in

7 Cara Mencegah Risiko Sengatan Listrik, Harap Hati-Hati!

Cara Mencegah Sengatan Listrik (Freepik)

Sengatan listrik adalah keadaan tubuh manusia yang mengalami sentuhan langsung dengan sumber tegangan listrik. Ketika sengatan listrik terjadi, arus listrik yang melewati tubuh dapat menyebabkan luka bakar ringan hingga kegagalan organ multipel, bahkan kematian. Oleh karena itu, kamu harus memperhatikan hal-hal berikut ini agar terhindar dari sengatan listrik:

Matikan arus listrik

Mematikan arus listrik sebelum melakukan perbaikan atau pemeliharaan adalah langkah penting untuk mencegah risiko sengatan listrik. Hal ini dilakukan untuk memastikan bahwa tidak ada aliran listrik yang berpotensi membahayakan keselamatan selama kamu sedang bekerja dengan peralatan listrik. Selain mematikan arus, pastikan juga untuk menggunakan alat pelindung diri yang sesuai, seperti sarung tangan isolasi, dan pastikan untuk mengikuti prosedur keselamatan yang direkomendasikan.

Perhatikan kondisi kabel dan stopkontak

Perhatikan Kabel Listrik. Foto: Freepik

Sangat penting untuk selalu memeriksa kondisi kabel dan stopkontak untuk mencegah kecelakaan listrik. Pastikan tidak ada kabel yang terkelupas, terpotong, atau rusak. Jika kamu menemukan kabel yang rusak, segera gantilah dengan yang baru.

Selain itu, jangan terlalu banyak menghubungkan peralatan listrik ke satu stopkontak karena bisa menyebabkan overheat dan kebakaran. Gunakan sambungan kabel dengan hati-hati dan pastikan daya yang digunakan sesuai dengan kapasitas stopkontak.

Gunakan alat pelindung

Menggunakan alat pelindung diri (APD) yang sesuai adalah langkah yang sangat penting dalam menjaga keselamatan saat bekerja dengan listrik atau di sekitar area berpotensi listrik. Pakaian safety, sarung tangan isolasi listrik, sepatu karet, dan perlindungan kepala adalah beberapa contoh APD yang dapat membantu mencegah tersengat listrik dan melindungi diri dari bahaya yang terkait dengan listrik. Gunakan alat keselamatan dengan benar dan pastikan APD tersebut sudah sesuai dengan standar keselamatan yang relevan.

Hindari menyentuh dengan tangan basah

Menyentuh perangkat listrik dengan tangan basah meningkatkan risiko tersengat listrik secara signifikan. Air atau kelembapan bisa meningkatkan konduktivitas listrik yang dapat membuat aliran listrik melalui tubuh menjadi lebih mudah. Hal ini dapat menyebabkan tersengat listrik yang berpotensi berakibat fatal.

Oleh karena itu, penting untuk selalu menjauhkan tangan yang basah dari perangkat listrik dan pastikan untuk mengeringkan tangan sepenuhnya sebelum menyentuh apa pun yang terkait dengan listrik.

Gunakan perangkat listrik sesuai standar

Menggunakan perangkat listrik yang memenuhi standar keselamatan adalah langkah penting untuk mencegah tersengat listrik dan mengurangi risiko kecelakaan listrik lainnya. Perangkat listrik yang telah diuji dan disertifikasi sesuai dengan standar keselamatan umumnya memiliki fitur-fitur perlindungan yang dirancang untuk mengurangi risiko tersengat listrik, korsleting, dan kebakaran.

Selain itu, pastikan untuk mengikuti petunjuk penggunaan dan perawatan yang disediakan oleh produsen untuk memastikan bahwa perangkat tersebut berfungsi dengan aman dan sesuai dengan standar yang ditetapkan.

Jauhkan dari anak-anak

Jauhkan perangkat listrik dari anak-anak agar tidak tersengat. Pastikan setiap lubang stop kontak yang tidak dipakai dengan penutup atau pengaman khusus yang biasanya terbuat dari bahan yang tidak mudah terbakar.

Sembunyikan kabel listrik dibalik furnitur atau amankan dengan penutup khusus. Jangan pernah menyembunyikan kabel listrik dengan karpet, tikar, atau keset karena bisa membuat anak tersandung dan sulit untuk memantau kulit kabel yang terkelupas atau rusak.

Hindari menggunakan kabel ekstensi

Hindari Menggunakan Kabel Ekstensi Berlebihan. Foto: Freepik

Jangan menggunakan kabel ekstensi dalam jangka lama. Kabel ekstensi yang digunakan dalam jangka panjang dan diisi banyak colokan berpotensi menyebabkan beban listrik bertumpuk yang dapat menimbulkan panas berlebih pada kabel dan terminalnya, sehingga berisiko menyebabkan hubungan pendek arus listrik alias korsleting.