in

Inilah 6 Pebulutangkis Unggulan Dunia Bertangan Kidal

Legenda Bulu Tangkis Indonesia, Flandy Limpele (AFP)

Tidak ada aturan khusus bagi para pebulutangkis soal tangan mana yang harus digunakan saat berlaga. Meski memang mayoritas pebulutangkis akan menggunakan tangan kanannya, tak sedikit pula para atlet top dunia yang mengandalkan tangan kiri mereka alias kidal. Faktanya memang ada beberapa pebulutangkis unggulan dunia bertangan kidal yang justru menyabet gelar-gelar prestisius. Siapa saja mereka?

Mathias Boe

Mathias Boe dikenal sebagai salah satu pemain ganda putra terkemuka dari Denmark. Dia telah meraih sejumlah gelar prestisius dalam kariernya. Antara lain, yaitu gelar juara All England pada tahun 2011 dan 2015, serta medali perak di Olimpiade London 2012 saat berpasangan dengan Casten Morgensen.

Flandy Limpele

Flandy Limpele adalah salah satu pebulutangkis legendaris dari Indonesia. Puncak karirnya dalam nomor ganda campuran ketika ia berpasangan dengan Vita Marissa. Sebagai spesialis ganda, ia dikenal sebagai salah satu pebulutangkis tangan kidal dengan koleksi gelar bergengsi yang mengesankan.

Flandy Limpele juga pernah berpasangan dengan Eng Hian dan  meraih prestasi gemilang. Mereka juga secara rutin mewakili Indonesia di ajang Thomas Cup dan Sudirman Cup. Flandy telah berpartisipasi dalam lima edisi Sudirman Cup dan satu edisi Thomas Cup.

Pada Olimpiade 2004, Eng Hian dan Flandy Limpele menjadi salah satu andalan Indonesia di nomor ganda putra. Mereka tidak sendirian, karena ada pasangan lain seperti Alvent Yulianto/Luluk Hadiyanto dan Sigit Budiarto/Tri Kusharjanto. Dalam pertarungan memperebutkan medali perunggu, pasangan Eng/Flandy berhasil meraih kemenangan.

Selain itu, Flandy Limpele dan Eng Hian juga mengoleksi sejumlah prestasi saat mereka masih bermain untuk Indonesia. Di antaranya adalah meraih medali emas SEA Games 1999 dalam kategori grup, gelar juara Korea Open 1999, Denmark Open 2000, Malaysia Open 2000, dan sebagainya.

Zhao Jianhua

Zhao Jianhua merupakan pebulutangkis unggulan dari China yang aktif pada dekade 90-an. Pada tahun 1991, ia berhasil meraih medali emas di Kejuaraan Dunia. Saat berkompetisi, ia berhasil mengalahkan wakil Indonesia, Alan Budikusuma, dalam pertandingan final yang sengit.

Zhao Jianhua juga dikenal sebagai salah satu dari “empat raja surgawi” di sektor tunggal putra pada masanya, bersama dengan rekan sesama China, Yang Yang, legenda Indonesia, Icuk Sugiarto, dan Morten Frost dari Denmark.

Kento Momota

Kento Momota adalah salah satu nama yang sangat populer di kalangan penggemar bulu tangkis saat ini. Pada tahun 2013, Momota berhasil meraih tiga gelar juara sekaligus, yakni di Estonian Open, Austrian International, dan Swedish Masters.

Momota juga termasuk salah satu atlet bulu tangkis Jepang yang berhasil memenangkan Piala Thomas pada tahun 2014. Kemudian, pada tahun 2019, dia mengukir prestasi dengan meraih sebelas gelar, termasuk kejuaraan dunia, All England, dan Kejuaraan Asia. Namun, belakangan ini performa Momota mengalami penurunan setelah hasil yang kurang memuaskan di All England 2022 dan German Open 2022.

Poul-Erik Hoyer Larson

Poul-Erik Hoyer Larson adalah seorang pebulutangkis tunggal putra asal Denmark yang aktif pada tahun 1990-an. Poul-Erik Hoyer Larsen lahir di Helsinge, Denmark pada 20 September 1965. Larsen bukanlah sosok yang asing bagi masyarakat Denmark. Ia dikenal sebagai salah satu atlet bulu tangkis terkemuka dari Denmark pada masanya.

Selama kariernya, dia memenangkan banyak gelar bergengsi, termasuk medali emas di Olimpiade Atlanta 1996. Ia berhasil meraih sejumlah gelar di ajang seperti Carlton Inter-sport Cup, Scottish Open, Dutch Open, Denmark Open, Poona Open, French Open, Japan Open, Swedish Open, German Open, Swiss Open, All England Open, Russia Open, China Open, U.S Open, dan Chinese Taipei Open.

Lin Dan

Lin Dan adalah salah satu nama yang tak asing bagi para penggemar bulu tangkis pada era Taufik Hidayat. Dia adalah rival utama dari pebulu tangkis tunggal putra Indonesia di era 2000-an.

Pebulutangkis asal China ini menunjukkan kehebatannya dalam berkarier di dunia bulu tangkis. Dia telah meraih gelar juara dunia sebanyak lima kali dan dua kali berhasil memenangkan medali emas Olimpiade di Beijing 2008 dan London 2012.