Selama puasa, tubuh kehilangan cairan dan elektrolit melalui keringat dan pernapasan. Kekurangan cairan dan elektrolit ini dapat menyebabkan dehidrasi sehingga membuat seseorang merasa lemah dan lesu.
Perubahan pola makan dan waktu makan selama puasa juga dapat memengaruhi energi dan kadar gula darah dalam tubuh. Hal ini dapat menyebabkan perasaan lemas dan kelelahan.
Banyak orang beranggapan bahwa olahraga saat puasa dapat membuat tubuh semakin lemas. Padahal, selama puasa kita tetap bisa melakukan olahraga ringan agar tubuh tetap fit.
Olahraga tetap penting untuk menjaga kesehatan dan kebugaran tubuh meskipun sedang menjalani puasa. Berikut beberapa cara tepat untuk berolahraga saat puasa:
Pilih jenis olahraga yang tepat
Memilih jenis olahraga yang tepat sangat penting saat kamu sedang berpuasa. Hindari olahraga yang terlalu berat dan membutuhkan banyak energi seperti angkat beban atau cardio yang intens. Sebaliknya, pilihlah olahraga ringan dan bersifat aerobik seperti jalan kaki, yoga, atau bersepeda santai.
Olahraga ini bisa kamu lakukan selama sekitar 30 menit dengan frekuensi 3-5 kali seminggu. Olahraga intensitas ringan tak hanya berguna untuk membakar kalori, tetapi juga untuk mengurangi stres dan meningkatkan kebugaran.
Jika kamu terbiasa melakukan olahraga berat, selama bulan puasa sebaiknya kamu melakukannya setelah berbuka. Waktu yang ideal untuk melakukan olahraga berat adalah 1-2 jam setelah berbuka.
Olahraga 30-120 menit sebelum berbuka
Idealnya, lakukan olahraga ringan sekitar 30 hingga 120 menit sebelum waktu berbuka puasa. Hal ini memberikan cukup waktu bagi tubuh untuk pulih dan mendapatkan asupan cairan dan nutrisi yang cukup saat berbuka.
Saat berolahraga, jangan lupa untuk menyesuaikan dengan kondisi tubuh dan berhenti jika merasa lelah atau tidak nyaman. Hindari berolahraga di luar ruangan saat siang hari karena dapat menyebabkan dehidrasi. Berolahraga saat matahari terik dapat membuat tubuh kehilangan cairan yang berlebihan.
Mengonsumsi makanan bernutrisi saat sahur dan berbuka
Penting untuk mengonsumsi makanan bernutrisi saat sahur dan berbuka. Pilihlah makanan yang kaya akan karbohidrat kompleks, protein, serat, dan vitamin untuk memberikan energi dan mempercepat pemulihan setelah berolahraga. Jangan lupa untuk mengonsumsi buah-buahan dan sayuran segar sebagai sumber vitamin dan mineral.
Untuk memperbaiki jaringan otot yang lelah setelah berolahraga, kamu perlu mengonsumsi makanan tinggi protein seperti telur, daging, dan ikan. Hindari makanan berlemak jenuh seperti gorengan, serta makanan yang terlalu manis.
Selain itu, jangan sampai melewatkan sahur agar kamu memiliki cukup energi untuk berolahraga dan melakukan aktivitas hingga waktu berbuka puasa.
Perbanyak minum air putih
Selama puasa, tubuh dapat mengalami dehidrasi karena kurangnya asupan cairan selama berjam-jam. Oleh karena itu, sangat penting untuk memperbanyak minum air putih saat sahur dan berbuka untuk menjaga tubuh tetap terhidrasi.
Pastikan untuk minum setidaknya 8 gelas air putih saat sahur dan berbuka. Hindari minuman berkafein atau berkarbonasi yang dapat menyebabkan dehidrasi. Kafein memiliki efek diuretik yang membuat tubuh lebih sering buang air kecil, yang dapat menyebabkan dehidrasi.
Selain itu, minuman berkafein dapat menyebabkan peningkatan denyut jantung yang tidak normal, yang bisa menimbulkan rasa tidak nyaman. Untuk menjaga keseimbangan elektrolit, kamu bisa mengonsumsi air kelapa saat waktu berbuka puasa.
Berolahraga tetap diperbolehkan selama menjalani puasa. Dengan tetap aktif bergerak, kamu bisa menjaga kebugaran tubuh selama masa puasa. Namun, sangat penting untuk memperhatikan kondisi tubuhmu. Jika kamu merasa lemas atau pusing, lebih baik untuk tidak memaksakan diri melakukan olahraga.