Industri film Korea terkenal dengan berbagai genre yang menarik dan kualitasnya yang memukau. Tak hanya fiksi, banyak film Korea yang diangkat dari kisah nyata, menghadirkan cerita inspiratif, menegangkan, dan menyentuh hati.
Silenced (2011)
Silenced, yang di Korea Selatan dikenal dengan judul Dogani (도가니), adalah film drama Korea Selatan tahun 2011 yang diangkat dari kisah nyata tentang pelecehan seksual di sebuah sekolah tunarungu di Gwangju. Film ini disutradarai oleh Hwang Dong-hyuk dan dibintangi oleh Gong Yoo, Jung Yu-mi, dan Kim Seong-ryeon.
Kang In-ho (Gong Yoo) adalah seorang seniman muda yang baru saja pindah ke Mujin, sebuah kota kecil di pedesaan Korea Selatan. Dia mulai bekerja sebagai guru seni di sebuah sekolah khusus untuk anak-anak tunarungu.
Suatu hari, In-ho bertemu dengan Yeon-doo (Jung Yu-mi), seorang gadis tunarungu yang cerdas dan pemberani. Yeon-doo menceritakan kepada In-ho tentang pelecehan seksual yang dia dan teman-temannya alami di sekolah. In-ho merasa marah dan sedih mendengar cerita Yeon-doo, dan dia memutuskan untuk membantu para korban.
In-ho bekerja sama dengan Seo Yoo-jin (Kim Seong-ryeon), seorang aktivis hak asasi manusia, untuk mengungkap kasus pelecehan seksual di sekolah.
Film Silenced diangkat dari novel berjudul Dogani karya Gong Ji-young, yang diterbitkan pada tahun 2009. Novel Dogani terinspirasi oleh kisah nyata tentang pelecehan seksual yang terjadi di Gwangju Inhwa School, sebuah sekolah tunarungu di Gwangju, Korea Selatan, antara tahun 2000 dan 2005.
Taxi Driver (2017)
Taxi Driver adalah film Korea Selatan tahun 2017 yang disutradarai oleh Jang Hoon dan dibintangi oleh Song Kang-ho dan Thomas Kretschmann. Film ini diangkat dari kisah nyata Kim Sa-bok, seorang sopir taksi yang mengantarkan seorang jurnalis Jerman bernama Jürgen Hinzpeter ke Gwangju untuk meliput Pemberontakan Gwangju 1980.
Kim Man-seob (Song Kang-ho) adalah seorang sopir taksi di Seoul yang mengalami kesulitan menghidupi keluarganya. Suatu hari, dia bertemu dengan Jürgen Hinzpeter (Thomas Kretschmann), seorang jurnalis Jerman yang ingin pergi ke Gwangju untuk meliput kerusuhan yang sedang terjadi di sana. Man-seob awalnya ragu untuk mengantarnya, karena Gwangju telah diblokade oleh militer. Namun, dia akhirnya setuju setelah Hinzpeter menawarkan bayaran yang tinggi.
Perjalanan mereka ke Gwangju penuh dengan bahaya. Mereka harus melewati pos-pos pemeriksaan militer dan menghindari patroli tentara. Sepanjang perjalanan, Man-seob dan Hinzpeter menjadi saksi kengerian yang terjadi di Gwangju: demonstran yang ditembak mati, tank-tank yang menghancurkan bangunan, dan orang-orang yang terluka dan ketakutan. Man-seob dan Hinzpeter bekerja sama untuk mendokumentasikan apa yang terjadi di Gwangju.
Marathon (2005)
Film “Marathon” (2005) bercerita tentang perjalanan inspiratif Sohn Kee-chung, pelari Korea pertama yang meraih medali emas Olimpiade, khususnya pada tahun 1936.
Kisahnya tidak hanya berfokus pada kemenangan, tetapi juga perjuangannya melawan berbagai rintangan.
Sebagai orang Korea yang hidup di bawah penjajahan Jepang, Sohn Kee-chung menghadapi diskriminasi dan perlakuan tidak adil. Keinginan untuk membawa pulang kemenangan untuk Korea dibarengi dengan tekanan yang besar, terlebih dalam situasi penjajahan. Sohn Kee-chung sempat dibayangi rasa ragu akan kemampuannya sendiri, namun ia terus berjuang untuk meraih mimpinya.
Film ini tidak hanya menggambarkan perjuangan fisik dalam berlari, tetapi juga perjuangan mental dan emosional yang dihadapi Sohn Kee-chung.
Escape from Mogadishu (2021)
Film “Escape from Mogadishu” (2021) menceritakan kisah nyata evakuasi diplomat Korea Selatan dan Korea Utara dari Mogadishu, Somalia, di tengah perang saudara yang brutal pada tahun 1991.
Di puncak Perang Dingin, Kang Dae-jin (Jo In-sung), seorang agen intelijen Korea Selatan, ditugaskan ke Mogadishu untuk misi rahasia. Di sana, ia bertemu dengan duta besar Korea Selatan Han Shin-sung (Kim Yoon-seok) dan staf kedutaan.
Pada tahun 1991, Somalia dilanda perang saudara yang kacau. Kudeta militer dan pemberontakan bersenjata menyelimuti Mogadishu, mengantarkan kota tersebut ke jurang kehancuran.
Kedutaan Besar Korea Selatan dan Korea Utara terjebak dalam situasi berbahaya. Diplomat dari kedua negara, yang biasanya bermusuhan, harus bersatu untuk menyelamatkan diri dan melarikan diri dari Mogadishu.
Ashfall (2019)
Ashfall menceritakan tentang letusan gunung berapi Baekdu, gunung tertinggi di Semenanjung Korea, yang mengancam seluruh wilayah Korea Selatan dan Korea Utara. Bencana alam ini memicu gempa bumi dahsyat dan hujan abu vulkanik yang melumpuhkan kedua negara.
Jo In-chang (Ha Jung-woo): Seorang ahli peledak dari Korea Selatan yang ditugaskan untuk menghentikan letusan gunung berapi Baekdu.
Kang Bong-rae (Ma Dong-seok): Seorang profesor geologi yang merupakan pakar gunung Baekdu dan berusaha mencari solusi untuk bencana alam ini.
Lee Joon-pyeong (Lee Byung-hun): Seorang agen intelijen Korea Utara yang bekerja sama dengan Korea Selatan untuk mengatasi krisis ini.
Di tengah kekacauan dan kehancuran, Jo In-chang, Kang Bong-rae, dan Lee Joon-pyeong harus bekerja sama untuk menghentikan letusan gunung berapi Baekdu. Mereka berlomba dengan waktu untuk menyelamatkan jutaan nyawa dan mencegah Semenanjung Korea dari kehancuran total.
Misi penyelamatan ini bukan tanpa rintangan. Mereka harus menghadapi berbagai bahaya, seperti gempa bumi, tsunami, dan hujan abu vulkanik. Selain itu, mereka juga harus berhadapan dengan situasi politik yang tegang antara Korea Selatan dan Korea Utara.