in ,

5 Negara yang lenyap karena perubahan iklim

Perubahan iklim telah menjadi isu global yang semakin mendesak untuk ditangani. Dampaknya tidak hanya dirasakan dalam bentuk cuaca yang ekstrem, tetapi juga dapat mengancam eksistensi negara-negara di seluruh dunia. Di tengah ancaman ini, beberapa negara telah menghadapi risiko yang sangat nyata akan lenyapnya mereka akibat perubahan iklim yang cepat dan drastis. Berikut adalah lima negara yang dihadapkan pada ancaman serius akan lenyapnya akibat perubahan iklim:

  1. Kepulauan Maladewa Terkenal sebagai surga tropis, Maladewa terdiri dari 26 atol karang yang rapuh. Ketinggian rata-rata negara ini hanya sekitar 1,5 meter di atas permukaan laut, membuatnya sangat rentan terhadap kenaikan air laut yang disebabkan oleh pemanasan global. Proyeksi menunjukkan bahwa dalam beberapa dekade mendatang, sebagian besar wilayah Maladewa akan terendam oleh air laut, mengancam eksistensi negara ini secara keseluruhan.
  2. Kiribati Kiribati adalah negara kepulauan di Samudra Pasifik yang terdiri dari 33 atol dan pulau karang. Namun, ketinggian rata-rata pulau-pulau ini hanya sekitar dua meter di atas permukaan laut. Degradasi lingkungan, erosi pantai, dan intrusi air laut telah mengancam sumber daya alam dan kehidupan masyarakat Kiribati. Pemerintah Kiribati bahkan telah membeli lahan di Fiji sebagai langkah antisipatif jika negara mereka harus dipindahkan karena ancaman kenaikan permukaan air laut.
  3. Tuvalu Terletak di Samudra Pasifik, Tuvalu adalah negara kepulauan terdiri dari sembilan pulau karang. Ketinggian rata-rata pulau-pulau ini hanya sekitar dua meter di atas permukaan laut. Ancaman terbesar bagi Tuvalu adalah erosi pantai dan kenaikan air laut yang mengancam keberlangsungan hidup penduduknya. Bukan rahasia lagi bahwa Tuvalu sedang berjuang untuk mempertahankan daratan mereka dari terkikisnya ombak laut yang semakin ganas.
  4. Bangladesh Meskipun bukan negara kepulauan, Bangladesh termasuk dalam daftar ini karena rentan terhadap kenaikan permukaan air laut dan banjir akibat perubahan iklim. Sebagian besar wilayah Bangladesh berada di delta sungai yang sangat rendah, membuatnya rentan terhadap ancaman banjir yang disebabkan oleh pencairan es gletser dan peningkatan intensitas badai. Lebih dari separuh populasi Bangladesh tinggal di daerah-daerah yang rawan terhadap dampak perubahan iklim ini.
  5. Pulau Marshall Negara kepulauan di Pasifik, Pulau Marshall, juga menghadapi risiko tinggi akan lenyapnya akibat kenaikan permukaan air laut. Beberapa pulau di Marshall sudah mengalami intrusi air laut ke dalam air tanah, mengancam sumber daya air tawar yang sangat penting bagi penduduk setempat. Kondisi ini memaksa pemerintah Marshall untuk mencari solusi yang inovatif untuk mengatasi ancaman ini, termasuk relokasi penduduk ke wilayah yang lebih tinggi.

Dalam menghadapi krisis perubahan iklim, penting bagi komunitas internasional untuk bekerja sama dalam mengurangi emisi gas rumah kaca dan mengambil tindakan adaptasi untuk melindungi negara-negara yang paling rentan seperti yang disebutkan di atas. Memberikan bantuan finansial dan teknis kepada negara-negara ini untuk mengembangkan infrastruktur yang tahan iklim dan strategi adaptasi yang efektif dapat membantu memperpanjang masa depan mereka. Namun, kesadaran akan dampak yang semakin dekat dan serius dari perubahan iklim harus menjadi pendorong utama bagi kita semua untuk bertindak sekarang sebelum terlambat.