Ibarat tubuh manusia, mesin merupakan jantung dari setiap mobil. Begitu vitalnya sebuah mesin, banyak produsen mobil di dunia fokus untuk mengembangkan bagian tersebut. Tujuannya tidak lain untuk menghasilkan mesin bertenaga, kuat dan memiliki daya tahan yang tinggi.
Bagian mesin ini juga menjadi fokus bagi produsen mobil mewah asal Italia, Ferrari. Untuk memproduksi satu mobil saja, dibutuhkan waktu sekitar tiga bulan dengan tingkat kehati-hatian super tinggi.
Ferrari yang diproduksi di Maranello, Italia, merupakan simbol status tertinggi masyarakat. Dengan memilikinya maka akan menjadi pusat perhatian apalagi saat mengendarainya di jalan raya. Orang di balik lahirnya mobil mewah ini adalah Enzo Ferrari asal Italia. Awalnya Enzo Ferrari fokus mengembangkan mobil balap sebelum memperkenalkan kendaraan komersial.
Salah satu upaya Ferrari yang identik dengan warna merah ini menjamin kualitas mesin yang diproduksi adalah dengan membuatnya di pabrik pengecoran internal. Di tempat itu, sejumlah komponen mesin dicetak mulai dari peleburan aluminium dalam tungku hingga dituangkan secara presisi ke dalam cetakan untuk membentuk blok silinder, kepala silinder, kotak engkol, dan selubung katup.
Selepas komponen mesin dicetak, semuanya diangkut ke unit perakitan mesin Ferrari untuk digabungkan hingga menghasilkan mesin utuh dengan suara khasnya yang menggelegar. Uniknya, dalam pembuatan mesin Ferrari dilakukan tanpa bantuan robot otomatis seperti halnya pada mobil lainnya.
Pengunaan mesin otomatis dalam perakitannya hanya digunakan untuk memastikan semuanya berjalan dengan tingkat presisi yang tinggi hingga mengasilkan kesempurnaan. Itulah yang menjadi filosofi Ferrari dalam menciptakan sebuah mesin yang luar biasa.
Salah satu pemakaian robot otomatis digunakan saat membuat dudukan katup mesin di pabrik pengecoran mesin. Robot itu dijuluki Romeo dan Juliet dan memastikan dudukan katup yang masuk ke dalam mesin berlangsung sempurna tanpa cacat.
Dalam proses ini, Romeo mengambil kepala silinder dan menghangatkannya secara perlahan dengan udara bertekanan sementara Juliet mengambil cincin aluminium dan mencelupkannya ke dalam nitrogen cair. Kedua bagian ini kemudian digabungkan menjadi satu.
Kemudian, keterampilan tangan manusia berperan penting saat dilakukan perakitan mesin hingga menjadikannya salah satu merek mobil eksotis paling teratas saat ini. Meskipun ada peran robot otomatis, Ferrari masih memandang tangan manusia tidak bisa menggantikan robot tersebut seiring kemajuan teknologi.
Sistem komputerisasi dalam perakitan juga digunakan hanya untuk memastikan bahwa tidak ada kesalahan dalam setiap produksi mobil Ferrari. Peran tangan terampil teknisi Ferrari tetap menjadi ujung tombak pembuatan mobil Ferrari.
Ada dua jenis mesin yang dibuat Ferrari, yaitu V8 dan V12. Untuk perakitan mesin V8, ada 38 titik perakitan yang diisi teknisi terlatih dengan keahlian tinggi. Kemudian, untuk perakitan mesin V12 yang memiliki tingkat kerumitan lebih tinggi dilakukan di tempat terpisah dari perakitan V8. Jumlah teknisi yang diperlukan untuk perakitan mesin V12 lebih banyak dibandingkan V8. Ada beberapa bagian mesin yang dirakit di unit perakitan mesin Ferrari, yaitu sebagai berikut.
– Blok silinder.
– Kepala silinder.
– katup.
– Poros engkol.
Setelah semua komponen mesin tersebut dirakit, langkah selanjutnya adalah merakitnya dengan timing chains, sistem kelistikan, dan penutup yang dirancang untuk melindungi distribusi mesin.
Tahap selanjutnya adalah melakukan pengujian terhadap setiap mesin yang telah dirakit. Hal ini untuk memastikan sudah memenuhi standar Ferrari sebelum dipindahkan ke jalur perakitan untuk dipasang ke kendaraan.