in

Bahaya Menahan Bersin, Jangan Anggap Remeh!

Ilustrasi Bersin (Freepik)

Bersin adalah respons alami tubuh ketika terjadi gangguan di hidung dan tenggorokan, sering kali disebabkan oleh debu atau benda asing. Namun, bersin dapat terjadi secara tiba-tiba dan sulit untuk ditahan. Terkadang, ketika berada di tempat umum, kita cenderung menahan bersin agar tidak mengganggu orang di sekitar. Namun, menahan bersin sebenarnya dapat memiliki dampak negatif pada kesehatan. Berikut adalah bahaya menahan bersin yang sering dianggap remeh oleh sebagian orang.

Proses terjadinya bersin

Bersin terjadi ketika ada benda asing yang secara tidak sengaja masuk ke dalam hidung. Sistem saraf di dalam rongga hidung akan mengirimkan sinyal ke otak untuk memberitahu bahwa ada gangguan di hidung. Otak, sebagai pusat pengatur proses bersin, kemudian menerima sinyal tersebut.

Setelah menerima sinyal, otak akan mengirimkan instruksi kepada berbagai otot tubuh, seperti otot dada, otot perut, diafragma, otot pita suara, otot tenggorokan bagian belakang, dan otot kelopak mata, untuk mengeluarkan benda asing dari hidung. Saat bersin ternyata dapat melepaskan sekitar 100 ribu kuman dan virus, yang dapat tersebar ke udara dengan kecepatan mencapai 160 km per jam.

Penyebab terjadinya bersin

Ilustrasi Bersin (Freepik)

Seseorang bisa bersin jika mengalami beberapa faktor seperti:

1. Iritasi dan peradangan hidung

Bersin juga dapat dipicu oleh iritasi atau peradangan di hidung, seperti akibat infeksi. Beberapa penyakit atau kondisi yang sering menyebabkan bersin meliputi pilek, flu, dan rhinitis. Selain itu, bersin juga dapat dipicu oleh paparan zat atau gas yang menyebabkan iritasi di hidung, seperti serbuk cabe atau lada. Hal ini disebabkan oleh kandungan piperin dalam kedua bahan tersebut, yang merupakan senyawa kimia yang memberikan rasa pedas.

2. Alergi

Alergi terjadi ketika sistem kekebalan tubuh merespons secara berlebihan terhadap benda atau zat tertentu, seperti kutu, tungau, bulu hewan, serbuk sari, asap rokok, parfum, atau debu. Ketika terpapar alergen, hidung akan terasa gatal, dan tubuh akan mencoba untuk mengeluarkan zat tersebut. Salah satu kondisi yang sering menyebabkan bersin karena alergi adalah rhinitis alergi.

3. Rangsangan saraf di wajah

Saat mencabut bulu di area wajah seperti alis atau kumis, hal ini juga dapat merangsang saraf di wajah untuk mengirimkan sinyal bersin ke otak, sehingga memicu reaksi bersin.

4. Olahraga

Berolahraga juga bisa menyebabkan sebagian orang bersin. Ini disebabkan oleh penurunan aliran darah ke hidung selama berolahraga, yang membuat hidung menjadi lebih kering dan cenderung bersin. Selain itu, selama berolahraga, seseorang cenderung mengambil napas lebih cepat untuk memenuhi kebutuhan oksigen tubuh. Ini dapat menyebabkan lebih banyak benda asing, seperti debu, terhirup, dan membuat hidung lebih mudah bersin.

Bahaya menahan bersin

Ilustrasi Bersin (Freepik)

Sering kali orang menahan bersin saat berada di tempat umum karena merasa tidak enak dan khawatir mengganggu orang lain. Namun, menahan bersin sebenarnya bukanlah tindakan yang baik. Berikut beberapa risiko yang mungkin terjadi ketika seseorang sering menahan bersin, antara lain:

1. Terjadi infeksi

Bersin berperan dalam membersihkan hidung dari benda asing, seperti bakteri dan virus. Jika bersin sering ditahan, bakteri dan virus tersebut dapat tetap berada di hidung dan menyebabkan infeksi. Dalam beberapa kasus, infeksi ini dapat menyebar ke telinga.

2. Mengalami masalah pendengaran

Ketika bersin, tekanan udara di hidung, tenggorokan, dan tabung eustachius dekat telinga meningkat. Jika udara tidak dilepaskan melalui bersin, tekanan udara tinggi dalam rongga kepala dapat terjaga, yang dapat mengganggu pendengaran. Biasanya, kondisi ini dapat sembuh dengan sendirinya dalam beberapa hari atau minggu. Namun, dalam kasus yang parah, dapat menyebabkan luka pada gendang telinga, yang mungkin memerlukan intervensi bedah.

3. Terjadi cedera hidung, mata, atau gendang telinga

Menahan bersin dapat meningkatkan tekanan udara di dalam rongga wajah, yang dapat menyebabkan pembuluh darah kecil di sekitar mata, hidung, dan gendang telinga menjadi rentan terhadap pecah. Efek menahan bersin dapat menyebabkan gejala seperti bintik merah di mata, mimisan, atau bahkan perdarahan dari telinga.

4.  Terjadi cedera diafragma

Diafragma merupakan otot yang memisahkan rongga dada dan perut, berperan penting dalam fungsi pernapasan, batuk, muntah, dan bersin. Cedera pada bagian ini karena menahan bersin sangat jarang terjadi, namun jika terjadi dapat berbahaya dan mengganggu pernapasan.

Selain risiko cedera pada diafragma, menahan bersin juga dapat meningkatkan risiko cedera pada tenggorokan, yang dapat menyebabkan kesulitan berbicara atau menelan makanan. Pada kasus yang lebih serius, menahan bersin bisa menyebabkan pecahnya aneurisma otak dan cedera pada tulang rusuk.

Menahan bersin sangat berisiko terhadap kesehatan, lebih baik untuk tidak menahannya. Ada beberapa etika yang bisa dilakukan saat ingin bersin di tempat umum agar tidak mengganggu kenyamanan orang sekitar, seperti:

  • Gunakan tisu untuk menutup mulut dan hidung saat bersin, kemudian buang tisu tersebut.
  • Jika tidak ada tisu, kamu bisa menggunakan siku yang dilipat untuk menutup area mulut dan hidung saat batuk atau bersin.
  • Pastikan untuk segera mencuci tangan atau menggunakan hand sanitizer setelah bersin atau batuk.

Nah, itulah dampak menahan bersin yang berisiko untuk kesehatan. Bersin adalah respons alami tubuh dan sebaiknya tidak ditahan. Ini merupakan bagian penting dari mekanisme pertahanan tubuh dan membantu menjaga kesehatan tubuh.