Sleman merupakan salah satu daerah yang banyak dikunjungi oleh wisatawan karena memiliki banyak destinasi wisata yang menakjubkan. Salah satu wisata yang wajib dikunjungi adalah museum. Berikut adalah 5 museum di Sleman yang wajib dikunjungi:
Museum Affandi
Museum Affandi adalah salah satu museum seni di Daerah Istimewa Yogyakarta, Indonesia. Museum ini berada di tepi Sungai Gajah Wong dan menyimpan berbagai macam lukisan karya Affandi, serta banyak benda peninggalan lainnya seperti mobil, sepeda onthel, dan masih banyak lagi.
Museum Affandi terletak di Jalan Laksda Adisucipto nomor 167 dan menempati lahan seluas 3.500 m2, yang terdiri atas bangunan museum yang terdiri dari empat galeri beserta bangunan pelengkap seperti tempat pembelian tiket, dua studio, dan bangunan rumah tempat tinggal pelukis Affandi dan keluarganya.
Sekarang rumah ini berfungsi menjadi Kafe Loteng yang dapat dikunjungi pengunjung. Selain 300 karya lukisan Affandi sendiri, dalam museum ini juga tersimpan lukisan dari para pelukis Indonesia lainnya, antara lain: Basuki Abdullah, Popo Iskandar, Sudjojono, Hendra Gunawan, Barli Sasmitawinata, dan Mochtar Apin. Selain itu terdapat patung karya Amrus Natalsya, dan cukil kayu poles karya keluarga Tjokot.
Museum Gunung Merapi
Museum Gunung Merapi (MGM) adalah sebuah museum yang dibangun sejak tahun 2005 dan dibuka secara umum pada tahun 2005. Museum ini dibuka oleh Purnomo Yusgiantoro, Menteri Energi dan Sumber Daya Alam, dan dibangun oleh Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi, Badan Geologi, dalam Departemen ESDM.
Museum ini dibangun untuk menjadi sarana pembelajaran tentang gunung teraktif di dunia. Di sini, pengunjung dapat mempelajari banyak hal mengenai Gunung Merapi, seperti informasi tentang kegunungapian, bencana geologi, dan sejarah gunung tersebut.
Monumen Yogya Kembali
Monumen Yogya Kembali, yang lebih dikenal sebagai Monjali, adalah sebuah museum yang terletak di Jongkang, Sariharjo, Ngaglik, Kabupaten Sleman, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Museum ini dibangun pada 29 Juni 1985 dan diresmikan pada 6 Juli 1989 oleh Presiden Soeharto. Monumen Yogya Kembali dibangun untuk memperingati peristiwa sejarah ditariknya tentara kolonial Belanda dari Ibu Kota yang sekaligus menjadi penanda berfungsinya kembali Kota Yogyakarta sebagai Ibu Kota Republik Indonesia.
Bangunan Monjali berbentuk kerucut yang terdiri dari 3 lantai. Lantai 1 berisi 4 ruang museum, lantai 2 berisi 10 diorama dan 40 relief, dan lantai 3 bernama Ruang Garba Graha. Museum ini memiliki koleksi yang berjumlah 1.108, terdiri dari heraldika, miniatur, replika, kendaraan, senjata api, senjata tradisional, foto dokumentasi, alat, dan lain-lain.
Museum Ullen Sentalu
Museum Ullen Sentalu adalah museum swasta yang didirikan oleh keluarga Haryono dan berada di bawah payung Yayasan Ulating Blencong. Nama “Ullen Sentalu” merupakan akronim bahasa Jawa yang berarti “Ulateng blencong sejatine tataraning lumaku”, yang artinya “Nyala Lampu Blencong sebagai Pelita Kehidupan Umat Manusia”.
Museum ini merupakan salah satu museum yang mengenalkan kebudayaan para bangsawan Mataram dan berada di Jalan Boyong, Kaliurang, Kecamatan Pakem, Kabupaten Sleman, Yogyakarta. Museum ini menampilkan seni dan budaya Jawa, termasuk koleksi lukisan, foto, arca arca, dan koleksi etnografi dari era Mataram Islam.
Museum Pendidikan Indonesia
Museum Pendidikan Indonesia (MPI) adalah sebuah institusi pendidikan yang berfungsi sebagai lembaga untuk menghadirkan karakter dan citra yang berguna untuk kepentingan kebudayaan dan rekreasi. MPI ini juga berfungsi sebagai pusat penelitian, pusat multi media, dan pusat pendidikan dalam melestarikan serta sumber inspirasi untuk kemajuan pendidikan Indonesia.
Selain itu, Museum Pendidikan Indonesia UNY (MPI UNY) di Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) merupakan museum pendidikan pertama di Indonesia yang dibangun oleh Universitas.