“Barbie” film yang disutradarai dan ditulis oleh Greta Gerwig, adalah sebuah karya yang memukau baik dari segi teknis maupun nada.
Film ini adalah pesta visual yang berhasil menjadi pelarian gembira dan seruan perang. Dipenuhi dengan detail yang sempurna, sulit untuk menangkap semua elemen dalam satu kali menonton.
Desain kostum yang dipimpin oleh Jacqueline Durran (dua kali pemenang Oscar) dan desain produksi oleh Sarah Greenwood (enam kali nominasi Oscar) selalu cerdas dan penuh warna, sesuai dengan ikon Barbie yang terus berkembang. Sinematografer Rodrigo Prieto (tiga kali nominasi Oscar) memberikan kilau mengkilap pada setiap adegan.
Detail visual yang mengagumkan
Gerwig dan timnya telah menciptakan kembali berbagai Barbie dari sejarah panjangnya, lengkap dengan pakaian dan gaya rambut yang berbeda, dan menempatkannya dalam rumah impian yang penuh energi.
Desain kostum dan produksi yang penuh warna dan cerdas benar-benar menghidupkan dunia Barbie. Anda harus mencurahkan keseluruhan tontonan hanya untuk memperhatikan aksesorisnya yang detail.
Komedi yang menghibur
“Barbie” bisa sangat lucu, dengan banyak momen yang membuat penonton tertawa terbahak-bahak. Dari komedi fisik hingga referensi budaya pop, film ini penuh dengan humor yang cerdas.
Meskipun kampanye pemasarannya cukup luas sehingga beberapa momen terbaik mungkin sudah Anda lihat, seperti penghormatan terhadap “2001: A Space Odyssey” dan Ken yang mengasihani diri sendiri dengan gaya lagu-lagu tahun 80-an.
Plot dan pengembangan karakter
Ceritanya mengikuti Barbie (Margot Robbie), Barbie paling populer di Barbieland, yang mulai mengalami krisis eksistensial. Dia harus melakukan perjalanan ke dunia manusia untuk memahami dirinya sendiri dan menemukan tujuan sejatinya.
Pacarnya, Ken (Ryan Gosling), ikut serta karena keberadaannya bergantung pada pengakuan Barbie terhadapnya. Keduanya menghadapi kenyataan pahit dan mendapatkan teman baru sepanjang perjalanan mereka menuju pencerahan.
Penampilan yang memukau dari para pemain
Margot Robbie adalah pilihan casting yang sempurna sebagai Barbie. Dia memancarkan optimisme yang dibutuhkan untuk dunia penuh permen ini. Penampilannya yang penuh energi dan emosi yang tepat membuatnya menyenangkan untuk disaksikan.
Namun, Ryan Gosling sering mencuri perhatian sebagai Ken yang rapuh dan penuh kesalahan, berubah dari kekasih Barbie yang manis menjadi pria yang sombong dan macho. Penampilannya sangat menghibur dan memanfaatkan akar teater musikalnya dengan baik.
Pemeran pendukung yang kuat
Dalam ansambel film yang besar ini, ada beberapa karakter yang menonjol. Kate McKinnon sebagai “Weird Barbie,” Issa Rae sebagai Presiden Barbie, Alexandra Shipp sebagai Doctor Barbie, Simu Liu sebagai Ken yang suka berbicara sampah, dan America Ferrera dalam peran penting sebagai karyawan Mattel. Michael Cera juga memberikan penampilan yang menghibur sebagai Allan, yang kikuk di tengah lautan Ken yang keren.
Kelemahan Film
Meskipun “Barbie” sangat ambisius dan menarik, terkadang film ini tidak seimbang. Setelah pembukaan yang kuat, film ini terseret ke tengah ketika menyajikan tema-tema yang lebih serius.
Meskipun Gerwig berhasil menyampaikan ide-ide besar selama musim blockbuster yang biasanya tidak masuk akal, terkadang film ini terlalu banyak berhenti untuk menjelaskan dirinya sendiri kepada penonton.
“Barbie” adalah film yang penuh warna dan menyenangkan, namun juga memiliki makna mendalam yang bisa menjadi bahan diskusi setelah menonton.
Film ini berhasil menyampaikan pesan tentang bahaya maskulinitas dan hak yang beracun serta kekuatan kepercayaan diri dan kolaborasi perempuan.
Seperti memasukkan bayam ke dalam brownies anak Anda, “Barbie” menggabungkan kesenangan dan pelajaran berharga dalam satu paket yang menghibur.