in

Inilah Alasan di Balik Butiran Gula Pasir yang Berbentuk Kotak

Ilustrasi Gula (Freepik)

Gula adalah bumbu penting yang sering digunakan dalam kuliner baik makanan maupun minuman. Jika kamu melihat gula secara detail terutama gula pasir, butiran gula pasir berbentuk kotak-kotak kecil. Lalu, bagaimana bisa butiran gula pasir berbentuk kotak? Nah, berikut adalah penjelasan ilmiah yang dibahas lengkap untuk menjawab rasa penasaranmu.

Gula dikonsumsi sejak zaman dahulu

Sebelum membahas mengapa butiran gula pasir berbentuk kotak, mari kita mengulik sejarah gula terlebih dahulu. Ada bukti sejarah yang menunjukkan bahwa masyarakat Asia Tenggara telah mengonsumsi gula sejak sekitar 10.000 tahun yang lalu. Pada masa itu, gula dikonsumsi dengan cara mengunyah tanaman tebu yang sudah matang.

Catatan sejarah lain menunjukkan bahwa gula telah diolah menjadi bentuk kristal dan diperdagangkan sejak sekitar 500 SM di daerah China dan India. Pada abad ke-15, pengusaha di Venesia mulai memproduksi gula dan mengekspornya ke Eropa. Christopher Columbus juga dikenal sebagai orang yang memperkenalkan benih tanaman tebu ke Amerika setelah kembali dari perjalanannya yang kedua.

Gula hampir ditemukan dalam semua tanaman

Ilustrasi Gula (Freepik)

Gula merupakan komponen yang terdapat dalam semua senyawa serat tumbuhan, dihasilkan melalui proses fotosintesis. Namun, tanaman tebu dan bit memiliki konsentrasi gula yang paling tinggi. Dari kedua tanaman tersebutlah, gula konsumsi diperoleh. Faktanya, sekitar 75 persen dari gula yang kita konsumsi setiap hari, baik dalam bentuk alami maupun buatan, berasal dari tanaman tebu.

Mengulik alasan gula pasir berbentuk kotak

Proses kristalisasi dalam pembuatan gula menyebabkan butiran gula pasir memiliki bentuk kotak. Tahapan awal produksi gula dimulai dengan memotong tebu yang sudah dibersihkan, kemudian digiling untuk diekstrak. Setelah itu, hasil ekstraksi tebu melalui proses pemerahan untuk memisahkan air nira dari ampasnya.

Setelah tahapan ekstraksi, air nira mengalami proses pengendapan dan evaporasi sebelum masuk pada tahap kristalisasi. Pada awalnya, gula dari tebu diubah menjadi jus atau sirup cair, lalu direbus hingga mencapai titik didih dengan suhu maksimum. Proses kristalisasi dimulai dengan menambahkan sejumlah kristal ke dalam sirup tebu, kemudian kristal-kristal tersebut dikeringkan dengan udara panas sebelum disimpan hingga membentuk butiran-butiran gula pasir.

Proses pembuatan gula pasir

Dari uraian sebelumnya, dapat disimpulkan bahwa bentuk kotak pada butiran gula pasir disebabkan oleh proses kristalisasi. Untuk memahami lebih detail proses pembuatan gula pasir dari tahap awal hingga mencapai bentuk kotak seperti tersebut, berikut adalah penjelasan tahapan pembuatan gula pasir.

  1. Tebu yang telah dibersihkan dipotong-potong untuk memudahkan proses penggilingan dan kemudian dimurnikan.
  2. Selama proses pemurnian, nira dan ampas tebu dipisahkan satu sama lain.
  3. Jus dari tebu dimasukkan ke dalam wadah penguapan untuk mengurangi kandungan airnya.
  4. Jus gula kemudian dimasak dalam wadah khusus untuk pemanasan sebelum proses pengkristalan.
  5. Tahap pengkristalan dilakukan dalam sebuah ruang hampa udara di mana gula terus diputar hingga terbentuk kristal gula, umumnya berbentuk kotak.

Gula ternyata tidak kadaluwarsa

Ilustrasi Gula (Pixabay)

Selain gula berbentuk kotak, ternyata gula masih banyak menyimpan fakta menarik. Salah satunya gula termasuk bahan yang tidak dapat kadaluwarsa. Gula memiliki masa simpan yang sama seperti madu, di mana keduanya tidak memiliki waktu kadaluwarsa. Dengan menyimpan gula dengan baik dalam wadah yang rapat dan terlindung dari air, gula dapat tetap awet tanpa takaran waktu tertentu. Ini disebabkan oleh sifat hidroskopik molekul gula, yang mampu menarik molekul air.

Sebagai contoh, jika ada bakteri di dalam gula, air yang terkandung dalam bakteri akan beralih ke gula melalui osmosis, sebuah proses di mana air bergerak dari konsentrasi yang tinggi ke konsentrasi yang lebih rendah. Dengan demikian, karena gula tidak mengandung air di dalamnya, air yang ada pada bakteri akan terserap oleh gula, menyebabkan bakteri tersebut kekurangan air dan akhirnya mati secara alami.

Dari penjelasan tersebut, dapat disimpulkan bahwa butiran gula pasir berbentuk kotak karena melalui proses kristalisasi menggunakan sirup tebu. Selain itu, masih banyak fakta menarik tentang gula yang sudah digunakan sejak zaman dahulu hingga tidak memiliki kadaluwarsa. Semoga informasi ini berguna ya.