in

Fakta Menarik Danau Natron yang Terlihat Cantik Tetapi Mematikan

Danau Natron di Tanzania (howitworksdaily.com)

Danau Natron yang terletak di Tanzania merupakan salah satu danau yang unik di dunia. Terletak di bagian utara Tanzania, danau ini memiliki panjang sekitar 56 km. Keindahan air danau ini ditandai dengan warnanya yang merah, menjadikannya menarik bagi warga setempat maupun wisatawan mancanegara.

Meskipun terlihat cantik, Danau Natron dianggap sangat berbahaya. Danau ini tercatat dalam Ramsar List of Werlands of International Importance karena keanekaragaman hayati yang unik. Berikut adalah beberapa fakta menarik tentang Danau Natron di benua Afrika yang perlu kamu ketahui.

1. Dikenal sebagai danau yang mematikan

Danau Natron (medium.com)

Berada tak jauh dari Gunung Ol Doinya Lengai, kandungan garam di Danau Natron berasal dari gunung tersebut. Garam yang keluar melalui lava yang kemudian masuk ke dalam danau.

Walaupun kedalaman danau ini hanya 3 meter, air di Danau Natron memiliki pH air sebesar 10,5 dan mengandung garam, karbonat, dan dekahidrat yang memiliki efek mengeraskan. Air Danau Natron ini akan merusak organ dalam setiap hewan yang meminumnya.

2. Air Danau Natron berwarna merah

Di Danau Natron di Tanzania, pertumbuhan ganggang di lingkungan yang sangat salin mengakibatkan perubahan warna air menjadi merah atau oranye-merah pada beberapa kesempatan. Fenomena ini bahkan terlihat jelas ketika dilihat dari luar angkasa. Selain itu, suhu air di danau ini dapat mencapai 60 derajat Celsius.

3. Danau terminal di Afrika Timur

Danau Natron dan Danau Bahi merupakan dua danau alami di Afrika Timur yang memiliki karakter basa. Keduanya dikenal sebagai danau terminal karena tidak memiliki aliran keluar ke sungai atau laut, namun dipasok oleh aliran sungai dan mata air panas.

Salah satu mekanisme yang menyebabkan air keluar dari danau ini adalah melalui penguapan. Di musim kemarau, air menguap dari danau ini, meningkatkan tingkat salinitas dan mengundang pertumbuhan mikroorganisme yang menghasilkan garam.

4. Sebagai tempat habitat flamingo

Ilustrasi Flamingo di Danau Natron (africasafari.com)

Danau Natron di Tanzania, Afrika Timur, dikenal sebagai habitat lebih dari 25 juta spesies flamingo kecil. Danau ini memiliki populasi ganggang biru-hijau dengan pigmen merah yang menjadi sumber makanan utama untuk flamingo kecil, dikenal sebagai Flamingo Lasser. Selain memakan ganggang, Danau Natron juga menjadi rumah bagi ikan Tilapia dan Ndalalani yang merupakan makanan utama bagi flamingo kecil ini.

Di dalam danau ini, juga terdapat populasi flamingo besar yang berkembang biak di dataran lumpur. Mereka menganggap danau ini sebagai tempat yang aman untuk bersarang dan berkembang biak karena lingkungan kaustiknya yang dapat menghalangi kedatangan predator.

5. Banyaknya spesies burung di Danau Natron

Selain banyak ditemukannya flamingo, Danau Natron juga menjadi habitat bagi beberapa spesies burung khas Afrika. Beberapa di antaranya termasuk burung unta, bangau marabou, elang berparuh oranye, burung hering punggung putih, dan kori bustard yang merupakan burung terbesar di Afrika.

Keberagaman burung ini menambah kekayaan ekosistem Danau Natron sebagai tempat yang penting untuk kehidupan burung-burung endemik dan asli Afrika.

6. Banyak hewan yang menjadi batu

Hewan-hewan yang tidak dapat menyesuaikan diri dengan suhu panas di Danau Natron akan mati dan kemudian mengalami proses pengerasan menjadi batu karena efek kandungan mineral di dalamnya. Kandungan endapan natrium karbonat di danau ini juga mirip dengan yang digunakan dalam proses mumifikasi tubuh manusia pada zaman Mesir kuno.

7. Dijadikan sebagai obyek foto yang memukau

Hasil Foto dari Nick (nickbrandtphotography.blogspot.com)

Danau Natron di Tanzania, selain menjadi tempat yang unik secara alami, juga merupakan lokasi yang ideal untuk menciptakan foto-foto yang menakjubkan. Fotografer seperti Nick Brandt telah menggunakan danau ini sebagai sumber inspirasi untuk menghasilkan karya-karya fotografi yang spektakuler.

Dalam salah satu karyanya yang menarik, yang diberi judul “Petrified Fish Eagle,” Brandt mengabadikan burung elang yang terlihat seolah-olah berubah menjadi batu. Dalam fotonya, Brandt menciptakan tata letak yang memperlihatkan hewan-hewan yang mengeras, memberikan kesan seakan mereka benar-benar hidup dalam bentuk batu.