in

Ikuti Tips Ini Jika Mengalami Keracunan Makanan

Ilustrasi. Foto: Freepik

Makanan yang tidak diolah atau disimpan dengan baik dapat menyebabkan keracunan makanan, yang sering kali ditandai dengan gejala seperti muntah, mual, dehidrasi, diare, dan bahkan sakit kepala. Penyebabnya yaitu kontaminasi bakteri seperti Salmonella dan E. coli pada makanan dan minuman.

Namun, jika mengalami kondisi tersebut, ada beberapa tips yang dapat membantu meredakan gejala keracunan makanan. Berikut adalah penjelasan lengkap yang dapat membantu mengatasi rasa mual yang disebabkan oleh keracunan makanan.

Lebih banyak istirahat

Ilustrasi Wanita Tidur (Freepik)

Keracunan makanan bisa menimbulkan serangkaian gejala yang menguras energi tubuh. Oleh karena itu, penting untuk memastikan bahwa kamu mendapatkan istirahat yang cukup. Tidur dan beristirahat menjadi kunci utama dalam memulihkan energi tubuh serta meningkatkan sistem kekebalan tubuh Saat beristirahat, sistem kekebalan tubuh dapat bekerja dengan lebih optimal untuk melawan infeksi dan memperbaiki kerusakan sel-sel yang mungkin terjadi karena dampak keracunan makanan.

Konsumsi lebih banyak air putih

Jika kamu menyadari telah mengonsumsi makanan yang basi, segera minum banyak air putih sebagai tindakan pertolongan pertama yang sederhana untuk mengatasi keracunan. Dalam kasus keracunan yang ditandai diare atau muntah-muntah, penting untuk meningkatkan asupan air putih. Diare dan muntah-muntah dapat menyebabkan kehilangan cairan tubuh yang signifikan, meningkatkan risiko dehidrasi. Untuk mengatasi keracunan dengan diare, minuman elektrolit seperti oralit dapat menjadi pilihan yang baik.

Hindari minuman kafein atau bersoda, karena keduanya dapat memperburuk kondisi keracunan. Dalam situasi yang lebih parah, mungkin diperlukan pemberian cairan tambahan melalui infus untuk mengatasi keracunan makanan yang serius.

Minum air jahe

Sebagai alternatif pengobatan alami untuk mengatasi sakit perut, termasuk saat mengalami keracunan makanan, air jahe telah lama diakui. Rempah-rempah tersebut memiliki sifat menenangkan terhadap saluran pencernaan yang sering kali terganggu akibat keracunan makanan.

Selain air jahe, yoghurt juga dapat menjadi pilihan. Minuman tersebut kaya akan probiotik yang dapat membantu membersihkan bakteri jahat yang menjadi penyebab keracunan makanan. Disarankan untuk mengonsumsi minuman probiotik seperti yoghurt selama dua minggu setelah mengalami keracunan. Namun, penting untuk memperhatikan kondisi perut kamu, dan yoghurt sebaiknya dikonsumsi setelah perut terasa cukup nyaman.

Hindari berbagai hal yang memperparah gejala keracunan makanan

Ilustrasi Kopi (Pexels)

Beberapa jenis makanan, minuman, dan zat dapat memperburuk gejala keracunan makanan, oleh karena itu disarankan untuk menghindarinya, termasuk minuman berkafein, produk susu yang tidak dipasteurisasi, serta makanan pedas atau berlemak. Selain itu, penting untuk memastikan kebersihan makanan dan minuman yang akan dikonsumsi guna mencegah terjadinya keracunan kembali.

Konsumsi obat

Kalau gejala keracunan makin parah, sebaiknya mengonsumsi obat sesuai dengan resep dokter. Jangan pernah minum obat dengan sembarangan tanpa anjuran dokter. Minum obat diare tanpa arahan dokter dapat mengganggu proses penyembuhan keracunan, karena diare adalah mekanisme tubuh untuk mengeliminasi racun.

Jika kamu berkonsultasi dengan dokter, mereka biasanya akan meresepkan antibiotik untuk mengatasi keracunan makanan yang disebabkan oleh infeksi bakteri, serta adsorben untuk mengatasi diare akut. Penyedia layanan kesehatan akan menentukan jenis obat yang sesuai dengan penyebab utama keracunan dan gejala yang dialami. Misalnya, jika mengalami demam, dokter mungkin akan meresepkan parasetamol. Karena itu, penting untuk tidak sembarangan mengonsumsi obat saat mengalami keracunan makanan, kecuali atas anjuran langsung dari dokter.

Itulah beberapa tips untuk mengatasi keracunan makanan. Kalau kamu sudah mencoba beberapa cara seperti istirahat cukup, minum air putih, hingga minum air jahe namun gejala keracunan makanan semakin memburuk, segera berkonsultasi dengan dokter. Dokter akan meresepkan antibiotik atau adsorben yang sesuai dengan jenis dan penyebab keracunan yang dialami. Semoga informasi ini berguna ya!