Imajinari adalah rumah produksi film yang didirikan oleh komika, penulis, aktor, dan sutradara terkenal Ernest Prakasa bersama dengan manajernya Dipa Andika. Imajinari merupakan bagian dari perusahaan manajemen talenta mereka, Hahaha Corp.
Meskipun terbilang baru, Imajinari telah berhasil memproduksi beberapa film yang sukses di pasaran, seperti:
Ngeri Ngeri Sedap (2022)
Pak Domu dan Mak Domu tinggal bersama anak bungsu mereka, Sarma, di Batak, Sumatera Utara. Mereka merindukan tiga anak laki-laki mereka yang merantau dan tidak pernah pulang.
Domu, anak sulung, berniat mencalonkan diri sebagai bupati, tetapi enggan pulang karena takut dimarahi sang ayah. Gabe, anak kedua, sukses di Jakarta, tetapi terikat dengan kesibukan dan pacar barunya. Sahat, anak bungsu, kabur ke Medan setelah bertengkar dengan Pak Domu.
Frustrasi, Pak Domu dan Mak Domu berpura-pura ingin bercerai. Mereka berharap kabar ini akan menarik anak-anak mereka pulang.
Strategi mereka berhasil, meskipun tidak seperti yang mereka bayangkan. Ketegangan dan rahasia keluarga terungkap saat mereka berhadapan dengan masa lalu dan berusaha untuk menyembuhkan luka lama.
Film ini menunjukkan keindahan budaya Batak dan nilai-nilai kekeluargaan yang penting. Diiringi humor dan momen emosional, Ngeri Ngeri Sedap adalah film yang menghangatkan hati tentang cinta, pengampunan, dan arti pulang ke rumah.
Film komedi keluarga bertema budaya Batak ini menjadi film Indonesia terlaris dengan cerita asli, dengan jumlah penonton mencapai 2.886.121 orang setelah 64 hari penayangan di bioskop .
Selain itu, film ini mendapat banyak penghargaan. Memenangkan 8 Piala Gunungan di Festival Film Wartawan Indonesia (FFWI) 2022, termasuk kategori Film Terbaik, Sutradara Terbaik, Penulis Skenario Terbaik, dan beberapa kategori teknis.
Memenangkan 4 kategori di Maya Award, termasuk Film Terbaik, Sutradara Terbaik, dan Skenario Asli Terbaik. Mendapatkan nominasi di 2 kategori Indonesian Movie Actors Awards (IMAA).
Jatuh Cinta Seperti di Film-Film (2023)
Bagus (Ringgo Agus Rahman) adalah seorang penulis skenario terkenal yang terjebak dalam deadline naskah film perdananya. Ia dilanda kebuntuan ide dan frustrasi. Di tengah keputusasaannya, ia bertemu kembali dengan Hana (Nirina Zubir), teman lamanya yang baru saja menjanda.
Pertemuan itu membuka kembali kenangan indah masa SMA mereka. Bagus diam-diam memendam perasaan cinta kepada Hana sejak dulu. Ia pun memanfaatkan momen ini untuk menuangkan perasaannya dalam naskah filmnya.
Naskah tersebut menceritakan kisah cinta antara Bagus dan Hana, seorang pria lajang yang jatuh cinta pada teman lamanya yang baru menjanda. Bagus menuliskan naskah ini dengan penuh romansa dan humor, layaknya film-film favorit mereka.
Seiring proses penulisan naskah, Bagus dan Hana semakin dekat. Mereka menghabiskan waktu bersama, bertukar cerita, dan saling membantu. Kedekatan ini membuat benih-benih cinta mulai tumbuh di hati Hana.
Namun, Hana masih dihantui trauma masa lalunya dan belum siap untuk membuka hati untuk cinta baru. Di sisi lain, Bagus dihadapkan dengan keraguan dan rasa takut akan penolakan.
Akankah Bagus berhasil mengungkapkan perasaannya kepada Hana? Dan akankah Hana menemukan kembali kebahagiaannya dalam cinta?
Film karya Imajinari ini menembus angka 500.000 penonton di bioskop Indonesia hanya dalam 16 hari penayangan. JCSDFF masuk dalam daftar 10 film Indonesia terlaris tahun 2023. Film ini mendapat banyak respon positif dari para penonton dan kritikus film, dengan pujian atas dialog dan ide cerita yang tidak biasa.
Agak Laen (2024)
Film komedi horor hasil kerja sama dengan siniar Agak Laen. Film ini bercerita tentang empat sekawan, Bene, Jegel, Boris, dan Oki, yang bekerja sebagai penjaga rumah hantu di pasar malam. Rumah hantu mereka terancam bangkrut karena sepi pengunjung dan penampilannya yang membosankan.
Dalam upaya menyelamatkan usaha mereka, mereka mencari cara baru untuk menakuti pengunjung. Namun, usaha mereka justru mengakibatkan kematian seorang pengunjung, seorang calon anggota DPRD. Panik, mereka memutuskan untuk mengubur jenazah tersebut di dalam rumah hantu.
Tanpa diduga, arwah korban bergentayangan, membuat rumah hantu mereka justru menjadi angker dan ramai pengunjung. Di sisi lain, mereka harus menghadapi penyelidikan polisi terkait kematian pengunjung tersebut. Film ini memadukan unsur horor dan komedi, dengan cerita yang berfokus pada persahabatan, perjuangan hidup, dan kekonyolan para karakternya.
Agak Laen menempati posisi kedua sebagai film Indonesia terlaris sepanjang masa dengan perolehan lebih dari 7 juta penonton. Film dari Imajinar ini menjadi film tercepat di Indonesia yang mencapai 7 juta penonton, hanya dalam waktu 25 hari.
Agak Laen dinominasikan untuk 12 penghargaan FFI 2024, termasuk Film Terbaik, Sutradara Terbaik, dan Aktor Terbaik.
Agak Laen menjadi trending topic di media sosial selama beberapa minggu setelah perilisannya.Film ini mendapatkan banyak pujian dari para kritikus film atas ceritanya yang unik, humornya yang segar, dan akting para pemainnya yang luar biasa.