in

Kenapa Pembalap F1 Harus Terus Bugar?

Ilustrasi. Foto: Maxverstappen1 (Instagram)

Pembalap Formula 1 (F1) adalah epitome dari olahraga otomotif, di mana kecepatan, ketahanan, dan ketangkasan berpadu menjadi kunci kesuksesan di lintasan. Namun, di balik gemerlap balapan dan sorotan lampu, ada upaya besar yang dilakukan oleh para pembalap F1 untuk memastikan mereka dalam kondisi fisik terbaik. Ini bukanlah sekadar persiapan fisik biasa; ini adalah persiapan untuk menghadapi tekanan luar biasa yang diterapkan pada tubuh mereka selama balapan, serta kesiapan mental untuk menangani situasi paling ekstrem di lintasan.

Menangani G-Force yang Mengerikan

Saat pembalap meluncur di lintasan F1, mereka tidak hanya menghadapi kecepatan tinggi, tetapi juga kekuatan gravitasi yang luar biasa. G-Force, yang dihasilkan oleh akselerasi dan deselerasi mobil, dapat mencapai level yang menakutkan, bahkan bagi atlet paling terlatih sekalipun. Saat mobil menarik gas, pembalap harus mampu menangani hingga 2G, dan ketika mengerem, tekanan dapat meningkat hingga mencapai 6G.

Pada titik tertentu, para pembalap harus mengaplikasikan kekuatan besar, seperti mendorong hingga 160 kg ke pedal rem, hanya untuk mengendalikan mobil dalam situasi-situasi ekstrim ini. Bahkan ketika melakukan tikungan, tekanan yang ditanggung tubuh bisa mencapai 4-5G, yang merupakan beberapa kali lipat dari berat tubuh mereka sendiri. Lewis Hamilton dan Valtteri Bottas, dua pembalap top di F1, telah mencatatkan angka-angka yang mengesankan dalam hal ini, menunjukkan betapa luar biasanya tekanan yang mereka hadapi di lintasan.

Ilustrasi. Foto: Maxverstappen1 (Instagram)

Mempertahankan Kebugaran Tubuh

Untuk mengatasi tekanan dan kekuatan yang luar biasa ini, para pembalap harus memiliki tubuh yang kuat dan bugar. Mereka tidak hanya mengandalkan kekuatan fisik biasa, tetapi juga mengembangkan kekuatan core, leher, dan kaki untuk memastikan mereka dapat bertahan selama balapan. Selain itu, stamina tinggi sangat penting untuk menjaga performa mereka hingga akhir lomba.

Dalam situasi di mana detak jantung bisa melonjak hingga 170 detak per menit, menjaga kebugaran kardiovaskular menjadi kunci. Pembalap harus mampu menjaga ketenangan dan konsentrasi mereka bahkan dalam situasi yang paling menekan di lintasan.

Manajemen Berat Badan

Pengelolaan berat badan juga merupakan bagian penting dari persiapan fisik para pembalap. Berat badan yang ideal tidak hanya memastikan keseimbangan mobil yang optimal, tetapi juga meminimalkan beban ekstra yang harus ditanggung oleh mobil. Para pembalap harus memperhitungkan asupan kalori mereka dengan cermat, terutama mereka yang memiliki postur tubuh yang lebih tinggi.

Standar berat minimum bagi pembalap telah ditetapkan, dan mereka yang berada di bawah batas ini harus menambahkan pemberat pada mobil untuk mencapai berat minimum yang diperlukan. Namun, dalam kondisi balapan yang ekstrem, seperti di GP Singapura yang sangat lembap, pembalap bisa kehilangan berat badan secara signifikan, menunjukkan pentingnya manajemen berat badan yang tepat.

Ilustrasi. Foto: Lewishamilton (Instagram)

Pentingnya Kebugaran dalam Kecelakaan

Kecelakaan adalah risiko yang selalu mengintai di lintasan F1, dan kebugaran fisik dapat menjadi faktor penentu dalam kelangsungan hidup pembalap. Saat mengalami benturan dengan kecepatan tinggi, tubuh pembalap harus mampu menahan tekanan yang luar biasa. Contohnya, ketika Romain Grosjean mengalami kecelakaan hebat di GP Bahrain 2020, di mana mobilnya terbakar setelah tabrakan, kemampuan tubuhnya untuk bertahan sangat penting.

Pendekatan Personal dalam Kebugaran

Setiap pembalap memiliki program latihan kebugaran yang disesuaikan dengan kebutuhan dan preferensi mereka. Banyak dari mereka bahkan menyewa pelatih pribadi untuk memastikan mereka dalam kondisi fisik terbaik. Kehadiran sosok seperti Angela Cullen, yang telah menjadi pelatih pribadi untuk Lewis Hamilton sejak 2016, menjadi contoh bagaimana hubungan personal dan profesional dapat mendukung performa atlet di luar lintasan.

Dari terjun payung hingga yoga, pembalap tidak hanya fokus pada kebugaran fisik, tetapi juga kesehatan mental mereka. Aktivitas seperti meditasi dan yoga membantu mereka menjaga ketenangan dan konsentrasi, yang sangat penting dalam menghadapi tekanan dan tantangan di lintasan.