Lumba-lumba merupakan hewan laut yang dikenal karena kecerdasannya. Meskipun merupakan hewan laut, namun ternyata spesies yang satu ini termasuk golongan mamalia. Mereka merupakan hewan berdarah panas, menghirup udara, menyusui, dan berkembang biak dengan cara melahirkan.
Kamu mungkin bertanya-tanya, jika lumba-lumba merupakan mamalia, lalu bagaimana cara mereka melahirkan? Bagaimana mereka menyusui? Nah, simak penjelasan berikut untuk mengetahui lebih lanjut.
Apakah lumba-lumba melahirkan?
Lumba-lumba merupakan jenis mamalia laut yang disebut sebagai cetacea. Pada dasarnya, cetacea adalah mamalia laut yang telah beradaptasi sempurna dengan kehidupan di lautan. Sama seperti halnya mamalia darat, mereka memiliki kantung ketuban di rahim ibunya, mengandung bayi, dan melahirkan.
Selain itu, mereka juga menyusui dengan ASI meskip kandungannya sedikit berbeda dengan manusia, merawat anak mereka, dan lainnya. Mereka melakukan pembuahan internal untuk kemudian dapat mengandung bayi.
Perbedaan mamalia laut dengan ikan
Terdapat banyak sekali perbedaan antara mamalia laut dengan ikan. Selain berbeda cara reproduksinya, mereka juga memiliki perbedaan pada sistem respirasi nya. Lumba-lumba yang termasuk mamalia laut memiliki paru-paru yang berarti mereka tidak bernapas di dalam air.
Dengan demikian, mereka harus naik ke permukaan untuk mengambil oksigen di udara, cetacea umumnya memiliki kemampuan untuk bertahan di bawah air, yang berkisar antara 5 hingga 60 menit, tergantung spesies dan ukurannya.
Sedangkan ikan, mereka memiliki alat pernapasan berupa insang sehingga mereka tidak perlu naik ke permukaan untuk bernafas. Mereka dapat menangkap oksigen di dalam air.
Bagaimana lumba-lumba melahirkan?
Sama seperti mamalia lainnya, lumba-lumba juga mengalami proses kehamilan. Rata-rata lumba-lumba biasa mengandung bayinya adalah dari 10 hingga 11,5 bulan sedangkan untuk jenis lumba-lumba hidung botol sekitar 12 hingga 12,5 bulan.
Janin akan berkembang di dalam rahim induknya sekitar satu tahun dengan posisi terlipat ke kanan atau kiri dengan ekor yang terletak dekat dengan kepala. Seperti cetacea pada umumnya, mereka dilahirkan dengan arah yang berlawanan dengan manusia. Mereka akan muncul ekornya terlebih dahulu baru kemudian kepalanya.
Bagaimana bayi lumba-lumba setelah lahir?
Setelah bayi lumba-lumba lahir, mereka memerlukan nafas. Untuk mengambil nafas pertama mereka, bayi lumba-lumba akan didorong oleh induk atau kelompoknya ke permukaan untuk mengambil oksigen dari udara.
Tidak seperti mamalia lainnya yang memakan atau menggigit tali pusar setelah anaknya lahir, bayi lumba-lumba dapat terhubung dengan induknya setelah beberapa haris. Akan tetapi, pada beberapa lumba-lumba, setelah anaknya lahir, mereka akan berenang terus selama beberapa meter hingga tali pusarnya putus.
Apa makanan bayi lumba-lumba setelah lahir?
Setelah lahir, bayi lumba-lumba akan bersama induknya selama beberapa jangka waktu. Bayi lumba-lumba akan disusui oleh induknya selama kurang lebih dua tahunan. Susu cetacea pada umumnya berbeda jika dibandingkan dengan mamalia darat.
Karena mereka hidup di perairan, jika ASI mereka berbentuk cair maka akan mudah larut dalam air. Sehingga ASI lumba-lumba memiliki jumlah lemak yang lebih banyak dibandingkan mamalia lainnya. Sehingga susu mereka lebih kental dan tidak cepat menyebar melalui air.
Selain itu, mereka juga memiliki mekanisme seperti kelenjar susu yang tersembunyi di dalam lipatan di bagian bawah perut. Dengan mekanisme tersebut, mencegah susu mengalami penyebaran di dalam air.
Itulah beberapa hal mengenai bagaimana lumba-lumba melahirkan. Meskipun mereka termasuk kelompok hewan air, serta tidak memiliki cara yang sama dalam hal menggendong bayi atau perilaku menyusui, mereka tetap dapat mengandung bayi, melahirkan anak, dan merawatnya.