in

Apa Itu Tiebreak dalam Aturan Tenis?

Ilustrasi Bermain Tenis (Freepik)

Penggemar olahraga tenis mungkin sudah tidak asing lagi dengan tiebreak. Istilah ini sering digunakan dalam berbagai turnamen tenis. Namun, sepertinya tidak semua orang memahami dengan baik tentang apa itu tiebreak.

Tiebreak adalah aturan dalam olahraga tenis yang digunakan untuk menentukan pemenang set jika kedua pemain atau pasangan mencapai skor yang sama. Aturan ini memastikan bahwa set tidak berakhir dengan skor yang sama dan memungkinkan pertandingan berlanjut dengan lancar.

Awal mula aturan tiebreak ditetapkan dalam tenis

Aturan tiebreak dalam pertandingan tenis diperkenalkan oleh James Van Alen pada tahun 1965. Awalnya tiebreak bertujuan untuk menyederhanakan skor dan membuat pertandingan lebih kompetitif. Sebelumnya, ada upaya lain bernama Van Alen Streamlined Scoring System (VASSS), tetapi tidak sepenuhnya memenuhi harapan.

Tiebreak diperkenalkan secara resmi dalam kejuaraan AS Terbuka pada tahun 1970, tepatnya setelah uji coba awal di Newport, Rhode Island. Perubahan ini menjadi penting setelah pertandingan epik antara Pancho Gonzales dan Charlie Pasarell di Wimbledon 1969.

Pertandingan tersebut berlangsung selama 5 jam 12 menit dan dua hari dengan 5 set. Gonzales, yang saat itu berusia 41 tahun memenangkan semua set 7-angka, termasuk dua set yang dimenangkannya setelah kedudukan 0-40. Skor akhir adalah 22-24, 1-6, 16-14, 6-3, dan 11-9.

Sejak tahun 1971, tiebreak mulai diterapkan di Wimbledon. Aturan ini juga digunakan di setiap set kecuali yang terakhir, dengan skor akhir 8-8. Kemudian, pada tahun 1979, aturan tiebreak diubah untuk diterapkan di setiap set dengan skor 6-6, kecuali set terakhir. Ketentuan ini memberikan kejelasan dan ketegangan tambahan dalam pertandingan.

Kapan tiebreak digunakan?

Tiebreak digunakan saat kedua pemain atau pasangan mencapai skor 6-6 dalam set. Ini berlaku untuk setiap set, baik itu set pertama, kedua, atau ketiga (jika pertandingan menggunakan format set ketiga sebagai tiebreak ).

Jika skor mencapai 40-40, pemain harus memenangkan 2 poin lagi untuk memenangkan permainan. Pemain yang memenangkan poin setelah deuce disebut memiliki keunggulan atau ‘Ad’ atau ‘Advantage’. Namun, jika pemain yang melakukan servis yang memenangkan poin, disebut ‘ad in’, dan jika penerima yang memenangkan poin, disebut ‘ad out’.

Untuk memenangkan satu set, pemain harus memenangkan 6 game dengan selisih 2 (kecuali menggunakan tiebreak ). Pemain tenis bisa memenangkan set dengan skor 6-4, 6-3, 6-2, 6-1, 6-0 tetapi tidak dengan skor 6-5. Jika skor menjadi 6-5, game tambahan akan dimainkan sampai salah satu pemain unggul 2 game, dengan skor menjadi 7-5, 8-6, atau 10-8.

Sistem tiebreak digunakan untuk mencegah jumlah set yang terlalu banyak dan umumnya menggunakan sistem 12 poin. Jika game mencapai 6-6, pemain pertama harus mencapai 7 poin dengan selisih 2 poin dari lawan untuk memenangkan set, dan skornya menjadi 7-6.

Cara perhitungan skor tiebreak

Tiebreak dimulai dengan pemain atau pasangan yang memulai servis melakukan servis satu kali. Setelah itu, pemain atau pasangan tersebut akan melakukan servis dua kali, dan setelah itu, lawan akan melakukan servis dua kali. Proses ini akan terus berlanjut, dengan pemain atau pasangan melakukan servis secara bergantian setelah dua servis.

Poin dalam tiebreak dihitung secara numerik, tetapi bukan secara tradisional (15-30-40). Setiap poin diberikan nilai satu, sehingga skor dalam tiebreak dapat berjalan secara linear. Misalnya, skor 1-0, 2-0, 3-0, dan seterusnya.

Pemain yang mencapai skor tujuh poin terlebih dahulu dengan selisih minimal dua poin akan menjadi pemenang tiebreak dan set. Misalnya, jika skor tiebreak adalah 7-5, pemain atau pasangan tersebut akan memenangkan set dengan skor 7-6.

Jika set terakhir dalam pertandingan adalah tiebreak, biasanya disebut sebagai “set tiebreak” atau “super tiebreak.” Aturan tiebreak di sini sering kali sedikit berbeda, yaitu dengan skor yang menentukan pemenang sering kali lebih tinggi, misalnya, 10 poin.