Generasi Z yang didefinisikan sebagai individu yang lahir antara tahun 1997 hingga 2012, telah tiba pada fase hidup yang menentukan: memasuki dunia kerja. Saat mereka mulai bekerja dan menerima gaji pertama, tantangan finansial baru muncul di hadapan mereka. Namun dibandingkan dengan generasi sebelumnya, Gen Z menghadapi dinamika yang berbeda dalam mengelola keuangan mereka.
Dikutip melalui kompas.com, menurut Rista Zwestika, seorang perencana keuangan yang juga menjabat sebagai Kepala Advisory & Operasi Investasi di PINA, penting bagi Generasi Z untuk memahami peran orang tua dalam membantu mengelola gaji dengan bijak. Salah satu langkah awal yang disarankan adalah memulai dengan penganggaran keuangan yang teratur, dimulai dari hal-hal sederhana seperti perencanaan liburan.
Pendapatan tinggi, tanggung jawab yang besar
Rista menekankan bahwa Generasi Z saat ini umumnya memiliki pendapatan yang lebih tinggi dibandingkan dengan generasi sebelumnya ketika mereka pertama kali memasuki dunia kerja. Namun, meskipun pendapatan mereka meningkat, penting bagi mereka untuk tidak terjebak dalam pola pengeluaran yang tidak terkendali. Seiring dengan pertimbangan dana untuk liburan, mereka perlu mengalokasikan gaji mereka dengan bijak, dimulai dari kebutuhan pokok seperti makanan dan uang jajan.
Penting untuk diingat bahwa pengeluaran tidak boleh melampaui batas kemampuan finansial mereka. Terlebih lagi, sebagai bagian dari generasi yang dianggap lebih berpendidikan secara finansial, Generasi Z juga mungkin merasa bertanggung jawab untuk memberikan dukungan finansial kepada orang tua atau anggota keluarga lainnya. Oleh karena itu, mereka perlu mengatur anggaran mereka dengan cermat untuk memastikan bahwa mereka dapat memenuhi kebutuhan pribadi mereka sekaligus membantu keluarga mereka.
Menyiapkan diri menghadapi tantangan finansial
Selain itu, Generasi Z juga perlu mempersiapkan diri untuk menghadapi tantangan finansial yang mungkin timbul di masa depan. Misalnya, perawatan kecantikan dan gaya hidup mungkin terlihat sebagai kebutuhan yang sepele saat ini, namun penting bagi mereka untuk menyadari bahwa kebutuhan hidup tidak hanya terjadi dalam waktu yang bersamaan. Mereka harus mempertimbangkan aspek jangka panjang dalam pengelolaan keuangan mereka.
Rista memberikan peringatan tentang risiko kehilangan pekerjaan secara tiba-tiba, seperti terjadinya pemutusan hubungan kerja (PHK). Dalam situasi seperti itu, memiliki tabungan yang cukup penting untuk memberikan keamanan finansial yang diperlukan. Oleh karena itu, Generasi Z harus membangun kebiasaan menabung sejak dini dan mengalokasikan sebagian dari gaji mereka untuk dana darurat dan investasi jangka panjang.
Pemahaman finansial yang mandiri
Pendekatan yang lebih efektif dalam mengelola keuangan bagi Generasi Z adalah dengan membangun kesadaran akan pentingnya kemandirian finansial. Mereka harus belajar untuk tidak hanya bergantung pada orang tua atau sistem pendukung lainnya, tetapi juga mampu mengambil tanggung jawab atas keuangan mereka sendiri.
Penting untuk diingat bahwa mencari pekerjaan mungkin relatif mudah bagi mereka, terutama karena kemampuan teknologi dan keterampilan yang dimiliki Generasi Z. Namun, mempertahankan pekerjaan dan menghadapi perubahan dalam karier mereka mungkin lebih menantang. Oleh karena itu, mereka harus mempersiapkan diri secara finansial dan mental untuk menghadapi setiap kemungkinan.
Membangun pondasi keuangan yang kuat untuk masa depan
Dalam mengelola gaji mereka setelah memasuki dunia kerja, Generasi Z dihadapkan pada serangkaian keputusan yang penting. Dengan memulai dari penganggaran yang bijak, memprioritaskan kebutuhan finansial, dan membangun kesadaran akan pentingnya kemandirian finansial, mereka dapat membangun landasan keuangan yang kuat untuk masa depan mereka.
Membangun kebiasaan yang baik sejak dini akan membantu Generasi Z untuk mengelola keuangan mereka dengan lebih baik di masa dewasa nanti. Dengan demikian, mereka akan menjadi lebih siap menghadapi tantangan finansial apa pun yang mungkin muncul, dan dapat meraih kebebasan finansial yang mereka impikan.