in

Review Film Divergent, Keseruan Awal Tris di Faksi Dauntless

Film Divergent
The Verge

“Divergent” adalah tentang pencarian identitas—tentang menemukan jati diri dan menentukan siapa diri Anda saat beralih dari masa remaja ke dewasa.

Jadi, tidak heran jika versi film dari novel dewasa muda yang sangat populer ini mengalami kesulitan untuk menonjolkan dirinya sambil berusaha menarik khalayak luas.

Adaptasi dari Buku ke Film

Ini adalah dilema yang dihadapi banyak adaptasi novel populer ketika menjadi fenomena budaya pop dan waralaba film: elemen mana yang harus dipertahankan untuk menyenangkan para penggemar setia dan elemen mana yang harus diubah demi menjaga narasi tetap ramping dan cepat. Film seperti “Harry Potter” dan “Hunger Games”, yang mirip dengan “Divergent”, berhasil menemukan keseimbangan tersebut.

Penyederhanaan Mitologi

Dalam menghadirkan novel pertama dari trilogi terlaris Veronica Roth ke layar, sutradara Neil Burger dan penulis skenario Evan Daugherty dan Vanessa Taylor telah memasukkan momen-momen penting tetapi mengubah beberapa aspek untuk menyederhanakan mitologi dan mempercepat alur cerita. Hasilnya cukup menarik, tetapi film secara keseluruhan terasa terlalu panjang dan kurang emosional.

Kepuasan untuk Penggemar dan Penonton Baru

Mereka yang telah membaca buku mungkin akan puas dengan hasilnya, sementara mereka yang belum mengenal materinya mungkin menganggap film ini sebagai tiruan yang inferior.

“Divergent” berlatar di masa depan distopia yang terstruktur di mana seorang gadis luar biasa bisa menjadi penyelamat atau penghancur. Namun, penampilan Shailene Woodley, Theo James, dan Kate Winslet tetap membuat film ini layak ditonton dan cukup menarik.

Struktur Masyarakat dalam “Divergent”

Di sisa-sisa Chicago pascaperang 100 tahun ke depan, masyarakat terbagi menjadi lima faksi berdasarkan sifat utama. Amity adalah petani bahagia yang berpakaian cerah, Candor mengelola sistem peradilan dan menghargai kebenaran, Erudite adalah cendekiawan yang serius, Abnegation dikenal karena sikap tidak mementingkan diri sendiri, dan Dauntless adalah prajurit pemberani.

Perjalanan Beatrice Prior

Beatrice Prior dari Woodley adalah anggota Abnegation bersama saudara laki-lakinya, Caleb, dan orang tua mereka. Hidup di Abnegation membosankan, dengan pakaian sederhana dan makan seadanya.

Beatrice memiliki sisi liar yang tertekan. Ketika dia menjalani tes bakat wajib, hasilnya menunjukkan bahwa dia memiliki beberapa sifat berbeda, membuatnya menjadi Divergen dan berbahaya di dunia ini.

Pilihan Faksi dan Konsekuensi

Pada Upacara Pemilihan, remaja menggunakan hasil tes untuk memilih faksi yang akan mereka ikuti seumur hidup. Beatrice memilih Dauntless, meninggalkan keluarganya dan harus berlatih keras untuk menguasai kemampuan bertahan hidup.

Mengganti namanya menjadi Tris, dia belajar bertarung, menembak, dan menghadapi simulasi yang mengerikan sambil bersaing dengan inisiat lainnya.

Konflik dan Pelatihan

Eric, pemimpin Dauntless yang kejam, dan pelatih keren bernama Four memiliki pengaruh besar pada Tris.

James, sebagai Four, menunjukkan kedalaman karakter yang membuat ceritanya lebih menarik. Chemistry antara Woodley dan James terasa alami, meski romansa mereka terkesan terburu-buru di layar.

Peran Pendukung dan Pengembangan Karakter

Tokoh pendukung seperti Christina, sahabat Tris, tidak terlalu menonjol di film ini. Namun, Miles Teller sebagai musuh Tris, Peter, membawa kesan yang kuat dengan aktingnya yang cerdik. Dengan pengecualian beberapa adegan utama, “Divergent” adalah film yang agak gelap dan serius.

Woodley, dengan kehadirannya yang disukai, membuat Anda tetap terlibat dan mendukungnya. Meski tidak sekuat Jennifer Lawrence sebagai Katniss di “Hunger Games”, Woodley menampilkan kehalusan dan naturalisme yang membuatnya mudah diakses dan menarik.

Ketika dia harus meningkatkan kemampuannya, dia melakukannya dengan baik, terutama dalam adegan klimaks melawan Kate Winslet sebagai pemimpin Erudite yang jahat.

Meskipun “Divergent” memiliki kekurangan, karakter utamanya memberikan teladan yang baik bagi penonton remaja. Sekuel yang tak terhindarkan akan menunjukkan apa lagi yang bisa dia lakukan.