in ,

Ketahui Penyakit Cloud Cytoma pada Drama Queen of Tears

Drama Queen of Tears

Drama Queen of Tears telah menjadi sorotan banyak penonton sejak pertama kali tayang. Cerita yang penuh intrik dan karakter-karakter yang kompleks menjadi daya tarik utama. Namun, salah satu elemen yang menarik perhatian adalah penyakit yang dialami oleh salah satu tokoh utamanya, yaitu cloud cytoma. Penyakit ini menjadi pusat perhatian karena memengaruhi kehidupan karakter utama dan memunculkan pertanyaan tentang penyakit tersebut. Mari kita telaah lebih lanjut tentang cloud cytoma dalam drama yang begitu populer ini.

Apa itu cloud cytoma?

Kim Ji Won sebagai Hong Hae In. Foto: TVN

Cloud cytoma merupakan penyakit fiksi yang digunakan dalam cerita sebagai alat untuk mengembangkan plot dan karakter. Penyakit ini membuat karakter Hong Hae In, yang diperankan oleh Kim Ji Won mengalami berbagai kesulitan dalam menjalani kehidupannya. Dalam cerita, Hae In diceritakan sebagai seorang wanita muda yang ceria dan energik, namun penyakit ini mengubah hidupnya secara drastis.

Cloud cytoma sendiri merupakan sebuah tumor otak yang sangat ganas. Gejala yang muncul biasanya termasuk sakit kepala parah, kehilangan ingatan, dan gangguan penglihatan. Dalam drama Queen of Tears, penyakit ini digambarkan dengan sangat dramatis, menambah intensitas konflik dalam cerita.

Salah satu aspek yang menarik dari penggambaran penyakit ini adalah bagaimana hal tersebut mempengaruhi hubungan antara Hae In dan karakter-karakter lainnya. Keluarga dan teman-temannya berjuang untuk mendukung Hae In dalam menghadapi penyakitnya, sementara Hae In sendiri harus berjuang melawan penyakit dan ketakutan yang muncul akibat kondisinya yang semakin memburuk.

Namun, meskipun penyakit ini digambarkan dengan dramatis dalam cerita, penting untuk diingat bahwa cloud cytoma hanyalah fiksi belaka. Tidak ada penyakit dengan nama tersebut dalam dunia nyata.

Terinspirasi dari penyakit glioblastoma

Queen of Tears. Foto: X/@iconickdrama

Fakta uniknya, penyakit fiksi ini ternyata terinspirasi dari penyakit yang benar-benar ada. Dikutip dari laman Times, cloud cytoma terinspirasi dari penyakit tumor otak bernama glioblastoma. Mirip dengan gejala cloud cytoma, penderita glioblastoma juga mengalami gejala seperti nyeri kepala, kejang, atau gelaja-gejala fokal neoroligis lainnya. Glioblastoma juga diketahui sulit disembuhkan namun, bisa dilakukan perawatan untuk memperlambat penyebaran tumor. Beberapa treatment yang bisa dilakukan di antaranya adalah operasi, kemoterapi, tumor treating fields (TTF) dan terapi obat.

Namun kembali lagi, penggambaran penyakit ini memberikan kesempatan bagi penonton untuk merenungkan tentang tantangan yang dihadapi oleh mereka yang mengalami penyakit serius, serta pentingnya dukungan sosial dalam menghadapi kondisi yang sulit.

Dalam Queen of Tears, penyakit cloud cytoma juga digunakan sebagai alat untuk menyoroti tema-tema seperti ketahanan, kekuatan keluarga, dan arti sebenarnya dari persahabatan. Meskipun Hae In harus menghadapi cobaan yang luar biasa, dia juga menemukan dukungan yang luar biasa dari orang-orang di sekitarnya, yang membantunya tetap tegar dan berjuang melawan penyakitnya.

Dengan begitu, meskipun cloud cytoma hanya ada dalam dunia fiksi Queen of Tears, penggambaran penyakit ini memberikan pelajaran berharga bagi penonton tentang pentingnya saling mendukung dan tetap kuat dalam menghadapi cobaan hidup. Drama ini tidak hanya menghibur, tetapi juga menginspirasi kita untuk menghargai hubungan dan kekuatan yang kita miliki dalam menghadapi tantangan hidup.

Dalam kesimpulan, penyakit cloud cytoma dalam Queen of Tears adalah sebuah elemen penting dalam cerita yang memberikan lapisan emosional dan menyoroti tema-tema penting seperti ketahanan dan kekuatan keluarga. Meskipun hanya fiksi, penggambaran penyakit ini memberikan kesempatan bagi penonton untuk merenungkan tentang makna kehidupan dan pentingnya dukungan dalam menghadapi cobaan.