Hampir setiap olahraga memiliki atlet yang kontroversial, termasuk tenis. Ada sejumlah petenis yang dikenal karena ulah mereka yang kontroversial, meskipun sebenarnya mereka memiliki bakat yang luar biasa di lapangan.
Meskipun karier mereka cemerlang, tindakan kontroversial yang dilakukan telah menuai respon negatif dari publik. Akibatnya, meskipun memiliki prestasi yang gemilang, beberapa petenis ini sering mendapat sorotan kritik dari penggemar olahraga.
Berikut daftar lima petenis yang sering menuai kontroversi:
John McEnroe
John McEnroe adalah petenis luar biasa yang dikenal karena karier gemilangnya di lapangan. Namun, di balik prestasinya yang gemilang, McEnroe juga memiliki reputasi sebagai sosok yang sulit ditebak, siap meledak kapan pun.
Dalam pertandingannya melawan petenis legendaris lainnya seperti Jimmy Connors atau Bjorn Borg, McEnroe sering terlibat dalam pertarungan sengit, seringkali menantang otoritas wasit dengan mengeluarkan umpatan dan mempertanyakan keputusan mereka.
Meskipun kemampuannya sebagai pemain tak terbantahkan, McEnroe sering kali mendapatkan poin penalti atau bahkan didiskualifikasi karena perilakunya yang agresif dan kurang terkendali di lapangan.
Bernard Tomic
Bernard Tomic menjadi sorotan dalam beberapa kejadian kontroversial di dunia tenis. Dalam Miami Masters 2012, dia meminta wasit untuk mengeluarkan ayahnya sendiri dari tribun.
Pada tahun 2013, Tomic dihadapkan pada dakwaan hukuman penjara delapan bulan karena menyundul dan mematahkan hidung rekannya yang terlibat dalam insiden kekerasan, Thomas Drouet. Tindakan-tindakan ini menyebabkannya menghadapi larangan satu tahun dari ATP World Tour karena perilakunya yang tidak pantas.
Pada konferensi pers Wimbledon 2015 setelah kalah dari Novak Djokovic, Tomic secara terbuka mengkritik Tenis Australia karena kurangnya rasa hormat, dukungan, dan pendanaan. Komentar-komentar kontroversialnya juga mencuat setelah kekalahan di Australia Open 2018 dan Wimbledon 2019, di mana dia menyatakan bahwa dia hanya peduli tentang uang.
Akibat dari perilaku dan komentar-komentar tersebut, Tomic dikenakan denda sebesar 45 ribu poundsterling karena dianggap tidak memenuhi ‘standar profesional yang disyaratkan’ dalam dunia tenis.
Ilie Nastase
Ilie Nastase dikenal dengan julukan ‘jahat’ akibat perilakunya yang kasar dan kurang ajar, baik di dalam maupun di luar lapangan.
Sikap seperti mengejek, menggunakan bahasa kasar, dan berulah dianggap sebagai hal yang lazim saat Nastase berkompetisi. Perilaku dan ucapan yang tidak pantas ini menjadi sumber ketidaknyamanan bagi para penggemar.
Setelah masa pensiunnya, petenis asal Rumania ini dijatuhi larangan karena menghina petenis wanita berkali-kali. Salah satu insiden mencakup komentar rasis yang ditujukan kepada anak Serena Williams.
Jimmy Connors
Jimmy Connors dikenal sebagai salah satu pemain dengan kepribadian lengkap yang telah meraih sejumlah gelar Grand Slam.
Selain itu, Connors juga terkenal sebagai salah satu petenis pertama yang memperkenalkan backhand dua tangan, sebuah gaya yang kemudian diadopsi oleh banyak petenis lainnya.
Namun, sisi kompetitifnya sering membuatnya menjadi mesin emosional yang mudah meledak, dan hal ini telah menciptakan sejumlah kritik dari sebagian orang.
Nick Kyrgios
Nick Kyrgios memang dikenal sebagai petenis yang selalu menimbulkan kontroversi. Mulai dari perilaku kasarnya di lapangan hingga insiden di luar pertandingan, Kyrgios kerap menjadi sorotan.
Salah satu contohnya terjadi di Piala Rogers 2015, di mana Kyrgios melontarkan komentar yang tidak pantas kepada Stan Wawrinka. Insiden ini membuatnya didiskorsing selama enam bulan dan didenda 50 ribu dolar oleh ATP.
Meskipun kembali ke lapangan setelah skorsingnya, Kyrgios terus menjadi sorotan karena perilaku kontroversialnya. Dia kembali dilarang bermain selama dua bulan dan denda delapan ribu dolar setelah insiden di mana dia melakukan kekerasan terhadap fans dan sengaja kalah dalam pertandingan.
Pada Cincinnati Masters 2019, Kyrgios kembali menarik perhatian dengan menerima denda sebesar 113 ribu dolar, memecahkan rekor untuk lima perilaku tidak sportif yang berbeda dalam satu turnamen.