau rempah tertentu juga dapat membantu mengatasi gejala depresi. Berikut adalah beberapa suplemen dan rempah yang mengandung zat tertentu yang bisa meredakan gejala depresi.

Vitamin D

Vitamin D memiliki peran penting bagi kesehatan tubuh, termasuk untuk daya tahan tubuh, kesehatan tulang, kulit, dan juga dapat membantu meredakan gejala depresi dengan mengurangi inflamasi, mengatur mood, serta mencegah gangguan fungsi neurokognitif.

Dalam penelitian berjudul “Vitamin D and Depression” menunjukkan bahwa kekurangan vitamin D dapat menjadi salah satu tanda pada individu yang mengalami depresi. Penelitian lainnya menemukan bahwa pemberian injeksi vitamin D sebanyak 300.000 IU dapat secara signifikan meredakan gejala depresi.

Vitamin B

Vitamin B memainkan peran penting dalam fungsi neurologis dan mood seseorang. Asam folat (B9), B12, dan B6 diperlukan untuk produksi dan regulasi neurotransmiter seperti serotonin, asam gamma-aminobutirat (GABA), dan dopamin. Oleh karena itu, kekurangan vitamin B dapat dikaitkan dengan gejala depresi.

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa asam folat dapat membantu mengurangi gejala pada pasien depresi yang tidak responsif terhadap pengobatan lain. Selain itu, vitamin B12 juga telah terbukti dapat mengurangi gejala depresi pada individu dengan Gangguan Depresi Mayor (MDD), terutama jika digunakan bersamaan dengan obat antidepresan.

Menurut sebuah studi pada tahun 2020, vitamin B12 dapat memiliki efek pencegahan terhadap depresi dan memperkuat efek antidepresan. Vitamin B6 juga dapat membantu meringankan gejala depresi ketika dikombinasikan dengan nutrisi lain seperti triptofan dan nicotinamide, salah satu bentuk vitamin B3.

Omega 3

Ilustrasi Obat dan Suplemen (Freepik)

Konsumsi asupan omega-3 sangat bermanfaat untuk kesehatan, termasuk bisa mengatasi depresi. Menurut penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal Translational Psychiatry pada tahun 2020, suplemen asam lemak omega-3 seperti EPA (asam eikosapentanoat) dan DHA (asam dokosaheksaenoat) terbukti efektif dalam mengurangi gejala depresi pada 638 perempuan hamil dan pascapersalinan.

Penelitian lain yang dilakukan pada tahun 2019 dalam jurnal yang sama juga menyatakan bahwa suplemen omega-3 yang mengandung minimal 60 persen EPA dalam dosis 1 gram adalah yang paling efektif. Sumber lain dari EPA dan DHA adalah makanan laut.

Zink

Zink adalah mineral yang berperan penting dalam kinerja otak dan regulasi neurotransmiter, serta menawarkan sifat antioksidan dan antiinflamasi. Studi analisis yang dilakukan pada tahun 2013 menunjukkan bahwa kadar zink pada individu dengan depresi cenderung lebih rendah daripada kadar normal, yakni sekitar 0,12 µg/mL.

Zink juga bisa dikonsumsi dengan penggunaan obat antidepresan resep dokter. Sebuah laporan yang dimuat dalam Journal of Affective Disorders pada tahun 2012 menyatakan bahwa penggunaan zink bersama dengan obat antidepresan telah terbukti dapat secara signifikan mengurangi gejala depresi.

Magnesium

Konsumsi magnesium juga dapat membantu mengatasi gejala depresi. Kekurangan magnesium sering kali terlihat pada pasien yang mengalami depresi, dan beberapa penelitian mendukung bahwa magnesium merupakan salah satu cara alternatif untuk mengatasi depresi.

Sebuah studi yang dipublikasikan dalam jurnal PLOS One pada tahun 2017 menunjukkan bahwa konsumsi magnesium sebanyak 249 mg per hari selama 6 minggu dapat secara signifikan mengurangi gejala depresi pada individu dengan depresi ringan.

Saffron

Ilustrasi Saffron (Freepik)

Rempah yang dikenal sebagai salah satu rempah paling mahal di dunia ini memiliki manfaat untuk mengatasi depresi. Saffron mengandung antioksidan seperti karotenoid crocin dan crocetin. Safron diketahui dapat meningkatkan kadar neurotransmiter serotonin di otak, yang pada gilirannya dapat memperbaiki suasana hati.

Menurut sebuah analisis gabungan dalam Journal of Integrative Medicine pada tahun 2013, safron telah terbukti meringankan gejala depresi pada individu dengan Gangguan Depresi Mayor (MDD). Safron dalam bentuk suplemen juga terbukti dapat mengurangi gejala depresi seperti obat antidepresan.

Rhodiola

Rhodiola (Rhodiola rosea) merupakan ramuan herbal yang sering digunakan dalam bentuk suplemen. Ramuan herbal ini dapat membantu mengurangi gejala depresi dan meningkatkan respons tubuh terhadap stres ketika dikonsumsi.

Selain itu, penggunaan rhodiola juga diketahui memiliki efek antidepresan dengan cara meningkatkan komunikasi antara sel saraf dan mengurangi aktivitas berlebihan dari sumbu hipotalamus-hipofisis-adrenokortikal (HPA). Diketahui bahwa aktivitas HPA yang berlebihan dapat meningkatkan risiko terjadinya depresi.

Sebuah penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal Phytomedicine pada tahun 2015 menunjukkan bahwa mengonsumsi ekstrak rhodiola sebanyak 340 mg selama 12 minggu dapat mengurangi gejala depresi, dengan sedikitnya efek samping yang terjadi.

Kreatin

Kreatin adalah asam organik yang umumnya digunakan sebagai suplemen dalam olahraga, yang memiliki peran penting dalam menjaga energi otak. Pentingnya kreatin bagi seseorang yang mengalami depresi terletak pada fungsinya untuk menjaga tingkat energi otak, yang dianggap sebagai faktor penyebab terjadinya depresi.

Menurut sebuah studi yang diterbitkan dalam jurnal Biomolecules pada tahun 2019, konsumsi kreatin dalam dosis 2–10 gram per hari telah terbukti dapat mengurangi gejala depresi pada individu dengan Gangguan Depresi Mayor (MDD).

Itulah beberapa rempah dan suplemen banyak digunakan untuk meredakan atau mendukung pengobatan depresi. Perlu diingat bahwa daftar suplemen dan rempah di atas hanya bertujuan untuk meringankan gejala. Sebaiknya konsultasikan ke dokter untuk mendapatkan pengobatan depresi yang terbaik.