Mendengar nama Lamborghini yang terngiang di kepala kita adalah sebuah mobil supercar prestisius dengan body sporty dan raungan mesin yang buas dan “jantan”. Untuk menempati posisinya sekarang sebagai sebuah merek yang tak tergantikan, perjalanan panjang dilalui dengan beragam aral melintang.
Lebih dari 60 tahun sudah Lamborghini menjalankan bisnisnya dan tampaknya tidak mengendurkan pamornya. Sekarang Lamborghini berada dikendali Stephan Winkelmann sebagai CEO-nya. Lamborghini pun masih menunjukkan taringnya dengan menjual lebih banyak mobil setiap bulannya daripada yang diproduksi. Hebatnya, hingga jumlah produksi yang didongkrak hingga dua kali lipat, permintaan tetap tinggi.
Kondisi perekonomian dunia yang pernah dilanda inflasi, kenaikan suku bunga, dan kenaikan biaya energi, Lamborghini tetap eksis. Bahkan, meski sempat bangkrut hingga dilikuidasi dan diambil alih dari pemilik awalnya Ferruccio Lamborghini yang seorang anak petani, Lamborghini masih sanggup bertahan.
Bukti bahwa Lamborghini masih bisa bertahan di setiap masa adalah pendapatan yang melebihi USD3,07 miliar setiap tahun dalam waktu belakangan ini. Salah satu kunci suksesnya adalah perusahaan ini selalu berinovasi dari sumber daya mentah, memanfaatkan publisitas, dan menolak berkompromi pada kualitas produknya.
Dari perjalanan Lamborghini dari awal hingga sukses seperti saat ini, ada empat pelajaran penting yang bisa dipetik. Berikut adalah ulasan lengkap apa saja kunci sukses Lamborghini hingga menjadi merek yang mampu bertahan lama.
1. Menjadi cerdas: Mulailah dengan apa yang Anda ketahui
Sang pendiri Lamborghini berasal dari Italia yang berprofesi sebagai petani. Tidak mengikuti jejak orang tuanya, Ferruccio Lamborghini lebih tertarik pada dunia permesinan dibandingkan pertanian. Bakatnya dalam memperbaiki mesin, mengarahkannya untuk mengambil dunia pendidikan di sekolah teknik. Selepas itu, dia menjadi seorang mekanik dalam Perang Dunia II untuk angkatan bersenjata Italia.
Perang pun berakhir, namun Lamborghini tetap menekuni dunia yang dicintainya. Beberapa suku cadang dibawanya pulang ke kampung halamannya dan mulai merakit traktor pertanian yang digunakan keluarganya. Selang beberapa waktu kemudian, dia mendirikan perusahaan traktor, Lamborghini Trattori.
Tidak butuh waktu yang lama, perusahaan yang didirikannya berkembang pesat dan kemudian mendirikan satu perusahaan lainnya di bisnis air conditioner (AC). Oleh karena kesuksesannya, Lamborghini menjadi salah satu orang terkaya di Italia pada tahun 1962. Langkahnya mendirikan perusahaan baru itu adalah langkah cerdas sebagai bagian dari diversifikasi bisnis.
2. Kejar kesempurnaan dan jangan pernah berkompromi
Lamborghini memiliki kekaguman terhadap mobil-mobil mewah, seperti Jaguar, Mercedes, Ferrari, dan Maserati. Menariknya, Di usianya yang ke-40 tahun, Lamborghini pernah berniat untuk membuat helikopter. Sayangnya, hal itu tidak terwujud karena tidak mendapat izin dari pemerintah.
Namun dari kesemua mobil mewahnya tersebut, tidak ada yang memuaskan dirinya. Salah satu mobil yang baru dibelinya, yaitu Ferrari 250 GT pernah mengalami masalah pada koplingnya. Dia pun mengganti komponen tersebut dengan kopling yang sama dengan traktor milik Lamborghini.
Dia pernah dikecewakan dengan pendiri Ferrari, ketika memberitahu bahwa ada masalah dengan kopling tersebut. Namun, tidak ada tanggapan serius dari Ferrari atas keluhannya tersebut hingga keduanya terlibat perseteruan yang cukup lama. Akibat perseteruan tersebut, entah disengaja atau tidak, memberikan memberikan publisitas yang luar biasa bagi kedua belah pihak. Empat bulan kemudian, Lamborghini resmi melahirkan mobil pertamanya.
3. Tingkatkan layanan pelanggan
Mobil pertama yang dibuat, yakni Lamborghini 350 GTV, pertama kali diperkenalkan di Turin Auto Show 1963. Berturut-turut kemudian lahirnya mobil mewah lainnya, seperti Miura, Espada, Islero dan Jarama. Mobil keluaran Lamborghini pun diakui atas kehalusan, tenaga, dan kenyamanannya.
Lamborghini yang sangat mencintai dunia otomotif ini telah menanamkan dalam dirinya pentingnya tidak pernah berkompromi terhadap kepuasan pelanggan. Jika mobil pelanggan mogok, Lamborghini akan membayar untuk mengirim mekanik langsung ke mereka, dengan pesawat jika diperlukan, bersama dengan surat permintaan maaf pribadi. Mentalitas tanpa kompromi ini menjadi sangat terkait dengan tingkat kemewahan, tidak hanya mobil itu sendiri tetapi juga layanan Lamborghini.
4. Pentingnya sebuah nilai
Ada satu masa di mana perusahaan mengalami kesulitan, yaitu ketika Perselisihan serikat pekerja dan kegagalan uji emisi menghambat masuknya perusahaan tersebut ke pasar AS di tahun 1970-an. Meski menghadapi tantangan dalam mematuhi peraturan AS, Lamborghini hanya berhasil terus menjual Countach di Amerika setelah absen selama tujuh tahun.
Perusahaan akhirnya mengalami kebangkrutan sebelum Ferruccio menjual seluruh sahamnya. Kepemilikan pun berpindah beberapak kali dan terakhir pada tahun 1998, Grup Volkswagen mengakuisisi Lamborghini. Di sinilah titik balik kebangkitan Lamborghini dimulai. Lamborghini telah mendapatkan kembali statusnya sebagai produsen supercar yang terkenal dengan performa luar biasa, tenaga canggih, dan kemewahan tak tertandingi
Ferruccio telah berhasil menciptakan warisan melalui komitmennya yang tak tergoyahkan terhadap pelayanan, kinerja, dan kesempurnaan. Ini adalah pelajaran tentang ketekunan dan tetap setia pada nilai-nilai inti sebuah merek. Dan ketika tiba waktunya bagi Ferruccio untuk mundur, para penerusnya tetap menjaga nama dan kegigihan Lamborghini tetap hidup untuk generasi mendatang.