in

Latar Belakang Sejarah Terpecahnya Vietnam

Vietnam sebuah negara yang terletak di Asia Tenggara, memiliki sejarah yang panjang dan kompleks, terutama mengenai terpecahnya menjadi dua bagian yaitu Vietnam Utara dan Vietnam Selatan pada pertengahan abad ke-20.

Perpecahan ini merupakan hasil dari berbagai faktor politik, ideologis, dan kolonial yang berlangsung selama beberapa dekade. Artikel ini akan mengulas latar belakang terpecahnya Vietnam.

Penjajahan Prancis dan pengaruhnya

Sejak abad ke-19, Vietnam berada di bawah kekuasaan kolonial Prancis. Pada tahun 1887, Vietnam secara resmi menjadi bagian dari Indochina Prancis bersama dengan Kamboja dan Laos. Penjajahan Prancis membawa perubahan besar dalam struktur sosial, ekonomi, dan politik Vietnam.

Meski ada upaya modernisasi, kebijakan kolonial yang eksploitatif menimbulkan ketidakpuasan di kalangan rakyat Vietnam.

Kebangkitan nasionalisme

Pada awal abad ke-20, gerakan nasionalis mulai tumbuh di Vietnam sebagai reaksi terhadap dominasi kolonial Prancis. Salah satu tokoh yang paling menonjol adalah Hồ Chí Minh, yang kemudian mendirikan Partai Komunis Indochina pada tahun 1930. Hồ Chí Minh dan para pengikutnya bercita-cita untuk mengusir penjajah dan membangun negara Vietnam yang merdeka dan bersatu di bawah pemerintahan komunis.

Perang Dunia II dan pendudukan Jepang

Perang Dunia II membawa perubahan besar di Asia Tenggara, termasuk di Vietnam. Pada tahun 1940, Jepang menginvasi Indochina Prancis, tetapi pemerintahan kolonial Prancis tetap diizinkan untuk mengelola wilayah tersebut di bawah pengawasan Jepang. Situasi ini memberikan kesempatan bagi gerakan nasionalis Vietnam untuk mengorganisir dan memperkuat diri.

Pada tahun 1945, setelah kekalahan Jepang dalam Perang Dunia II, Hồ Chí Minh memproklamasikan kemerdekaan Vietnam dan mendirikan Republik Demokratik Vietnam (Vietnam Utara) dengan ibu kota di Hanoi. Namun, Prancis tidak mengakui kemerdekaan ini dan berusaha untuk kembali menguasai Vietnam, yang memicu Perang Indochina Pertama (1946-1954).

Perang Indochina pertama dan perjanjian Jenewa

Perang Indochina Pertama berlangsung selama delapan tahun dan berakhir dengan kekalahan Prancis dalam Pertempuran Điện Biên Phủ pada tahun 1954. Kekalahan ini memaksa Prancis untuk bernegosiasi dengan Việt Minh (pasukan komunis yang dipimpin oleh Hồ Chí Minh) dan menandatangani Perjanjian Jenewa.

Perjanjian Jenewa tahun 1954 menghasilkan kesepakatan bahwa Vietnam akan dibagi sementara menjadi dua bagian di sepanjang Paralel 17. Vietnam Utara berada di bawah pemerintahan komunis Hồ Chí Minh, sedangkan Vietnam Selatan di bawah pemerintahan non-komunis yang dipimpin oleh Ngô Đình Diệm dengan dukungan Amerika Serikat. Pembagian ini dimaksudkan sementara sampai pemilihan umum nasional dapat diadakan pada tahun 1956 untuk menyatukan kembali negara tersebut.

Eskalasi konflik dan perang Vietnam

Sayangnya, pemilihan umum yang dijanjikan tidak pernah terjadi karena perbedaan ideologis dan politik yang semakin tajam antara Utara dan Selatan. Vietnam Selatan, dengan dukungan Amerika Serikat, menolak untuk mengadakan pemilihan umum karena khawatir akan kemenangan komunis.

Ketegangan ini akhirnya memicu Perang Vietnam (1955-1975), sebuah konflik brutal yang melibatkan Amerika Serikat secara besar-besaran di pihak Vietnam Selatan melawan pasukan komunis Vietnam Utara dan Viet Cong di Selatan.

Penutup

Perpecahan Vietnam pada pertengahan abad ke-20 merupakan hasil dari serangkaian peristiwa sejarah yang kompleks, termasuk penjajahan kolonial, kebangkitan nasionalisme, dan intervensi kekuatan asing. Konflik ini meninggalkan jejak yang mendalam dalam sejarah Vietnam dan dunia, dan akhirnya berakhir dengan penyatuan kembali Vietnam di bawah pemerintahan komunis pada tahun 1975 setelah kemenangan Vietnam Utara.