“Anatomy of a Fall,” sebuah drama cerdas karya sutradara Justine Triet, tayang di bioskop Indonesia pada Januari 2024.
Film ini dimulai dengan kematian misterius di Pegunungan Alpen Prancis, dengan korban seorang calon penulis bernama Samuel (diperankan oleh Samuel Theis). Tersangka utamanya adalah istrinya yang lebih sukses, Sandra (Sandra Hüller), seorang novelis yang berkarakter kuat dan sedikit dingin.
Misteri di balik kematian samuel
Film ini bergerak dari investigasi hingga pengadilan tanpa memberikan jawaban pasti. Justine Triet dan Arthur Harari, yang juga pasangan di kehidupan nyata, mengajak penonton untuk menelusuri sisi gelap seorang wanita yang tampaknya biasa saja.
Yang paling membingungkan adalah bagaimana Sandra bisa tidur siang sementara suaminya memutar ulang lagu “P.I.M.P.” milik 50 Cent dengan volume sangat keras, sampai-sampai bisa memicu longsoran salju.
Motif paling dekat yang ditemukan adalah bahwa Sandra terganggu dengan lirik lagu yang misoginis. Namun, pengacaranya (Saadia Bentaïeb) dengan tegas mengatakan bahwa itu adalah versi instrumental.
Misteri identitas dan kebenaran
Film ini menegaskan bahwa setiap orang memiliki sisi yang tidak diketahui, bahkan oleh diri mereka sendiri. Jika kita harus membela kebohongan dan keganjilan kita di hadapan orang lain, mungkin kita semua akan dihukum karena kontradiksi yang tak terelakkan.
Di ruang sidang, Sandra harus mengakui konflik batinnya, yang terdengar konyol seperti balon sirkus.
Triet memanfaatkan waktu dua setengah jam untuk menyatakan bahwa hidup adalah kumpulan cerita yang saling bersaing, bahwa setiap pernikahan terdiri dari dua pendongeng. Ide ini diangkat melalui karya-karya Sandra dan Samuel, yang mencampurkan biografi dan fiksi.
Ketidakjelasan ini membuat orang ingin mencari tahu kebenaran. Namun, kebebasan Sandra bergantung pada bagaimana juri menginterpretasi kebenaran berdasarkan sudut pandang orang lain.
Sinematografi yang menggambarkan ketegangan
Saat para ahli memberikan kesaksian mereka, sinematografer Simon Beaufils mengubah gaya pengambilan gambar menjadi lebih dinamis, seperti dokumenter yang sedang berjalan.
Gambar tetap fokus pada saksi sementara kamera bergerak cepat mengikuti argumen yang dilemparkan oleh pihak penuntut dan pembela. Hasilnya adalah pengalaman yang memusingkan, namun menarik.
Peran penting Daniel
Daniel (Milo Machado Graner), putra remaja pasangan tersebut, adalah hakim terpenting di ruangan itu. Sebagian buta akibat kecelakaan yang terkait dengan kasus ini, Daniel merasa tidak nyaman menjadi bagian dari cerita yang saling bersaing.
Penglihatannya yang buruk menjadi metafora bagi perjuangan untuk melihat kebenaran. Daniel belajar piano bukan dengan membaca lembaran musik, tetapi dengan mencari tahu nada mana yang terdengar benar. Ini menggambarkan bagaimana waktu berlalu dan pengetahuan diperoleh.
Gaya pembuatan film yang unik
Pendekatan Triet yang tidak biasa untuk sebuah cerita tentang ambiguitas membuat penonton harus menentukan sendiri kesalahan Sandra. Bahkan Hüller, yang membangun karakternya dari awal, mengakui bahwa dia tidak yakin apakah Sandra bersalah.
Triet tampaknya telah merancang cerita yang memicu pemikiran mendalam. Anda mungkin menghormati pilihannya secara intelektual namun tetap merasa frustrasi.
Film ini telah memenangkan Palme d’Or di Cannes, sebuah penghargaan yang menggarisbawahi keberhasilan naratifnya. Triet tampaknya mengetahui apa yang terjadi di gunung, tetapi dia juga menambahkan elemen misteri yang hanya bisa dipahami oleh penonton dan dirinya sendiri.
Jadi, apakah Sandra bersalah? Untuk menemukan jawabannya, pastikan Anda menonton “Anatomy of a Fall”. Film ini akan membawa Anda dalam perjalanan emosional yang penuh dengan teka-teki dan intrik. Selamat menonton!