Sebagai simbol Peradaban Barat, sejarah termasyhur Athena membentang lebih dari 3.000 tahun yang lalu. Athena adalah kawasan perkotaan pesisir utama di Mediterania dan merupakan ibu kota sekaligus kota terbesar di Yunani. Athena juga merupakan ibu kota wilayah Attica dan merupakan ibu kota paling selatan di daratan Eropa.
Jelajahi Lingkungan Pláka dan Anafiotika
Anafiotika adalah sebuah lingkungan tinggal kecil yang indah di pusat kota Athena, bagian dari lingkungan tinggal bersejarah lama bernama Plaka. Rumah pertama dibangun pada era Otto dari Yunani, ketika para pekerja dari pulau Anafi datang ke Athena untuk bekerja sebagai pekerja konstruksi dalam renovasi Istana Raja Othon. Dua penghuni pertama tercatat sebagai G. Damigos, seorang tukang kayu, dan M. Sigalas, seorang buruh bangunan. Lingkungan tinggal ini dibangun sesuai dengan arsitektur khas Cycladic bahkan saat ini memberikan pengunjung nuansa pulau-pulau Yunani di jantung kota.
Agora
Agora kuno adalah pasar dan pusat kehidupan sehari-hari di Athena kuno. Untuk pemandangan Agora yang mengesankan dari jauh, pergilah ke dinding utara Acropolis atau jalan dari Areopagus. Kata Yunani “Agora” berarti “berkumpul dan berpidato”, yang menunjukkan bahwa situs ini adalah lokasi berbicara di depan umum. Agora adalah tempat administrasi dan perdagangan serta tempat pertemuan Agora tou Dimou, sebuah kelompok pengambil keputusan sipil. Salah satu fitur paling mencolok dari Agora Kuno adalah Stoa Attalos yang aslinya dibangun oleh Raja Attalos II dan dibangun kembali pada tahun 1950-an. Stoa tersebut mungkin merupakan tempat persidangan Socrates pada tahun 399 SM.
Perpustakaan Hadrian
Perpustakaan Hadrian diciptakan oleh Kaisar Romawi Hadrian pada tahun 132 M di sisi utara Acropolis Athena. Bangunan ini mengikuti gaya arsitektur khas forum Romawi hanya memiliki satu pintu masuk dengan propylon tatanan Korintus, tembok sekeliling yang tinggi dengan relung yang menonjol (oikoi, exedrae) di sisi panjangnya, halaman dalam yang dikelilingi oleh tiang-tiang dan kolam hias berbentuk bujur sangkar di tengah. Perpustakaan berada di sisi timur tempat penyimpanan gulungan “buku” papirus. Aula yang bersebelahan digunakan sebagai ruang baca, dan sudut-sudutnya digunakan sebagai ruang kuliah.
Stadion Panathenaic & Stadion Olimpiade
Bangunan kuno terbesar di Athena, Stadion Panathenaic, berkapasitas 60.000 penonton. Dibangun sekitar tahun 335 SM pada era Herodes Atticus, tempat tersebut menjadi tuan rumah Panathenaic Games di mana para pelari berkompetisi dalam perlombaan mengelilingi lintasan. Lintasan sepanjang 204 meter ini dirancang dengan empat herm ganda, tempat para pelari akan melakukan putaran dalam perlombaan. Sekitar tahun 140 M, stadion ini diperbarui dengan tempat duduk marmer baru oleh Herodes Atticus. Struktur yang dilihat wisatawan saat ini adalah replika dari stadion aslinya, yang dibangun kembali untuk Olimpiade tahun 1896.
Museum Byzantine
Museum menarik ini menawarkan wawasan menarik tentang periode Bizantium dalam sejarah Yunani. Bertempat di istana abad ke-19 yang awalnya dibangun untuk Duchesse de Plaisance, istri Charles-François Lebrun dari Perancis, museum ini menampilkan koleksi seni Bizantium yang berharga. Kekaisaran Bizantium adalah warisan dari bagian timur Kekaisaran Romawi setelah jatuhnya. Dari abad ketiga hingga abad ke-15, Kekaisaran Bizantium menguasai wilayah yang sekarang disebut Balkan, Yunani, dan Asia Kecil. Pada masa ini, seni religi sangat dihargai. Seniman Bizantium menciptakan mahakarya mosaik yang detail dan berkilauan serta ikon berlapis emas.
Pergantian Penjaga di Syntagma Square
Bagi banyak wisatawan, menyaksikan Pergantian Penjaga di Syntagma Square merupakan pengalaman seru dan berkesan. Prajurit Pengawal Presiden berdiri di depan Parlemen Hellenic di Syntagma Square 24 jam sehari, sepanjang tahun. Para penjaga mengenakan kostum tradisional lengkap dengan rok lipit, kaki jumbai, dan sepatu pompom. Pergantian Pengawal berlangsung di depan monumen Makam Prajurit Tak Dikenal pada pukul 11 pagi setiap hari. Monumen ini menghormati tentara anonim yang gugur dalam pertempuran demi negara. Monumen ini menampilkan relief marmer yang meniru prasasti makam prajurit pada zaman dahulu.