Situbondo adalah ibu kota dan pusat pemerintahan dan perekonomian Kabupaten Situbondo yang terletak di Jawa Timur. Oleh karena itu, pemerintah setempat terus mengembangkan beberapa tempat wisata agar mudah diakses oleh pengunjung dan menambah pemasukan daerah. Berikut adalah 6 tempat wisata hits di Situbondo yang dapat kamu kunjungi:
Pantai Pasir Putih
Pantai Pasir Putih Situbondo merupakan salah satu destinasi wisata pantai yang terkenal di Jawa Timur, Indonesia. Lokasinya berada di Desa Pasir Putih, Kecamatan Bungatan, Situbondo. Pantai ini memiliki pasir putih, air jernih, dan ombak yang tidak terlalu besar, yang membuatnya menarik bagi wisatawan keluarga.
Pantai Pasir Putih Situbondo telah dilengkapi dengan fasilitas wisata, seperti penginapan terjangkau dan restoran dengan menu kuliner khas pesisir. Pantai ini juga menjadi pilihan bagi wisatawan yang memiliki hobi menyelam dan mengagumi keindahan bawah laut, serta para wisatawan yang tidak membawa alat snorkeling dapat menggunakan jasa penyewaan berbagai alat untuk snorkeling, diving, dan sewa perahu.
Pemerintah Daerah Situbondo bersama stakeholder berusaha untuk menjadikan Pantai Pasir Putih sebagai salah satu destinasi wisata alam yang dicintai, baik oleh turis lokal maupun mancanegara.
Pantai Bilik
Pantai Bilik merupakan pantai yang terletak di wilayah Kawasan Konservasi Taman Nasional Baluran, Kecamatan Besuki, Kabupaten Situbondo Jawa Timur. Pantai Bilik memiliki karakteristik yang memukau dengan sensasi danau yang menarik. Pantai Bilik merupakan destinasi wisata yang menarik, terutama bagi penggemar natura dan ekoturisme. Wilayah ini juga menjadi tempat pengembangan ekowisata mangrove. Kawasan ini menawarkan peluang untuk menjelajahi ekosistem mangrove dan menikmati keindahan alam di sekitar pantai.
Pantai Tampora
Pantai Tampora adalah sebuah lokasi wisata yang terletak di Desa Kalianget, Kecamatan Banyuglugur, Kabupaten Situbondo, Provinsi Jawa Timur. Pantai ini memiliki panorama alam yang tak kalah indah, yaitu pasir putih dengan tekstur agak kasar karena tercampur dengan kerikil putih dari bebatuan karang serta pemandangan dengan latar pegunungan, seperti Gunung Ringgit.
Hembusan angin pantai dan perbukitan membuat suasana tenang dan mampu menjadi relaksasi. Wisatawan dapat duduk-duduk sambil menikmati udara pantai, bermain air di pinggir pantai, dan mendirikan tenda. Terdapat pepohonan di pesisir pantai sehingga udara di sekitar pantai menjadi lebih sejuk.
Taman Nasional Baluran
Taman Nasional Baluran adalah salah satu taman nasional di Indonesia yang terletak di wilayah Banyuputih, Kabupaten Situbondo, Jawa Timur. Taman ini dikelola dengan sistem zonasi yang dimanfaatkan untuk tujuan penelitian, ilmu pengetahuan, pendidikan, menunjang budidaya, pariwisata, dan rekreasi. Taman Nasional Baluran terkenal dengan ekosistem savana yang mirip dengan Afrika, dengan padang savana luas yang penuh satwa liar.
Satwa liar yang hidup di Taman Nasional Baluran antara lain rusa, kerbau, banteng, monyet ekor panjang, dan burung merak. Taman ini juga menjadi rumah bagi sekitar 444 jenis tumbuhan, termasuk 24 jenis tumbuhan eksotik, 265 jenis tumbuhan penghasil obat, dan 37 jenis tumbuhan yang hidup pada ekosistem mangrove.
Air Terjun Talempong
Air Terjun Talempong adalah sebuah objek wisata alami yang terletak di Desa Talempong, Kabupaten Situbondo, Jawa Timur. Air terjun ini memiliki ketinggian sekitar 50 meter dan dikelilingi oleh bebatuan alami. Karena suasananya yang damai dan masih alami, pemerintah Kabupaten Situbondo akan terus mempromosikan wisata alam air terjun ini.
Pada tahun anggaran 2018, Dinas Pariwisata Kabupaten Situbondo akan menganggarkan pengembangan objek wisata air terjun, seperti menyediakan fasilitas pendukung di sekitar air terjun, seperti tempat istirahat di sepanjang jalan desa menuju lokasi wisata.
Monumen 1000 KM Anyer Panarukan
Monumen 1000 KM Anyer Panarukan adalah sebuah monumen sejarah yang dibangun di Situbondo, Jawa Timur. Lokasi monumen berada di tepi jalan raya pantura (Pantai utara), yang merupakan akhir dari Jalan Raya Anyer-Panarukan dengan panjang 1.000 kilometer.
Jalan Raya Anyer-Panarukan dibangun oleh Herman Willem Daendels, Gubernur Jenderal Hindia Belanda pada 1808 sampai 1811. Tujuan pembangunan jalan ini adalah untuk memudahkan mobilisasi militer dan perekonomian di Pulau Jawa serta mengamankan Pulau Jawa dari serangan Inggris.