in

Wajib Tahu! Berbagai Mitos Diet Ini Justru Bikin Gemuk

Ilustrasi Wanita yang Sedang Diet (Freepik)

Banyak beredar mitos seputar diet yang salah, tetapi sering dipercaya oleh banyak orang. Salah satunya adalah menahan lapar dan mengurangi konsumsi karbohidrat dapat membantu dalam menurunkan berat badan. Padahal, mitos tersebut perlu dipertanyakan kebenarannya untuk menghindari dampak negatif pada kesehatan tubuh. Oleh karena itu, simak penjelasan kebenaran di balik beberapa mitos seputar diet.

1. Konsumsi karbohidrat dapat membuat gemuk

Banyak orang beranggapan bahwa mengonsumsi karbohidrat dapat menyebabkan peningkatan berat badan, namun mitos ini tidak sepenuhnya benar. Jika dikonsumsi dalam porsi yang tepat, karbohidrat tidak akan mengakibatkan penambahan berat badan. Selain itu, selain memperhatikan jumlahnya, penting juga untuk lebih selektif dalam memilih jenis karbohidrat yang dikonsumsi. Disarankan untuk memilih jenis karbohidrat kompleks, seperti beras merah, buah-buahan, kacang-kacangan, atau biji-bijian.

2. Melewatkan waktu sarapan bisa menurunkan berat badan

Ilustrasi sarapan (Foto: Pexels/Julian Jagtenberg)
Ilustrasi Sarapan (Pexels)

Informasi keliru yang umum dipercayai oleh sebagian orang adalah mitos tidak sarapan dapat menurunkan  berat badan. Sarapan sebenarnya merupakan komponen penting dari pola makan yang sehat. Melewatkan sarapan dapat menyebabkan peningkatan rasa lapar yang berlebihan dan kebiasaan makan yang tidak terkendali di siang hari.

3. Berat badan naik akibat makan malam

Tidak ada bukti yang menunjukkan bahwa makan malam secara langsung menyebabkan peningkatan berat badan. Namun, jika memilih untuk makan di malam hari, disarankan untuk mengontrol porsi dan menghindari makanan tinggi kalori. Tindakan ini bertujuan untuk mengurangi risiko gangguan pencernaan serta nyeri di daerah ulu hati.

4. Menghindari makanan yang mengandung lemak.

Tubuh membutuhkan asupan lemak sebagai sumber energi dan untuk memperbaiki sel-sel tubuh. Namun, penting untuk memilih dengan bijak makanan yang mengandung lemak. Prioritaskan makanan yang kaya akan lemak sehat, seperti alpukat, kacang-kacangan, ikan, dan biji-bijian. Kurangi konsumsi makanan yang mengandung lemak jenuh dan lemak trans, seperti daging merah, mentega, dan makanan olahan yang tidak sehat.

5. Makanan sehat lebih mahal

Anggapan bahwa makanan sehat selalu lebih mahal tidak sepenuhnya benar. Makanan sehat tidak hanya tersedia di supermarket, tetapi juga dapat ditemukan di pasar lokal dengan harga yang lebih terjangkau. Sebagai alternatif, daripada makan di restoran, memasak sendiri di rumah dengan menggunakan bahan makanan yang tersedia di dapur bisa menjadi pilihan yang lebih ekonomis.

Selain dapat mengontrol pengeluaran, memasak sendiri juga memungkinkan kita untuk memilih cara pengolahan yang lebih sehat dan menyesuaikan porsi makanan dengan kebutuhan sehari-hari.

6. Berat badan cepat turun dengan olahraga berlebihan

Ilustrasi Olahraga (Freepik)

Mitos berikutnya adalah bahwa berat badan dapat turun secara cepat dengan berolahraga secara berlebihan. Namun, mitos ini tidak benar. Faktanya, penurunan berat badan yang berhasil terjadi ketika dilakukan perubahan kecil pada gaya hidup secara konsisten. Lebih baik mulai dengan aktivitas fisik ringan, seperti berjalan kaki setiap hari dan bersepeda di akhir pekan. Lakukan aktivitas ini selama 20-30 menit setiap hari atau sekitar 150 menit per minggu.

7. Minum banyak air supaya cepat kurus

Mitos tentang minum banyak air agar cepat kurus tidak sepenuhnya benar. Faktanya, minum air yang cukup penting untuk menjaga kesehatan tubuh secara keseluruhan, termasuk dalam proses penurunan berat badan. Namun, minum air saja tidak akan secara langsung membuat seseorang menurunkan berat badan. Proses penurunan berat badan yang efektif membutuhkan kombinasi dari pola makan sehat, olahraga teratur, dan gaya hidup yang aktif.

8. Berat badan turun dengan menahan lapar

Mengurangi porsi makan dengan menahan lapar bisa berdampak pada peningkatan berat badan karena mungkin akan menyebabkan peningkatan nafsu makan saat jadwal makan tiba. Ini bisa mengakibatkan konsumsi makanan dalam porsi yang lebih besar.

Jika dilakukan dalam jangka panjang, bisa menyebabkan defisiensi nutrisi dan kekurangan energi. Sebagai alternatif, lebih baik membagi porsi makan menjadi lebih kecil dengan frekuensi yang lebih sering dan menyediakan camilan sehat untuk dikonsumsi di antara waktu makan.

9. Makanan kemasan dengan label “rendah lemak” dianggap lebih sehat.

Informasi tersebut juga belum pasti kebenarannya. Produk makanan yang berlabel “rendah lemak” terkadang mengandung bahan lain yang memiliki kadar tinggi, seperti gula. Konsumsi gula secara berlebihanlah yang sebenarnya dapat menyebabkan peningkatan berat badan. Oleh karena itu, sebelum membeli makanan kemasan, disarankan untuk memeriksa label nutrisi pada kemasannya terlebih dahulu.

10. Menghindari makan camilan

Ilustrasi Makanan Sehat (Freepik)

Mitos ini juga tidak sepenuhnya akurat. Camilan di antara waktu makan tetap diperlukan untuk memenuhi kebutuhan energi. Namun, pastikan untuk memilih camilan yang sehat dan menghindari camilan tinggi lemak atau gula, seperti kue, keripik atau cokelat.

Setelah mengetahui mitos-mitos seputar diet yang sering beredar di masyarakat, diharapkan kamu bisa lebih selektif dalam mempercayai informasi tersebut. Hal ini penting karena upaya untuk menurunkan berat badan perlu dilakukan dengan hati-hati agar tetap sehat.