in

5 Tempat Wisata Bersejarah di Yogyakarta yang Banyak Dikunjungi

Candi Borobudur (WIkimedia Commons)

Yogyakarta merupakan salah satu daerah di Indonesia yang memiliki banyak sekali destinasi wisata, salah satunya adalah wisata bersejarah. Oleh karena itu, banyak wisatawan yang berkunjung ke Yogyakarta untuk liburan bersama keluarga, teman, atau pasangan. Berikut adalah 5 tempat wisata yang bersejarah di Yogyakarta:

Keraton Yogyakarta

Keraton Yogyakarta. Foto: Wikimedia Commons

Keraton Yogyakarta adalah istana resmi Kesultanan Ngayogyakarta Hadiningrat yang berlokasi di Kota Yogyakarta. Sejarah berdirinya Keraton Yogyakarta mulai didirikan oleh Pangeran Mangkubumi atau yang memiliki gelar Sultan Hamengku Buwono I beberapa bulan setelah ditandatanganinya Perjanjian Giyanti atau Palihan Nagari pada 13 Februari 1755. Selain kompleks keraton, dibangun pula sarana kelengkapan yang lain, seperti benteng, masjid, dan pasar.

Kompleks inti Keraton Yogyakarta terdiri dari tujuh rangkaian pelataran, mulai dari Alun-Alun Utara hingga Alun-Alun Selatan, yaitu Pagelaran dan Sitihinggil Lor, Kamandungan Lor, Srimanganti, Kedhaton, Kemagangan, Kamandungan Kidul, dan Sitihinggil Kidul.

Taman Sari

Taman Sari adalah sebuah kampung wisata yang terletak di Kraton, Yogyakarta. Nama kampung berasal dari nama Pesanggrahan Tamansari, yang merupakan sebuah pesanggrahan yang dibangun pada tahun 1758 M. Kampung wisata Tamansari berbasis pada potensi budaya dan heritage, dan disuport dengan atraksi kerajinan batik pranting. Kampung ini memiliki fungsi sebagai penyangga kawasan Obyek Wisata Tamansari (Water Castle), yang merupakan sebuah pesanggrahan yang berfungsi sebagai sumur gemuling.

Kampung wisata Tamansari menggelar kalender event tahunan dalam bentuk Festival Tamansari, yang dilaksanakan di plaza halaman. Kegiatan festival tamansari dimulai dengan kenduri atau bancakan, dilanjutkan dengan kerajinan budaya, dan malamnya menampilkan semni tari klasik, musimkeroncong, gejog lesung, dan lain-lain.

Jalan Malioboro

Jalan Malioboro adalah jalan yang berada di pusat kota Yogyakarta. Secara historis, Jalan Malioboro merupakan salah satu dari tiga jalan yang membentang dari Tugu Yogyakarta hingga ke perempatan Kantor Pos Yogyakarta, yang terdiri dari Jalan Pangeran Mangkubumi, Jalan Malioboro, dan Jalan Jendral A. Yani.

Jalan Malioboro merupakan bagian dari konsep catur gatra tunggal atau empat unsur sebuah kota, yang meliputi istana kerajaan, alun-alun, masjid, dan pasar atau pusat perekonomian. Sebagai obyek wisata, Jalan Malioboro memiliki sejarah serta sarat makna filosofis berkaitan dengan Keraton Yogyakarta.

Candi Prambanan

Keraton Yogyakarta. Foto: Wikimedia Commons

Candi Prambanan adalah candi Hindu terbesar di Indonesia, terletak di kecamatan Prambanan, Sleman dan Prambanan, Klaten. Dibangun pada abad ke-9 Masehi, terutama oleh raja Rakai Pikatan dan terus disempurnakan oleh beberapa raja Medang Mataram, seperti Raja Daksa dan Raja Tulodong. Kompleks candi ini dibangun untuk dipersembahkan kepada Trimurti, tiga dewa utama Hindu, yaitu Brahma, Wisnu, dan Siwa.

Sejarah candi ini dikenal dengan nama Roro Jonggrang, yang terkait dengan cerita rakyat setempat tentang putri Roro Jonggrang dan Bandung Bondowoso. Candi Prambanan memiliki empat arah mata angin, dan bangunan candinya sendiri menghadap ke arah timur. Denah candi ini mengikuti pola Mandala, yang menjulang seperti bentuk gunung Mahameru.

Candi Borobudur

Candi Borobudur adalah candi Buddha yang terletak di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah. Dibangun pada masa penganut ajaran Buddha Mahayana, kira-kira pada abad ke-9, Candi Borobudur merupakan kompleks biara yang menjadi tujuan wisata yang tidak boleh dilewatkan ketika berkunjung ke Jawa Tengah.

Candi Borobudur merupakan candi Buddha yang terbesar dan tertua, yang dibangun sebelum Candi Angkor Wat di Kamboja. Candi Borobudur memiliki tiga struktur besar: Kamadhatu, Rupadhatu, dan Arupadhatu, yang masing-masing memiliki karakteristik dan makna yang berbeda.