in

Pilek Sulit Sembuh? Ini Penyebab dan Cara Mengatasinya

Ilustrasi (Freepik)

Pilek merupakan peradangan ringan pada saluran pernapasan bagian atas, yang mencakup hidung, sinus, dan tenggorokan. Gejala ini biasanya akan sembuh dengan obat atau tanpa setelah 7-10 hari. Namun, jika pilek berlangsung lebih dari 2 minggu dan tidak sembuh, ini bisa menjadi tanda adanya gangguan kesehatan yang serius dan perlu segera diperiksakan ke dokter.

Penyebab Pilek Sulit Sembuh

Berbagai penyebab terjadinya pilek yang susah sembuh seperti flu, sinusitis, hingga deviasi septum. Berikut adalah berbagai kondisi yang menyebabkan pilek sulit sembuh:

1. Flu

Ilustrasi (Freepik)

Flu juga bisa menjadi penyebab pilek yang berlangsung lama. Berbeda dengan pilek biasa yang diakibatkan oleh infeksi rhinovirus di saluran pernapasan atas, flu disebabkan oleh virus influenza. Ketika tubuh terinfeksi virus flu, produksi lendir oleh hidung meningkat untuk menangkap dan membersihkan virus. Ini menyebabkan hidung tersumbat dan ingusan. Selain gejala pilek, flu juga bisa menimbulkan demam, menggigil, sakit kepala, sakit tenggorokan, dan nyeri otot. Gejala-gejala ini sering kali muncul tiba-tiba dan bisa memburuk dengan cepat.

2. Sinusitis

Sinus adalah kondisi di mana terdapat udara pada rongga kecil yang terletak di belakang dahi, pipi, hidung, dan mata. Ketika sinus tersumbat atau terlalu banyak lendir yang menumpuk di dalamnya, virus, bakteri, atau jamur memiliki peluang lebih besar untuk berkembang biak dan menyebabkan infeksi sinus. Hal ini menyebabkan terjadinya peradangan pada sinus, yang dikenal sebagai sinusitis.

Biasanya sinusitis dimulai dengan gejala pilek yang tidak kunjung sembuh. Namun, jika tidak ditangani dengan baik, gejalanya bisa semakin parah dengan munculnya keluhan seperti nyeri di daerah sinus, sakit kepala, sakit tenggorokan, bau mulut, dan kehilangan kemampuan mencium bau.

3. Rhinitis Alergi

Rhinitis alergi adalah kondisi alergi yang menimbulkan gejala pada hidung dan dapat menyebabkan pilek yang sulit sembuh. Hal ini terjadi akibat paparan zat pemicu alergi (alergen), seperti tungau, jamur, bulu hewan peliharaan, atau serbuk sari.

Ketika seseorang mengalami rhinitis alergi, sistem kekebalan tubuh akan bereaksi dengan melepaskan zat kimia yang disebut histamin. Ini menyebabkan peradangan pada saluran hidung dan peningkatan produksi lendir. Selain pilek, rhinitis alergi juga bisa disertai dengan gejala lain, seperti bersin, batuk, sakit kepala, sakit tenggorokan, nyeri sinus, dan rasa gatal pada hidung, tenggorokan, dan mata.

4. Rhinitis Nonalergi

Ilustrasi (Freepik)

Rhinitis nonalergi adalah kondisi peradangan pada hidung yang menghasilkan pilek yang berkepanjangan, bahkan bisa terjadi sepanjang tahun. Rhinitis nonalergi berbeda dengan rhinitis alergi yang disebabkan oleh paparan alergen. Biasanya, rhinitis nonalergi terjadi ketika seseorang terpapar iritan seperti polusi udara, asap rokok, atau parfum. Selain itu, rhinitis nonalergi juga bisa disebabkan oleh faktor lain seperti perubahan suhu dan cuaca yang ekstrem, konsumsi makanan pedas, perubahan hormon, dan penggunaan obat-obatan tertentu seperti obat antinyeri dan obat hipertensi.

5. Polip Hidung

Pilek yang tidak sembuh bisa disebabkan oleh adanya polip di dalam hidung. Polip yang kecil biasanya tidak menimbulkan gejala, tetapi polip yang lebih besar dapat menyebabkan hidung tersumbat atau berair, serta lendir yang mengalir ke belakang tenggorokan. Selain itu, polip hidung yang besar juga bisa menyebabkan rasa nyeri dan tekanan di area dahi dan wajah, serta dapat mengganggu indra penciuman dan perasa.

6. Deviasi Septum

Septum adalah tulang rawan yang membatasi antar kedua lubang hidung. Pada kondisi normal, septum biasanya membagi kedua lubang hidung menjadi sama besar. Namun, pada kondisi tertentu, tulang pembatas ini tidak membagi kedua lubang hidung menjadi sama besar, sehingga salah satu lubang berukuran lebih kecil. Kondisi ini dikenal dengan deviasi septum. Deviasi septum bisa menimbulkan beberapa gejala, mulai dari pilek berkepanjangan dan sinusitis berulang, postnasal drip, kesulitan bernapas, nyeri pada wajah, hingga mimisan.

Cara Mengatasi Pilek Sulit Sembuh

Ilustrasi (Freepik)

Pilek yang sulit sembuh disebabkan oleh kondisi kesehatan tertentu yang memerlukan penanganan oleh dokter. Biasanya, dokter akan melakukan berbagai pemeriksaan untuk mengetahui penyebab dari pilek yang berlangsung lama tersebut dan memberikan pengobatan tang tepat, termasuk:

Obat-obatan

Jika gejala pilek terus berlanjut dan sulit sembuh, dokter akan meresepkan berbagai jenis obat untuk mengatasi gejala dan kondisi tersebut. Berikut adalah  jenis obat untuk mengobati pilek tak kunjung sembuh:

  1. Obat antihistamin, digunakan untuk mengurangi peradangan di hidung. Beberapa contoh obat antihistamin meliputi loratadine, cetirizine, fexofenadine, dan levocetirizine.
  2. Obat antinyeri, digunakan untuk meredakan demam dan nyeri ringan hingga sedang, seperti nyeri sinus, sakit kepala, dan nyeri otot. Contoh obat antinyeri yang dapat diresepkan adalah paracetamol dan ibuprofen.
  3. Obat antivirus, digunakan untuk mengatasi infeksi yang disebabkan oleh virus, terutama pada individu dengan sistem kekebalan tubuh yang melemah. Contoh obat antivirus yang mungkin diresepkan adalah oseltamivir dan zanamivir.
  4. Obat dekongestan, digunakan untuk mengurangi hidung tersumbat. Contoh obat dekongestan termasuk phenylephrine dan pseudoephedrine.
  5. Obat kortikosteroid, digunakan untuk mengurangi peradangan dan pembengkakan di hidung. Contoh obat kortikosteroid termasuk fluticasone, prednisone, dan budesonide.
  6. Obat antibiotik, akan diresepkan oleh dokter jika infeksi disebabkan oleh bakteri. Contoh obat antibiotik yang dapat diresepkan adalah amoxicillin dan doxycycline.

Melakukan Operasi

Apabila pilek yang sulit sembuh disebabkan oleh adanya polip pada hidung dan deviasi septum, dokter dapat menyarankan tindakan operasi sebagai solusinya. Dalam kasus polip hidung, dokter akan melakukan operasi endoskopi. Dalam prosedur ini, dokter menggunakan alat khusus yang mirip dengan selang elastis yang dilengkapi dengan alat pemotong kecil dan kamera. Alat tersebut dimasukkan melalui hidung pasien untuk memotong dan mengangkat polip.

Sedangkan dalam kasus deviasi septum, dokter biasanya akan melakukan operasi septoplasty yang dikombinasikan dengan rhinoplasty. Proses ini melibatkan pemotongan dan pengangkatan bagian yang tidak normal dari tulang atau tulang rawan septum, sehingga lubang hidung menjadi seimbang dalam ukurannya.

Apabila kamu mengalami pilek yang sulit sembuh disertai beberapa gejala masalah kesehatan yang telah disebutkan sebelumnya. Sebaiknya segera periksakan ke dokter agar dapat mengetahui penyebab dan memberikan penanganan yang tepat. Semoga informasi ini berguna ya!