in

4 Hal yang Sebaiknya Tidak Dilakukan Ibu Pasca Melahirkan

Ilustrasi Ibu Hamil (Freepik)

Setelah melahirkan, tubuh ibu mengalami banyak perubahan yang memerlukan waktu untuk pulih. Oleh karena itu, ada beberapa hal yang sebaiknya dihindari oleh ibu pasca melahirkan sebelum 40 hari atau selesai masa nifas.

Periode 40 hari atau sekitar enam minggu merupakan waktu yang penting untuk memulihkan tubuh setelah persalinan. Selama periode ini, ibu perlu beradaptasi dengan peran baru sebagai seorang ibu dan merawat bayinya.

Mengetahui pantangan-pantangan bagi ibu pasca melahirkan sebelum 40 hari sangatlah penting. Hal ini tidak hanya bertujuan untuk menjaga kelancaran produksi ASI, tetapi juga untuk mengurangi risiko infeksi bagi ibu dan memastikan perkembangan yang baik bagi bayi.

Berikut empat hal yang sebaiknya tidak dilakukan ibu pasca melahirkan sebelum 40 hari:

Melakukan olahraga berat

Melakukan aktivitas fisik atau olahraga yang berat sebaiknya dihindari oleh ibu setelah melahirkan dalam 40 hari pertama. Meskipun demikian, bukan berarti ibu tidak boleh melakukan aktivitas sama sekali. Yang penting adalah untuk menghindari kegiatan yang melelahkan dan memberatkan, seperti mengangkat barang-barang berat.

Selama periode ini, disarankan untuk melakukan aktivitas fisik dan olahraga yang ringan. Salah satu contoh olahraga ringan yang cocok dilakukan beberapa hari setelah melahirkan adalah jalan kaki. Berjalan kaki dapat membantu mencegah pembekuan darah dan meningkatkan kualitas tidur pasca melahirkan. Tidak hanya itu, rutin berolahraga ringan juga dapat membantu mengatasi depresi pascapersalinan yang rentan terjadi.

Mengonsumsi makanan tidak sehat

Selama 40 hari setelah melahirkan, penting bagi ibu untuk tetap memperhatikan asupan nutrisinya. Meskipun bayi sudah dilahirkan, ibu tetap perlu mengonsumsi makanan bergizi untuk menjaga kesehatan dan kualitas ASI.

Mengonsumsi makanan yang tidak sehat dapat berdampak pada mood dan produksi ASI, yang mana sangat penting untuk kebutuhan bayi. Beberapa jenis makanan yang kurang sehat juga dapat memperlambat proses pemulihan tubuh pasca melahirkan.

Sebagai alternatif, ibu dapat meningkatkan asupan protein dalam dietnya. Contohnya, ikan gabus dan telur merupakan sumber protein yang baik. Ikan gabus, misalnya, telah terbukti dapat mempercepat proses penyembuhan luka pasca operasi caesar.

Diet

Diet ketat bukanlah pilihan yang disarankan bagi ibu yang baru melahirkan, terutama dalam 40 hari pertama setelah persalinan dan saat masa menyusui. Para ahli merekomendasikan agar ibu menyusui menunda diet penurunan berat badan hingga minimal 2 bulan setelah melahirkan. Proses diet pun sebaiknya dilakukan secara perlahan dan bertahap.

Fakta menunjukkan bahwa berat badan wanita secara alami akan menurun sekitar 6 kilogram setelah melahirkan. Bagi ibu yang menyusui, penting untuk memastikan asupan kalori harian mencukupi, sekitar 2.000–2.500 kalori, untuk memenuhi kebutuhan gizi ibu dan bayi. Jika ingin memulai diet, langkah yang baik adalah mengurangi 500 kalori per hari, baik melalui pengaturan pola makan maupun dengan melakukan olahraga ringan.

Mengonsumsi kafein

Penting untuk membatasi konsumsi kafein setelah melahirkan, terutama dalam 40 hari pertama. Alasan utamanya adalah karena dapat masuk ke dalam tubuh bayi melalui ASI dan dapat membahayakan kesehatannya.

Sementara itu, untuk konsumsi kafein yang berasal dari kopi, teh, coklat, atau minuman energi, sebaiknya tidak melebihi 3 cangkir atau 300 miligram sehari. Mengonsumsi kafein melebihi batas tersebut dapat mengganggu pola tidur ibu dan menyebabkan bayi menjadi lebih rewel.