in

7 Kebiasaan Buruk yang Memicu Konsumsi Listrik Berlebih

Kebiasaan yang Membuat Boros Listrik (Freepik)

Beberapa orang melakukan beberapa hal tanpa disadari sehingga membuat listrik lebih boros. Penggunaan listrik berlebihan dapat meningkatkan jumlah pengeluaran dalam kehidupan rumah tangga.

Selain itu, penggunaan listrik yang berlebihan dapat menimbulkan dampak buruk yang menjadi ancaman bagi keberlanjutan hidup. Menghemat listrik juga dapat membantu menjaga anggaran negara tetap stabil dan sehat. Berikut adalah 7 kebiasaan buruk yang memicu konsumsi listrik berlebihan:

AC menyala setiap waktu

Jika AC Anda menyala setiap waktu, ini bisa menjadi penyebab borosnya penggunaan listrik. AC adalah salah satu peralatan rumah tangga yang menggunakan daya listrik paling banyak. Jika AC terus-menerus menyala, ini berarti konsumsi listriknya juga terus-menerus tinggi. AC yang bekerja secara terus-menerus cenderung menghasilkan beban listrik yang lebih tinggi daripada AC yang memiliki siklus kerja yang lebih pendek.

Penggunaan pompa air otomatis

Pompa air otomatis dapat menyebabkan boros listrik jika terus-menerus menyala atau beroperasi lebih dari yang diperlukan. Jika ada kebocoran di dalam sistem pipa atau keran yang dihubungkan dengan pompa air, pompa mungkin terus beroperasi untuk menjaga tekanan air yang konstan sehingga mengakibatkan boros energi.

Membiarkan lampu menyala setiap saat

Lampu Selalu Menyala. Foto: Shutterstock

Setiap lampu yang dibiarkan menyala akan terus menggunakan listrik selama periode waktu tersebut. Jika lampu dibiarkan menyala sepanjang hari atau malam, itu akan menghasilkan konsumsi daya yang terus-menerus. Sebaiknya matikan lampu apabila sudah tidak digunakan.

Tidak mencabut koneksi listrik

Membiarkan peralatan elektronik tetap terhubung ke sumber listrik tanpa mematikan daya dapat menyebabkan boros listrik yang disebabkan oleh penggunaan daya tak terpakai.

Banyak peralatan modern memiliki mode standby yang tetap mengonsumsi daya meskipun tidak sedang digunakan secara aktif. Misalnya, televisi, peralatan dapur, dan perangkat elektronik lainnya. Oleh karena itu, cabutlah perankat elektronik ke sumber listrik apabila tidak digunakan agar penggunaan konsumsi listrik dapat ditekan.

Membuka lemari es secara terus-menerus

Membuka lemari es secara terus-menerus memang dapat menyebabkan boros listrik karena setiap kali pintu dibuka, udara dingin dari dalam lemari es keluar dan udara hangat dari luar masuk, sehingga kompresor harus bekerja lebih keras untuk mendinginkan ruangannya kembali. Ini mengakibatkan konsumsi energi yang lebih tinggi.

Membuka lemari es secara terus-menerus menyebabkan siklus kompresor yang lebih sering. Kompresor adalah bagian dari lemari es yang menggunakan sebagian besar energi, sehingga semakin sering kompresor harus diaktifkan, semakin tinggi konsumsi energinya.

Setiap kali pintu dibuka, kelembapan di dalam lemari es juga dapat meningkat karena udara luar masuk. Lemari es harus bekerja lebih keras untuk menghilangkan kelembapan tambahan ini yang juga meningkatkan konsumsi energi.

Mencuci sedikit baju dengan mesin cuci

Mencuci dengan Sedikit Baju. Foto: Pixabay

Mencuci sedikit pakaian dengan mesin cuci bisa membuat boros listrik karena mesin cuci menggunakan energi untuk mengisi air, memutar drum, memompa air keluar, dan mengeringkan pakaian. Meskipun kamu hanya mencuci sedikit pakaian, mesin cuci mungkin tetap mengisi air dengan jumlah yang sama seperti jika Anda mencuci pakaian dalam jumlah yang lebih besar.

Mesin cuci biasanya beroperasi dalam siklus tertentu yang telah ditentukan sebelumnya, terlepas dari seberapa banyak pakaian yang dimasukkan. Ini berarti mesin cuci akan berputar selama periode waktu yang sama, meskipun jumlah pakaian yang dicuci sedikit.

Oleh karena itu, sebaiknya mencuci baju dengan berat yang dianjurkan oleh mesin cuci masing-masing agar penggunaan listriknya menjadi lebih irit dan optimal.

Menggunakan lampu pijar

Lampu pijar lebih boros listrik dibandingkan dengan lampu LED atau lampu hemat energi lainnya. Lampu pijar mengubah energi listrik menjadi cahaya dengan efisiensi yang relatif rendah. Sebagian besar energi yang digunakan oleh lampu pijar diubah menjadi panas daripada cahaya sehingga banyak energi yang terbuang. Lampu pijar cenderung memiliki umur hidup yang lebih pendek dibandingkan dengan lampu LED sehingga lebih sering dilakukan penggantian.