in

Mengapa Ada Banyak Kilatan Cahaya Berwarna Saat Memejamkan Mata?

Ilustrasi Cahaya Warna-warni (Freepik)

Ketika kamu berusaha tidur atau menutup mata, biasanya kamu akan melihat berbagai kilatan cahaya warna-warni dengan berbagai bentuk. Fenomena ini tidak hanya terjadi saat mata tertutup, tetapi juga dapat terlihat ketika mata terbuka, terutama dalam keadaan gelap atau ketika Anda baru saja bangun pada malam hari.

Kamu mungkin berpikir bahwa kilatan cahaya yang muncul adalah sisa bayangan dari cahaya luar ruangan yang terlihat sebelum menutup mata. Nyata, bukan seperti itu lho. Para ahli menyebut fenomena ini dengan istilah “phosphene” di mana cahaya yang terlihat tidak disebabkan sepenuhnya oleh cahaya eksternal. Lantas, bagaimana peristiwa ini bisa terjadi? Berikut adalah penjelasan lengkap di bawah ini.

Mengapa hal ini bisa terjadi?

Ilustrasi Menutup Mata (Freepik)

Fenomena adanya kilatan cahaya warna-warni dikenal sebagai phosphenes. Phosphenes adalah sensasi visual yang terjadi ketika mata beristirahat atau tertutup sehingga mengakibatkan pandangan menjadi gelap. Bisa dikatakan sebagai sebuah peristiwa cahaya yang tidak disebabkan oleh cahaya seutuhnya. Hal ini bisa muncul dan terjadi di mata atau otak kita.

Menariknya adalah meskipun mata ditutup, saraf sistem penglihatan tetap aktif mengirimkan sinyal visual ke otak. Ternyata, penglihatan tidak selalu memerlukan cahaya untuk merangsangnya. Kilatan cahaya phosphenes yang melayang-layang di depan mata diduga disebabkan oleh muatan listrik yang dihasilkan oleh retina dan masih tetap ada meskipun mata tertutup.

Menggosok mata dapat memicu adanya kilatan cahaya

Ilustrasi Menggosok Mata (Freepik)

Bukan hanya ketika mata terpejam, kilatan cahaya juga bisa terlihat ketika kamu menggosok mata. Fenomena ini terjadi karena tekanan lembut yang diberikan pada bola mata, yang kemudian merangsang reaksi dari sensor cahaya di belakang mata. Phosphenes dapat timbul akibat tekanan sehari-hari pada mata, seperti bersin, tertawa, batuk, atau berdiri terlalu cepat. Tekanan fisik pada retina merangsang bagian saraf mata, menghasilkan phosphenes. Itulah sebabnya menggosok atau menekan mata saat mata tertutup juga dapat menghasilkan pola berkilau yang sama.

Sebagian orang mungkin melihat kilatan cahaya ketika mereka memutar mata dengan cepat, terutama jika mereka secara tiba-tiba bangun di kamar yang gelap pada malam hari. Saat kita menua, lapisan bening di bagian belakang mata menjadi lebih cair. Pergerakan cairan ini dapat menghasilkan dorongan pada sensor cahaya mata yang menyebabkan kita melihat kilatan cahaya.

Aktivitas sinyal listrik dan mekanis yang diterima retina menciptakan percikan warna atau pola yang bervariasi. Faktor-faktor seperti frekuensi, durasi, dan jenis efek yang muncul dipengaruhi oleh bagian neuron mana yang dirangsang pada waktu tertentu. Selain itu, kondisi fisik seperti tekanan darah yang rendah atau kurangnya asupan oksigen dapat meningkatkan kekuatan cahaya yang terlihat saat mata ditutup.

Bagaimana jika tetap melihat kilatan cahaya meski tidak menutup mata?

Ilustrasi Menutup Mata (Freepik)

Jika kamu melihat kilatan cahaya atau pola yang tidak biasa dalam jarak pandang tanpa harus memejamkan mata, segera periksakan ke dokter mata secepatnya. Hal ini dapat mengindikasikan tegangan atau tarikan pada retina. Meskipun tidak terlihat berbahaya atau menyakitkan, namun jika dibiarkan tanpa pengawasan, kondisi ini dapat mengancam kesehatan penglihatan kamu.

Penting untuk segera mendapatkan konsultasi medis agar dokter dapat melakukan diagnosis untuk menentukan penyebab keluhan kamu dengan tepat. Setelah itu, langkah-langkah perawatan yang sesuai dapat ditentukan. Jagalah kesehatan mata dengan memperhatikan perubahan-perubahan yang tidak biasa dan konsultasikan segera dengan dokter saat kamu mengalaminya.