in

Tips Mengatur Keuangan yang Harus Disiapkan agar Tidak Ngutang ke Pinjaman Online

Ilustrasi. Foto: Freepik

Pernahkah Anda merasa terjebak dalam situasi di mana Anda harus berutang, bahkan sampai harus meminjam dari pinjaman online dengan bunga tinggi? Tentu saja, kita semua ingin menghindari hal tersebut. Salah satu langkah kunci dalam mengelola keuangan adalah persiapan dana darurat yang memadai.

Mengapa dana darurat penting?

Dana darurat adalah cadangan uang yang disiapkan untuk menghadapi keadaan darurat, seperti kehilangan penghasilan atau kebutuhan mendesak lainnya. Bagi mereka yang memiliki penghasilan tidak tetap, dana darurat seharusnya setara dengan minimal 12 kali pengeluaran bulanan. Namun, bagi karyawan, enam kali pengeluaran bulanan bisa dianggap cukup.

Mengapa perlu sebesar itu? Bayangkan jika tiba-tiba Anda kehilangan pekerjaan atau terjadi keadaan darurat yang memerlukan pengeluaran besar seperti biaya kesehatan mendadak. Tanpa dana darurat yang memadai, Anda mungkin terpaksa mengandalkan pinjaman dengan bunga tinggi, yang justru akan memperburuk situasi keuangan Anda.

Ilustrasi. Foto: Freepik

Cara menghitung dan mengumpulkan dana darurat

1. Hitung berdasarkan kebutuhan yang penting

Pertama-tama, tentukan jumlah dana darurat Anda berdasarkan pengeluaran penting, bukan seluruh biaya hidup. Fokus pada biaya-biaya esensial akan mempercepat akumulasi dana darurat. Identifikasi pengeluaran yang benar-benar diperlukan untuk kebutuhan dasar seperti makanan, tempat tinggal, transportasi, dan asuransi.

Saat menentukan jumlah dana darurat, pertimbangkan juga faktor-faktor seperti kondisi kesehatan Anda, tanggungan keluarga, dan pekerjaan Anda. Orang yang memiliki pekerjaan dengan tingkat ketidakpastian yang tinggi mungkin perlu menyisihkan lebih banyak dana darurat daripada orang yang memiliki pekerjaan yang lebih stabil.

2. Sisihkan sebagian penghasilan untuk dana darurat

Bagi yang memiliki penghasilan tidak tetap, alokasikan sekitar 10% hingga 30% dari setiap pemasukan untuk dana darurat. Misalnya, jika Anda memperoleh Rp10 juta, alokasikan minimal Rp1 juta untuk dana darurat.

Penting untuk konsisten dalam menabung dana darurat. Jika memungkinkan, atur agar transfer otomatis dari rekening gaji atau rekening lainnya ke rekening dana darurat Anda setiap kali Anda menerima penghasilan. Ini akan membantu Anda membiasakan diri dengan menabung dan mengurangi risiko pengeluaran impulsif.

3. Tetapkan bujet untuk kebutuhan non-essential

Meskipun penting untuk menabung, itu tidak berarti Anda harus mengorbankan sepenuhnya gaya hidup Anda. Tetapkan bujet untuk kebutuhan non-esensial, seperti hiburan atau gaya hidup, tetapi pastikan alokasinya tidak melebihi 15% dari penghasilan setiap proyek.

Penting untuk menghindari pengeluaran yang berlebihan atau tidak perlu. Sebelum membeli sesuatu yang tidak diperlukan, pertimbangkan kembali apakah itu benar-benar penting atau hanya keinginan sesaat. Menyimpan uang dari pengeluaran yang tidak perlu dapat membantu Anda menabung lebih banyak untuk dana darurat atau investasi jangka panjang.

Membangun dana darurat dengan disiplin dan kesabaran

Membangun dana darurat membutuhkan disiplin dan kesabaran. Tidak selalu mudah untuk menyisihkan sebagian dari penghasilan Anda, terutama ketika Anda memiliki kebutuhan dan keinginan yang harus dipenuhi. Namun, dengan tekad dan komitmen yang kuat, Anda dapat mencapai tujuan keuangan Anda.

Berikut adalah beberapa tips untuk membantu Anda membangun dan memelihara dana darurat Anda:

1. Buat rencana keuangan

Mulailah dengan membuat rencana keuangan yang jelas dan juga realistis. Tentukan tujuan keuangan Anda, termasuk jumlah dana darurat yang ingin Anda kumpulkan, dan buat rencana untuk mencapainya. Perhatikan juga rencana cadangan untuk menghadapi kemungkinan situasi darurat lainnya, seperti biaya medis yang tidak terduga atau perbaikan rumah yang mendesak.

2. Prioritaskan tabungan

Jadikan menabung dana darurat sebagai prioritas utama dalam rencana keuangan Anda. Tempatkan tabungan dana darurat Anda di rekening yang mudah diakses tetapi tidak terlalu mudah dijangkau, sehingga Anda tidak tergoda untuk menggunakannya untuk keperluan lain. Jika memungkinkan, pertimbangkan untuk menginvestasikan dana darurat Anda dalam instrumen keuangan yang relatif aman dan likuid, seperti deposito atau obligasi pemerintah.

3. Pantau dan evaluasi secara berkala

Pantau perkembangan dana darurat Anda secara berkala dan evaluasi apakah rencana dan strategi Anda masih relevan. Sesuaikan rencana Anda jika ada perubahan dalam situasi keuangan atau kehidupan Anda, seperti kenaikan atau penurunan penghasilan, perubahan dalam tanggungan keluarga, atau perubahan dalam tujuan keuangan Anda.

4. Jangan menyia-nyiakan dana darurat Anda

Dana darurat seharusnya digunakan hanya untuk keadaan darurat yang sesungguhnya, bukan untuk keinginan atau kebutuhan yang bisa ditunda atau dihindari. Hindari menggunakan dana darurat Anda untuk membiayai gaya hidup yang tidak dapat Anda tanggung atau untuk investasi yang berisiko tinggi. Simpan dana darurat Anda untuk saat-saat yang benar-benar mendesak, seperti kehilangan pekerjaan, kecelakaan, atau penyakit serius.