in

7 Souvenir Khas Bandung, Ada Wayang hingga Angklung

Souvenir Angklung (Wikimedia Commons)

Saat kamu berlibur ke Bandung, terasa sayang apabila kamu tidak membeli oleh-oleh untuk teman atau keluarga di rumah. Terdapat banyak sekali souvenir khas dari kota kembang yang dapat kamu beli sebagai berikut:

Wayang golek

Wayang Golek. Foto: Wikimedia Commons

Wayang golek adalah sebuah seni pertunjukan teater rakyat yang banyak dipagelarkan, berasal dari wilayah Pasundan, Jawa Barat. Nama “wayang golek” berasal dari kayu yang digunakan untuk membuat wayang yang menyerupai manusia.

Wayang golek lebih rumit pembuatannya dibanding wayang kulit, memerlukan tingkat presisi pengukiran yang lebih mumpuni dan lama. Wayang golek terbuat dari kayu Albasia atau kayu Lame.

Apabila kamu ingin membeli wayang golek, kamu dapat berkunjung ke One Java Seni di Jalan Soekarno Hatta No.5, RT. 03/ RW. 9, Binong, Batununggal. Tempat ini menjual souvenir wayang golek dalam bentuk wayang atau gantungan kunci dengan harga mulai dari Rp 15.000 – Rp 650.000.

Angklung

Angklung adalah alat musik tradisional berasal dari Jawa Barat, Indonesia. Dibuat dari bambu, alat musik ini dimainkan dengan digoyangkan. Angklung memiliki berbagai jenis dan ukuran, termasuk angklung kanekes, angklung dogdog lojor, angklung gubrag, angklung badeng, dan angklung buncis.

Souvenir angklung dapat ditemukan di Bandung, Jawa Barat. Berbagai toko online dan offline menjual produk-produk angklung sebagai souvenir, termasuk toko Chocolate Monggo yang menjual angklung souvenir box.

Gantungan kunci

Souvenir gantungan kunci khas Bandung adalah produk kreatif yang berasal dari kota Bandung, Jawa Barat. Gantungan kunci ini dibuat dari karet, yang kemudian diolah menjadi berbagai bentuk unik dan menarik. Beberapa gantungan kunci juga terbuat dari akrilik. Souvenir ini cocok digunakan sebagai buah tangan atau oleh-oleh untuk teman dan saudara.

Souvenir gantungan kunci khas Bandung biasanya dibuat dengan desain dan warna yang unik, sehingga menjadi souvenir yang menarik dan berguna. Kamu dapat membeli gantungan kunci dengan motif gedung sate, angklung, dan lain-lain.

Kaos

Kaos di Bandung memiliki sejarah yang panjang, dimulai dari zaman kolonial Belanda ketika para pekerja di pabrik tekstil mulai membuat kaos sebagai pakaian dalam. Sekitar pertengahan 1990an, industri kaos di Bandung berkembang dari band-band independent yang mempromosikan merchandise, seperti t-shirt, kase, dan CD yang dijual terutama bagi para penggemar di tempat pertunjukan.

Penggunaan bahan yang berkualitas tinggi dan proses pembuatan yang dilakukan dengan hati-hati membuat kaos di Bandung lebih nyaman dan awet saat digunakan. Harga yang ditawarkan juga lebih mahal dari kaos biasanya, karena pemilihan bahan yang tidak mudah luntur dan konsep yang unik.

Sepatu lokal

Sepatu di Cibaduyut. Foto: insatgram/@sekitarbandungcom

Tas dan sepatu lokal di Bandung merupakan produk kerajinan yang sangat terkenal dan populer. Kota Bandung memiliki sejarah yang kaya dalam industri kerajinan sepatu, yang terdapat di Cibaduyut. Cibaduyut adalah satu sentra industri sepatu lokal terbesar dan tertua di Kota Bandung, yang dimulai sebelum Indonesia dijajah oleh kolonial Jepang.

Acara Urban Skena Fest di Bandung juga menjadi tempat yang menghadirkan berbagai brand lokal dari berbagai daerah, yang mengenalkan produk unggulannya. Ini menjadi peluang bagi para pembeli untuk menemukan berbagai produk yang unik dan berkualitas.

Batik

Batik Bandung memiliki motif-motif yang erat kaitannya dengan kerajaan Pajajaran, yang terkenal dengan motif Kampuh Jayati, Ragen Penganten, dan lain-lain. Sekarang, Batik Bandung terkenal dengan motif-motif yang berasal dari daerah Bandung, seperti motif Bunga Patrakomala, Burung Cangkurileung (Kutilang), Angklung, Kujang, Jembatan Pasopati, dan lain-lain. Motif-motif ini diproduksi oleh berbagai produsen lokal di Bandung, seperti Batik Komar yang terkenal dengan Kampung Batik Cigadung.

Anyaman bambu

Anyaman bambu di Bandung adalah kerajinan tradisional yang berasal dari tanah Sunda. Masyarakat di daerah pedesaan menggunakan bambu sebagai bahan utama untuk membuat berbagai macam produk yang bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari.

Masyarakat di Kecamatan Pacet, Kabupaten Bandung, mengembangkan anyaman bambu tradisional sebagai salah satu cara untuk meningkatkan kualitas ekonomi diwilayah tersebut.