Hamburg adalah kota terbesar kedua di Jerman, setelah Berlin, dan kota terbesar ke-8 di Uni Eropa, dengan populasi lebih dari 1,9 juta jiwa. Wilayah Metropolitan Hamburg memiliki populasi lebih dari 5,1 juta jiwa. Di ujung selatan Semenanjung Jutlandia, Hamburg berdiri di percabangan Sungai Elbe di muara sepanjang 110 km (68 mil) ke Laut Utara, di muara Alster dan Bille. Hamburg adalah salah satu dari tiga negara kota di Jerman selain Berlin dan Bremen, dan dikelilingi oleh Schleswig-Holstein di utara dan Lower Saxony di selatan. Sebagai salah satu kota yang ramai dikunjungi, sangat sayang bila kamu melewatkan kuliner khas Hamburg ini.
Grünkohl
Sepanjang musim dingin, kangkung yang dikenal dalam bahasa Jerman sebagai grünkohl disajikan di seluruh Jerman Utara dengan cara yang tidak sesuai dengan ketenarannya sebagai makanan super yang menyehatkan. Kangkung direbus selama beberapa jam dan disajikan dengan daging asap, satu atau dua jenis sosis, serta kentang rebus atau goreng. Musim kangkung dimulai setelah musim dingin pertama membeku dan sering kali dirayakan oleh sekelompok teman atau kolega yang melakukan ‘kohlfahrt’ yang secara harafiah berarti tur kubis.
Bratkartoffeln
Kentang goreng adalah hidangan klasik Jerman serbaguna yang mudah disesuaikan dengan bahan tambahan dan hadir dalam kombinasi rasa berbeda. Kentang secara tradisional dipotong dadu atau diiris, kemudian dipadukan dengan bacon, ham, bawang bombay, sayuran, dan berbagai bumbu dan rempah segar. Sederhana dan terjangkau, bratkartoffeln adalah hidangan umum restoran serta masakan rumahan populer yang biasanya disajikan sebagai pendamping daging panggang atau panggang, sosis, ikan, atau telur goreng.
Aalsuppe
Resep sup belut Hamburg tertua berasal dari buku masak tahun 1788. Beberapa orang menyatakan bahwa hidangan ini secara tradisional tidak mengandung belut, melainkan makanan yang terbuat dari sisa makanan. Saat ini, sup asam manis ini dimasak dengan kaldu daging, daging sapi yang diawetkan, sayuran, buah panggang dan pangsit, serta beberapa belut.
Rote Grütze
Dengan rote grütze lezat yang dimasak dari buah beri merah musim panas dan disajikan dengan susu, saus vanila, atau es krim, hidangan manis yang sangat cocok dimakan setelah memakan hidangan utama. Hidangan ini dibawa ke wilayah tersebut oleh orang Denmark, namun telah menjadi makanan pokok masakan Jerman Utara. Meskipun warna tradisional dari hidangan buah ini adalah merah, variasi hijau, kuning, dan biru juga dapat ditemukan di beberapa menu kafe dan restoran.
Fischbrötchen
Sandwich dibuat dengan acar ikan haring (bismarckhering) atau ikan haring asin (matjes), sedikit bawang bombay, acar, dan saus remoulade. Pengunjung bisa makan ikan goreng atau patty ikan, udang Laut Utara atau daging kepiting. Fischbrötchen rasanya paling enak jika disantap sambil menikmati pemandangan Sungai Elbe atau angin Laut Utara.
Birnen, Bohnen und Speck
Birnen, Bohnen und Speck (“pir, buncis, dan bacon”) adalah hidangan Jerman Utara yang sangat populer di negara bagian Schleswig-Holstein, Lower Saxony, Mecklenburg-Vorpommern, dan Hamburg. Ketersediaan bahan-bahannya secara musiman membuat hidangan ini terutama disantap pada bulan Agustus dan September. Hidangannya adalah sejenis sup yang sesuai dengan nama bahan utamanya adalah pir, kacang-kacangan, dan bintik (sejenis bacon).
Labskaus
Labskaus adalah kuliner khas dari Jerman bagian utara dan khususnya dari kota Bremen, Hamburg, dan Lübeck. Bahan utamanya adalah daging asin atau kornet, kentang, dan bawang bombay. Beberapa resep memasukkan bit, acar ketimun, atau bahkan ikan haring ke dalamnya, sementara resep lain menggunakan bahan-bahan ini sebagai lauk. Salah satu kemungkinan sumber nama tersebut berasal dari bahasa Latvia labs kauss, yang berarti ‘mangkuk enak’ atau hotpot, atau labas káušas dalam bahasa Lituania, yang artinya sama. Hidangan ini menjadi umum di kalangan pelaut pada zaman kapal-kapal besar. Kentang dan daging asin adalah makanan standar dan labskaus akan menambah pasokan daging.