in

3 Alasan Pentingnya Digitalisasi dalam Transformasi Pengelolaan Keuangan

Ilustrasi. Foto: Freepik

Dalam era yang semakin terhubung secara digital, industri keuangan telah menjadi salah satu sektor yang paling terpengaruh oleh perkembangan teknologi. Digitalisasi telah mengubah lanskap perbankan secara menyeluruh, membuka pintu untuk inovasi baru dan memperluas akses layanan keuangan bagi masyarakat luas. Salah satu bidang di mana digitalisasi memiliki dampak yang signifikan adalah dalam pengelolaan keuangan, terutama dalam konteks Bank Perkreditan Rakyat (BPR) dan Bank Perkreditan Rakyat Syariah (BPRS).

Dalam sebuah pernyataan resmi, Ketua Umum Persatuan BPR-BPRS Indonesia (Perbarindo), Joko Suyanto, menyoroti pentingnya digitalisasi dalam menghadapi tantangan dan peluang yang dihadapi oleh industri keuangan, terutama BPR-BPRS. Dalam konteks ini, ada beberapa alasan kunci mengapa digitalisasi pengelolaan keuangan menjadi begitu penting:

Ilustrasi. Foto: Freepik

1. Efisiensi biaya dan transformasi bisnis

Salah satu keuntungan utama dari digitalisasi adalah kemampuannya untuk mengoptimalkan proses bisnis dan menghemat biaya operasional. Dengan adanya platform digital, BPR-BPRS dapat mengurangi ketergantungan pada proses manual yang mahal dan rentan terhadap kesalahan.

Sistem otomatisasi dan integrasi data juga memungkinkan lembaga keuangan untuk meningkatkan efisiensi operasional mereka secara keseluruhan, membebaskan sumber daya untuk digunakan dalam inovasi produk dan layanan baru.

2. Mengubah pola pikir dan budaya organisasi

Transformasi digital juga membawa perubahan dalam pola pikir dan budaya organisasi. Dengan memperkenalkan teknologi baru dan proses kerja yang lebih efisien, digitalisasi mendorong BPR-BPRS untuk beradaptasi dengan cepat terhadap perubahan pasar dan memperkuat keterlibatan dengan nasabah.

Ini bukan hanya tentang mengadopsi alat-alat baru, tetapi juga tentang mengubah cara berpikir dan berkolaborasi di seluruh organisasi untuk menciptakan lingkungan yang responsif dan inovatif.

3. Penyesuaian dengan perilaku dan kebutuhan masyarakat

Selain efisiensi internal, digitalisasi juga memungkinkan BPR-BPRS untuk lebih baik menyesuaikan diri dengan perilaku dan kebutuhan masyarakat. Dengan layanan digital yang mudah diakses, nasabah dapat melakukan transaksi kapan saja dan di mana saja, meningkatkan kenyamanan dan aksesibilitas layanan keuangan.

Ini tidak hanya memungkinkan lembaga keuangan untuk memperluas pangsa pasar mereka, tetapi juga untuk membangun hubungan yang lebih kuat dengan nasabah melalui pengalaman yang lebih personal dan responsif.

Dalam menghadapi tantangan ini, digitalisasi telah membuktikan diri sebagai kunci untuk memperkuat posisi BPR-BPRS dalam industri keuangan yang semakin kompetitif. Data yang dikumpulkan oleh Joko Suyanto menunjukkan bahwa kinerja industri BPR hingga Juli 2017 menunjukkan pertumbuhan yang positif, dengan aset mencapai Rp 118 triliun dan pertumbuhan kredit sebesar 10,13 persen.

Tantangan dan peluang di masa depan

Meskipun demikian, digitalisasi juga menghadirkan tantangan baru bagi BPR-BPRS. Selain investasi awal yang diperlukan untuk mengadopsi teknologi baru, lembaga keuangan juga harus mengatasi risiko keamanan dan privasi data yang semakin kompleks. Selain itu, mereka juga dihadapkan pada tekanan untuk terus berinovasi dan mengembangkan produk dan layanan yang relevan dengan kebutuhan pasar yang terus berubah.

Untuk mengatasi tantangan ini, kerja sama antara pemerintah, lembaga keuangan, dan pemangku kepentingan lainnya menjadi sangat penting. Pemerintah perlu menciptakan regulasi yang mendukung inovasi dan investasi dalam teknologi keuangan, sementara lembaga keuangan perlu berinvestasi dalam infrastruktur dan sumber daya manusia yang diperlukan untuk mengadopsi dan mengintegrasikan solusi digital.

Dengan menghadapi tantangan ini dengan visi dan komitmen yang kuat, BPR-BPRS dapat memanfaatkan potensi penuh dari digitalisasi untuk meningkatkan kinerja operasional mereka, memperluas akses layanan keuangan, dan memperkuat posisi mereka dalam industri keuangan yang semakin terhubung secara digital.