Sirkuit Sepang, Malaysia, kembali menjadi sorotan dunia MotoGP dengan terpecahkannya rekor laptime dalam sesi tes resmi MotoGP 2024 pada Selasa, 6 Februari 2024. Rekor laptime yang sebelumnya dipegang oleh juara dunia Ducati, Pecco Bagnaia, berhasil dipatahkan oleh seorang pembalap yang mungkin tidak banyak yang memperkirakannya: Jorge Martin dari tim Pramac Racing. Dengan torehan waktu luar biasa, 1:57,273, Martin berhasil mencatatkan namanya sebagai pemegang rekor baru di Sirkuit Sepang.
Sebelumnya, rekor laptime di Sirkuit Sepang dipegang teguh oleh Pecco Bagnaia dengan catatan waktu 01:57,491 pada GP Malaysia musim lalu. Kemenangan Bagnaia telah menjadi bukti akan dominasi Ducati di lintasan tersebut. Namun, musim ini, kejutan datang dari pembalap lain dari tim yang sama, namun tidak seperti yang banyak diperkirakan, bukanlah Marc Marquez, melainkan Jorge Martin, yang mengambil alih dengan kemampuan dan kecepatan yang luar biasa.
Kunci dari keberhasilan Jorge Martin ini tidak hanya terletak pada bakat alaminya, tetapi juga pada kuda besi yang ia tunggangi: Ducati Desmosedici GP24. Motor terbaru ini memberikan keunggulan yang signifikan, memberikan daya dorong lebih besar kepada pembalapnya. Jorge Martin musim ini mendapat kesempatan untuk menjajal motor terbaru ini, bersama dengan pembalap-pembalap pabrikan utama seperti Pecco Bagnaia dan Enea Bastianini.
Di sisi lain, pembalap Ducati lainnya di tim satelit masih menggunakan motor spesifikasi tahun lalu, Desmosedici GP23. Hal ini termasuk kakak beradik Marc Marquez dan Alex Marquez yang membela tim Gresini Racing. Meskipun menggunakan motor yang sedikit lebih lama, mereka masih berusaha keras untuk mempertahankan reputasi Ducati di ajang MotoGP.
Menurut Jorge Martin, perbedaan antara Desmosedici GP24 dan GP23 terutama terasa pada peningkatan tenaga. “Sepertinya kami punya tenaga lebih besar dan itu bagus karena saya melihat merek lain Honda dan Yamaha memiliki peningkatan. Memiliki (motor) dengan tenaga lebih besar itu penting,” ungkapnya.
Namun demikian, Martin juga mengakui bahwa ada beberapa sektor di mana tidak terlalu banyak perbedaan antara model tahun sebelumnya dan terbaru. Hal ini menunjukkan bahwa Ducati tidak hanya fokus pada peningkatan daya mesin, tetapi juga pada keseluruhan performa dan penyesuaian yang lebih halus.
Saat ditanya tentang penanganan motor terbaru tersebut, Martin menyatakan, “Handling-nya bagus dan mirip banget dengan tahun 2023. Mungkin kami punya beberapa titik lemah dan saya tidak bisa bercerita lebih banyak. Tapi menurut saya, secara keseluruhan, ini adalah motor yang lebih baik.” Ini menunjukkan bahwa meskipun ada peningkatan dalam hal daya dorong, Ducati juga berhasil mempertahankan keseimbangan dan penanganan yang baik pada motor terbaru mereka.
Keberhasilan Jorge Martin dalam mencetak rekor di Sirkuit Sepang tidak hanya mencerminkan kemampuannya sebagai pembalap yang luar biasa, tetapi juga menegaskan dominasi Ducati di MotoGP. Dengan catatan waktu yang mencengangkan, Martin dan Ducati telah menandai kehadiran mereka sebagai kekuatan yang harus diperhitungkan tidak hanya di Sirkuit Sepang, tetapi juga di sepanjang musim MotoGP yang akan datang.
Tidak diragukan lagi, prestasi ini akan menjadi inspirasi bagi para penggemar MotoGP dan pembalap lainnya, serta akan menjadi sorotan utama dalam perkembangan dunia balap motor. Ducati telah melangkah kokoh, menunjukkan bahwa mereka tidak hanya mampu bersaing, tetapi juga mendominasi di tingkat tertinggi dunia balap motor. Dan dengan pembalap-pembalap seperti Jorge Martin di barisan mereka, masa depan Ducati dalam MotoGP terlihat semakin cerah.